TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Tanda Tersirat Kalau Kamu Sebenarnya Orang Baperan

Kamu gak nih?

Unsplash.com/Brooke cagle

Baper atau bawa perasaan adalah istilah yang sering muncul ketika seseorang terlalu sensitif dan reaktif terhadap stimulus yang ada di sekitarnya. Walaupun bukan termasuk gangguan kepribadian yang cukup serius, tapi ilmu psikiatri  punya istilah sendiri untuk mendefinisikan orang baper yang seringkali disebut HSP atau Highly Sensitive Person

Meski sama-sama memiliki kepekaan seperti orang yang berempati tinggi, orang yang beperan kurang bisa memahami orang lain dan cenderung hanya berfokus pada diri mereka sendiri. Sedangkan orang dengan empati tinggi bisa merasakan apa yang orang lain rasakan.

Berikut ada beberapa tanda yang bisa jadi sinyal orang yang baperan, kamu termasuk juga gak nih? Yuk langsung dicek di bawah ini.

1. Kamu terlalu berpikir saat mencoba memahami sesuatu

Unsplash.com/David Kennedy

Dalam artian kata kamu terlalu memasukkan ke dalam hati dan alam perasaan ketika memproses stimulus dari lingkungan. Kamu akan sangat memikirkan hal negatif yang orang lain pikirkan terhadapmu.

Misalnya saat rekan kerja mengomentari bahwa kamu tidak pantas menerima tugas besar yang belum pernah kamu lakukan. Kamu akan sangat memikirkan perkataan tersebut sehingga malah mengabaikan kewajiban yang seharusnya kamu kerjakan.

2. Kamu secara emosional lebih reaktif saat menghadapi situasi tertentu

Unsplash.com/yoannboyer

Kamu lebih peka terhadap kondisi sekitar yang seringkali luput dari perhatian. Seringkali kamu adalah orang pertama yang bereaksi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh teman.

Kamu juga cenderung menaruh perhatian yang lebih pada kejadian negatif dan tanpa tendeng alih-alih langsung mengambil sikap untuk menghadapi situasi tersebut.

3. Kamu sering mendengar orang di sekitarmu mengatakan "gak usah terlalu dimasukin hati", "kamu kok sensitif banget sih"

Unsplash.com/Elijah Henderson

Orang yang ada di dekatmu pasti sudah paham jika kamu orang yang baperan. Kamu seringkali membuat mereka heran kenapa kamu bisa cepat marah, sedikit-sedikit nangis, sering ngambek, dan tersinggung pada hal-hal yang cukup wajar menurut kebanyakan orang.

Mereka sudah hafal dan paham karakter kamu dan seringkali itu malah membuat mereka mudah menggoda dengan sindiran supaya kamu sadar.

4. Kamu termasuk lama dalam mengambil keputusan

Unsplash.com/yoannboyer

Kamu akan sangat membutuhkan waktu yang lama untuk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena kamu tidak mau keputusan yang kamu ambil salah dan malah merugikan suatu hari nanti.

Misalnya ketika kamu membutuhkan waktu berhari-hari untuk memutuskan apa yang akan kamu kenakan pada saat menghadiri acara tertentu. Kamu juga cenderung kesal dan kewalahan menghadapi kenyataan jika seandainya keputusan tersebut kurang tepat sekaligus memberi dampak buruk terhadapmu.

5. Kamu hanya bisa melihat satu sudut pandang masalah, dan itu dari sudut pandangmu sendiri

Unsplash.com/heftiba

Kamu kesulitan untuk memahami hal dari sudut pandang yang berbeda. Kamu cenderung subjektif dan kurang bisa berpikir objektif mengenai suatu permasalahan. 

Alih-alih untuk bisa mengerti suatu hal dari sudut pandang orang lain, kamu lebih suka berfokus pada diri sendiri dan menutup segala kemungkinan yang mungkin malah menjadi fakta sebenarnya yang tidak terpikirkan.

6. Kamu selalu menghindari kritik

Unsplash.com/drewpatrickmiller

Sebuah kritikan adalah pantangan yang selalu ingin kamu hindari. Hal ini terjadi karena kritikan cenderung akan menampilkan kekurangan yang ada pada diri kamu yang sebenarnya.

Tidak ingin komentar orang menjadi beban pikiran, kamu akan sekuat tenaga menghindari kritikan orang lain daripada harus menanggung sakit hati.

7. Kamu orang yang rentan terkena kecemasan dan depresi

Unsplash.com/Shane Rounce

Jika kamu mendapatkan pengalaman buruk, khususnya di awal kehidupan, kamu akan cenderung merasa tidak aman di lingkungan rumah, sekolah, maupun di tempat kerja. Kamu akan secara otomatis rentan terhadap kecemasan dan stres. 

Terlebih jika kamu memiliki trauma yang sulit dilupakan di masa kecil, kecenderungan menjadi depresi lebih mungkin terjadi dan mengakibatkan kamu juga rentan baper.

Verified Writer

Fajar Laksmita

a cup of coffee and some cookies

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya