TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tidak Semua Orang Kristen Merayakan Natal Tanggal 25 Desember, Mengapa?

Mengapa bisa terjadi?

bbc.com

Hampir semua umat Kristen di dunia percaya kalau Natal jatuh pada 25 Desember. Menurut sejarah, pada saat itu, Yesus, yang dipercaya sebagai juruselamat, lahir. Untuk memperingatinya, selain beribadah, orang Kristen umumnya merayakan hari tersebut dengan berkumpul bersama keluarga atau bercengkerama bersama para sahabat. Namun, ternyata, sebagian umat Kristen lainnya tak meyakini kalau Natal jatuh pada 25 Desember.

Kristen Ortodoks Koptik, misalnya, yang kebanyakan tinggal di wilayah Eropa Timur, tapatnya di Mesir, percaya kalau Natal jatuh pada 7 Januari.

aljazeera.com

Uskup Abraham dari Keuskupan Fayoum beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa perbedaan ini bersumber dari penggunaan kalender yang berbeda di kalangan lembaga gereja di seluruh dunia.

Baca Juga: Berbagi Makan Pada Hari Natal, Restoran Ini Buktikan Kalau Warga Muslim Itu Cinta Damai

Mulanya, memang tidak ada tanggal pasti untuk kelahiran Yesus.

bbc.com

Untuk itu, orang-orang menggunakan penanda musim dingin untuk menetapkan hari kelahiran tersebut. Dulu, gereja di seluruh dunia bersepakat merayakan kelahiran Yesus pada 25 Desember. Hari itu disepakati sebagai hari lahirnya Yesus oleh penganut agama Kristen dari belahan bumi barat,. Mereka menghitungnya berdasarkan kalender Gregorian—kalender itu digunakan sampai sekarang.

Perhitungan umat Kristen yang tergabung dalam Gereja Ortodoks, yang menggunakan kalender Julian, pun sama. Kalender Julian adalah penanda waktu yang digunakan Julius Caesar pada 46 Sebelum Masehi. Dalam kalender Julian, Natal jatuh pada tanggal 29 Kiahk, yang artinya sama dengan 25 Desember. Namun, seiring berganti waktu, kalender Julian dan kalender Gregorian tak memiliki kesamaan waktu.

Kalender Julian lebih cepat 11 menit dibandingkan dengan kalender Gregorian sehingga keduanya tak memiliki kesamaan waktu.

wwno.org

Pada abad ke-16, Paus Gregorius XIII dari Gereja Katolik Roma, mempelajari ilmu astronomi dan mereka menyadari bahwa kalender Julian memiliki waktu 11 menit lebih pendek dari tahun matahari yang sebenarnya.

Makin ke sini, waktu 11 menit itu telah berhasil menggeser waktu di kalender sehingga menjadi tidak sinkron dengan tahun matahari.

aljazeera.com

Karena itu, Paus Gregorius menghitung ulang hingga akhirnya menemukan perbedaan perhitungan tanggal lahir Yesus.

Kala itu, Natal menurut kalender Julian terjadi 13 hari setelah 25 Desember. Itu artinya, Natal untuk perayaan kalender Julian jatuh pada 7 Januari.

Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Operasikan 11 Kereta Tambahan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya