TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini 7 Tradisi Unik Perayaan Idul Fitri di Berbagai Negara, Seru Semua!

#RamadanMasaKini Kalau Indonesia ada tradisi sungkeman

nu.or.id

Ramadan tinggal menghitung hari, kurang dari 10 hari lagi kita akan segera berpisah dengan bulan suci. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, berakhirnya Ramadan kemudian ditandai dengan hari raya Idul Fitri yang dirayakan oleh seluruh umat muslim di dunia.

Yang unik, meski sama-sama merayakan Idul Fitri nyatanya setiap negara memiliki perayaan yang berbeda-beda. Biasanya hal ini disesuaikan dengan kultur dan budaya di setiap negara. Bicara tentang perayaan, berikut ini 7 tradisi unik perayaan Idul Fitri dari seluruh dunia.

1. Seker Bayram dari Turki

Sumber: ensonhaber.com

Di Turki hari raya Idul Fitri dikenal dengan nama Ramadan Bayram atau Seker Bayram yang memiliki arti Perayaan Manisan. Sama seperti negara muslim lainnya, orang Turki juga pergi ke masjid, dan berkumpul bersama keluarga.

Yang membedakan jika anak-anak di negara lain mendapatkan uang hari raya, di Turki anak-anak akan mengunjungi rumah tetangga untuk mengucapkan hari raya. Lalu sebagai hadiah mereka akan mendapatkan permen atau makanan khas seperti Baklava.

Sekilas tradisi pemberian permen ini terdengar seperti perayaan Halloween di Amerika, namun tentu saja dengan suasana yang jauh berbeda.

2. Bajram dari Kosovo

Sumber: islamicfinder.org

Di Kosovo, hari raya Idul Fitri dikenal dengan nama Bajram. Di hari Barjam, penduduk Kosovo akan bangun lebih pagi dari biasanya. Para pria pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat Eid sedangkan perempuan tinggal dirumah untuk menyiapkan makanan tradisional berupa Pite, Borek, dan berbagai dessert seperti Baklava dan puding nasi.

Sepulang salat, orang-orang akan keluar rumah dan berkeliling untuk saling memberikan ucapan selamat hari raya. Setelah satu jam, perayaan dilanjutkan dengan sarapan dan jamuan minum teh, kemudian ditutup dengan pergi mengunjungi keluarga dan merayakan Barjam bersama.

3. Lebaran dari Indonesia

Sumber: sdi.id

Hari raya Idul Fitri di Indonesia lebih dikenal dengan nama Lebaran. Sama seperti di Kosovo, orang Indonesia juga akan bangun lebih pagi dan berkumpul di masjid atau lapangan besar untuk melaksanakan sholat Eid.

Yang unik, di Indonesia momen Lebaran juga dimanfaatkan sebagai momen untuk saling memaafkan. Para keluarga akan saling mengunjungi tetangga untuk mengucapkan selamat hari raya sekaligus untuk meminta maaf atas kesalahan yang pernah dibuat.

Orang-orang akan memakai pakaian baru, sementara anak-anak akan berkeliling untuk mendapatkan uang lebaran. Terakhir, momen lebaran juga dimanfaatkan untuk berkumpul bersama seluruh keluarga besar dan menikmati ketupat, rendang, opor ayam dan beragam kue kering.

4. Idul Fitri di Amerika Serikat

Sumber: aboutislam.net

Menjadi salah satu agama minoritas membuat perayaan hari raya Idul Fitri di Amerika Serikat berbeda dengan kebanyakan negara lainnya. Di Amerika Serikat, tidak semua perusahaan memberikan jatah libur untuk merayakan hari yang istimewa ini.

Karena itu, kebanyakan umat muslim di Amerika Serikat akan memilih tidak bekerja atau pergi sekolah pada hari raya Idul Fitri. Karena kebanyakan muslim di Amerika adalah imigran, maka perayaan Idul Fitri di setiap keluarga akan berbeda-beda tergantung dari negara mana mereka berasal.

Meski begitu, di masjid atau Islamic Center biasanya akan mengadakan acara istimewa untuk merayakan hari raya Idul Fitri.

5. 

Sumber: jurnas.com

Meski seringkali dikaitkan dengan teror, nyatanya perayaan Idul Fitri di Afghanistan tetap semarak. Untuk menyambut Idul Fitri, muslim di Afghanistan memiliki sebuah tradisi unik yang disebut Tokhm-Jangi atau perang telur. Setelah melakukan salat id bersama, orang-orang akan berkumpul di taman dan saling memecahkan telur rebus milik orang di sekitarnya.

6. Sayyid Ajjal dari China

Sumber: breaktime.co.id

Islam memang merupakan agama minoritas di China, namun bukan berarti jumlah muslim di negara ini sedikit. Di China, sekitar 25 juta penduduknya adalah muslim yang berasal dari suku Uyghur dan Hui. Saat lebaran tiba, mayoritas muslim di China akan pergi mengunjungi makam Sayyid Ajjal.

Sayyid Ajjal Shams Al Din Omar adalah gubernur pertama provinsi Yunan yang memperkenalkan islam sekaligus memperaktekkan toleransi beragama di daerah tersebut. Di sana, para muslim akan bahu membahu untuk membersihkan makam dan kemudian membaca Alquran bersama.

Verified Writer

Siti Marliah

Find me on 📷 : instagram.com/sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya