TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perilaku Menjengkelkan Pengendara di Lampu Merah, Pernah Ngelakuin?

Jangan bunyikan klakson berlebihan

ilustrasi persimpangan jalanan yang ramai (Pexels.com/Quan Hoang Duc)

Di jalan raya tentunya banyak macam perilaku pengendara yang dapat kita temui. Mulai dari hal-hal lucu yang membuat kita ketawa hingga hal-hal yang membuat kita kesal. Salah satunya adalah ketika di lampu merah.

Saat lampu merah menyala, seharusnya menjadi kesempatan bagi pengendara untuk beristirahat sejenak. Namun, momen ini seringkali diwarnai oleh perilaku pengendara yang menjengkelkan. Penasaran dengan perilaku apa saja yang dapat menjengkelkan saat berada di lampu merah? Mari kita simak penjelasannya berikut.

1. Berhenti di atas zebra cross

ilustrasi pengendara berhenti di zebra cross (Umumsekali.com)

Berhenti di belakang zebra cross saat lampu merah adalah aturan yang diberlakukan untuk melindungi keselamatan pejalan kaki. Sayangnya, aturan ini sering diabaikan oleh sebagian pengendara. Pelanggaran terhadap aturan ini tidak hanya merugikan pejalan kaki yang seharusnya mendapat prioritas, tetapi juga dapat menyebabkan kekacauan di jalan raya.

Penting bagi kita memberikan prioritas pada keselamatan dan kenyamanan sesama pengguna jalan baik itu pengendara atau pejalan kaki. Berhenti di belakang garis zebra cross adalah tindakan kecil yang dapat memberikan kontribusi besar terhadap keselamatan. Dengan saling menghormati aturan lalu lintas, kita dapat menciptakan lingkungan jalan yang lebih aman dan teratur bagi semua pengguna jalan.

2. Berhenti di sisi kiri jalan

ilustrasi menunggu lampu merah (Pexels.com/Erik Mclean)

Seringkali, kita menjumpai rambu lalu lintas di dekat lampu merah yang memberikan petunjuk "belok kiri jalan terus" atau "lurus jalan terus". Ini berarti pengendara yang ingin berbelok ke kiri pada persimpangan empat diizinkan melanjutkan perjalanan tanpa harus menunggu lampu hijau. Begitu juga dengan arahan "lurus jalan terus", di mana pengendara pada persimpangan tiga dapat melanjutkan perjalanan tanpa menunggu lampu hijau.

Untuk menjaga kelancaran lalu lintas, seharusnya pengendara yang berhenti di lampu merah menempati lajur sebelah kanan. Hal ini memastikan ada ruang yang cukup bagi pengendara yang ingin berbelok ke kiri untuk melanjutkan perjalanan mereka tanpa menunggu lampu merah. Namun, seringkali terjadi masalah di mana pengendara banyak yang berhenti di jalur yang seharusnya diperuntukkan bagi mereka yang ingin berbelok ke kiri atau lurus. Akibatnya, pengendara lain yang seharusnya dapat melanjutkan perjalanan mereka terhambat oleh mereka yang berhenti di jalur sebelah kiri.

Baca Juga: Perhatikan 5 Hal Ini Saat Berhenti di Lampu Merah

3. Melakukan aktivitas lain

ilustrasi bermain ponsel saat berkendara (Pexels.com/Norma Mortenson)

Tetaplah fokus saat berada di lampu merah, jangan sampai tergoda untuk melakukan aktivitas lain yang dapat mengurangi konsentrasi. Kadang, kita cenderung bermain gadget atau melakukan hal-hal lain saat menunggu lampu hijau. Namun, perlu diingat bahwa konsentrasi yang terpecah dapat membahayakan keselamatan, karena kita mungkin tidak menyadari ketika lampu sudah berwarna hijau atau mendengar klakson dari kendaraan di belakang.

Ingatlah bahwa setiap detik perhatianmu sangat berharga di jalan raya. Dengan tetap fokus, bukan hanya kamu yang akan lebih aman, tapi juga memberikan kontribusi positif terhadap kelancaran lalu lintas. Jadi, saat berada di lampu merah, alihkan perhatianmu sepenuhnya pada situasi di sekitarmu dan siap untuk melanjutkan perjalanan begitu lampu berubah hijau.

4. Memacu kendaraan saat lampu akan berubah menjadi merah

ilustrasi pengendara ngebut (Pexels.com/Kaique Rocha)

Pernahkah kamu menemui pengendara mobil atau motor yang memacu kendaraannya dengan cepat saat lampu lalu lintas akan berubah menjadi merah? Atau, mungkin kamu juga pernah melakukan hal serupa? Saat lampu kuning muncul, seharusnya menjadi isyarat bagi pengendara untuk bersiap-siap berhenti. Namun, beberapa pengemudi tampak enggan menunggu hingga lampu kembali berwarna hijau. Alih-alih, mereka memilih untuk memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.

Hal ini tentu saja, membahayakan pengguna jalan lainnya. Lampu merah umumnya diterapkan di persimpangan jalan yang relatif ramai, dan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi di situasi tersebut dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Terlebih lagi, keberanian untuk terus memacu kendaraan tanpa mempedulikan hak pejalan kaki yang sudah bersiap-siap menyeberang dapat mengabaikan keselamatan bersama di jalan raya. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk bersabar menunggu lampu hijau selanjutnya. Sungguh hal yang sia-sia jika kamu ingin cepat tetapi merugikan atau bahkan membahayakan keselamatan diri mu dan orang lain.

Verified Writer

M. Jalaluddin Falah

Iseng-iseng yang menghasilkan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya