TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tradisi dari Balik Jejeran Bridesmaids dan Groomsmen

Ternyata bukan cuma penghias pernikahan doang, lho…

Fiona Photography

Pernikahan pasti menjadi hal yang begitu istimewa bagi setiap pasangan, nggak terkecuali orang-orang terdekatnya. Apalagi kalau sampai diminta untuk menjadi bridesmaids atau groomsmen alias pendamping sang mempelai. Wah, rasanya senang dan terhormat banget, deh! Pada dasarnya, bridesmaids atau groomsmen berasal dari orang-orang terdekat sang mempelai, bisa sahabat sejak kecil, sahabat baik, atau bahkan saudara sepupu. 
Nah, kalau selama ini kamu sering diminta mendampingi mempelai, kira-kira kamu sudah tahu 7 fakta di balik bridesmaids dan groomsmen ini nggak, ya?
 

Semuanya berawal dari zaman Romawi kuno

Just Jared Jr.

Ternyata, tradisi bridesmaids dan groomsmen ini sudah ada sejak zaman dulu, lho! Lebih tepatnya Romawi kuno. Uniknya, ternyata kehadiran para pendamping mempelai ini nggak sekadar meramaikan dan menghias pelaminan doang, melainkan untuk melindungi sang mempelai dari ruh-ruh jahat yang mungkin ada di hari pernikahan. Wih!

Harus berbusana mirip dengan sang mempelai

Bridal Guide

Kalau di zaman sekarang, biasanya para bridesmaids dan groomsmen hanya mengenakan busana dan dandanan dengan nuansa warna dan model seragam. Tapi, di zaman Romawi kuno, para pendamping ini harus berdandan benar-benar mirip dengan sang mempelai. Gaun yang dikenakan bridesmaids harus persis dengan mempelai cewek, pun groomsmen yang harus berdandan persis si mempelai cowok. Gunanya adalah mengecoh roh-roh jahat itu supaya nggak tahu mana mempelai yang asli.

Groomsmen bukan untuk mempelai cowok

Pinterest

Yap, ternyata di zaman dulu, kehadiran groomsmen justru bukan untuk mendampingi mempelai cowok, lho! Melainkan untuk menjaga dan melindungi sang mempelai cewek. Konon, hal ini dilakukan supaya mereka bisa menjaga si cewek dari kemungkinan dicurinya mas kawin pada masa itu. Hmm!

Jumlahnya nggak bebas, harus 10 orang

Betsy Wall

Ternyata, jumlah bridesmaids dan groomsmen pun nggak bisa bebas, nih. Masing-masing harus berjumlah 10 orang dan berdiri di sisi kanan dan kiri mempelai. Alasannya karena di zaman Romawi kuno, saksi pernikahan itu berjumlah minimal 10 orang.

Termodifikasi di era Victoria

Pinterest

Nah, mulai memasuki era Victoria yakni di masa pemerintahan Ratu Victoria (1837 -1901) terjadi sedikit modifikasi tradisi ini. Para pendamping mempelai alias bridesmaids dan groomsmen nggak perlu lagi berdandan sepersis mempelai. Karena di zaman itu sang mempelai cewek harus mengenakan gaun dengan bustles (rangka besar), tudung panjang, dan asesoris ribet lainnya. Jadi, sejak itu bridesmaids hanya perlu memakai gaun putih, pun groomsmen yang menyesuaikan.

Beda zaman, beda fungsi dan peran

Upgrated

Seperti yang sudah kamu baca, di zaman dulu bridesmaids dan groomsmen itu tugasnya sakral banget. Nggak hanya jadi penghias dan peramai pesta resepsi doang. Semakin ke sini, beberapa tugas dan peran pendamping mempelai sebetulnya masih nggak sederhana. Para bridesmaids biasanya diminta untuk membantu merencanakan bridal shower, juga groomsmen merencanakan bachelor party. Selain itu, mereka juga biasanya harus mendamping para tamu undangan selama pesta resepsi, plus khusus untuk groomsmen biasanya diminta untuk mendampingi mempelai cewek berjalan ke altar.

Tapi seiring zaman berganti, peran para pendamping mempelai berubah lebih praktis. Biasanya, mereka hadir hanya untuk memberikan dukungan dan menemani kawannya yang jadi mempelai hari itu. Juga untuk mewakili para tamu undangan untuk berdiri, mengangkat gelas, dan melakukan tradisi toast saat mempelai memberikan speech atau menyampaikan sepatah dua patah kata.

Writer

Mutikhadijah

A lifetime writer. We are healed by healing each other. Welcome to my thoughts land.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya