Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Tak bisa dimungkiri, biola adalah salah satu alat musik yang membuat kita merasa keren saat memainkannya. Pasti pernah terbersit di pikiranmu untuk belajar memainkannya, kan?
Sebelum memutuskan untuk membeli biola, ada baiknya kamu mengetahui hal-hal mendasar ini dahulu supaya tidak salah langkah atau menyesal nantinya. Simak, yuk!
1. Pastikan ukurannya sesuai dengan postur tubuh dan usiamu
instagram.com/wowgiftsdubai Ternyata, ukuran biola dibedakan berdasarkan usia kita, lho. Untuk anak-anak berusia 3-5 tahun, disarankan memakai ukuran 1/16; usia 4-6 tahun dianjurkan memakai ukuran ⅛; dan usia 7-9 tahun direkomendasikan memakai ukuran ½, saran laman Fiddle Heads.
Lalu, anak berusia 9-12 tahun disarankan menggunakan ukuran ¾; dan di atas 12 tahun memakai ukuran 4/4 atau full size.
Namun, kadang usia tidak bisa jadi patokan yang akurat. Lebih dianjurkan untuk mengukur pangkal leher ke pergelangan tangan untuk mengetahui ukuran biola yang tepat dan nyaman, jelas laman Take Lessons.
Baca Juga: 5 Jenis Kayu untuk Membuat Gitar Akustik, Berpengaruh pada Suara
2. Pilih jenis kayu yang sesuai keinginanmu
instagram.com/dimitris_isaris Ada berbagai jenis kayu yang digunakan untuk membuat biola, mulai dari maple, ebony, spruce, rosewood, boxwood, willow, dan poplar. Menurut laman Benning Violin, pohon tua yang tumbuh di ketinggian lebih disukai karena kayunya lebih keras, kuat, dan padat.
Lalu, kayu ini akan melalui proses pengeringan dengan disimpan selama bertahun-tahun untuk menjaga struktur sel, menghilangkan endapan kelembapan, dan memadatkan kayu.
Biasanya, bagian belakang, ribs, neck, scroll, dan bridge memakai kayu maple atau poplar. Maple dari Yugoslavia dianggap lebih baik dari negara lain. Lalu, bagian atas, depan, bar bass, dan pos suara biasanya memakai kayu spruce, willow, atau cemara.
Untuk bagian papan, pasak, tailpieces, dan pin ujung, harus dibuat dari kayu keras. Paling umum adalah kayu ebony karena kuat, keras, dan tahan lama.
3. Tentukan apakah membeli biola baru atau bekas?
instagram.com/pazera_karolina Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Bagi orang yang memiliki budget tebal, tentu tidak masalah untuk membeli biola baru. Namun, tidak ada salahnya untuk membeli biola bekas jika memang kita memiliki budget cekak. Meski begitu, kamu harus memperhatikan beberapa hal.
Bagian fingerboard, misalnya, harus lurus, halus, dan rata. Sementara, jika bagian bridge terlalu tinggi, akan menyulitkan kita untuk menempatkan jari, terang laman Violinist.
Periksa bagian pos suara di dalam biola dan pastikan posisinya tetap tegak. Jika senarnya sudah tipis, lama tak diganti, dan suaranya terdengar buruk, sudah saatnya mengganti dengan yang baru.
Pastikan bahwa busur (bow) tidak tertekuk ke satu sisi atau melengkung. Busur harus benar-benar lurus. Jika tidak, kamu harus ganti. Selain itu, masih banyak aspek lain yang perlu dipertimbangkan.
4. Perhatikan tipe biola apakah untuk pelajar, menengah, atau profesional?
instagram.com/gaia_ghidini_violin Setidaknya, biola dibagi menjadi tiga tipe, yaitu untuk pelajar, menengah, dan profesional. Menurut laman Take Lessons, biola pelajar terbuat dari kayu berkualitas rendah: ada beberapa bagian yang terbuat dari plastik dan melibatkan lebih sedikit pekerjaan tangan. Harganya cukup terjangkau, mulai dari US$100-US$400 (Rp1,48 juta-Rp5,92 juta).
Sementara, biola menengah berada di irisan antara biola pelajar dan profesional. Kualitasnya jauh lebih baik dari biola pelajar, tetapi tidak cukup bagus untuk digunakan dalam pertunjukan besar. Rentang harganya berkisar dari US$400-US$1.000 (Rp5,92 juta-Rp14,8 juta).
Lalu, di urutan teratas ada biola profesional. Biola ini terbuat dari kayu berkualitas tinggi, dirakit dengan tangan (hand made), dan cocok untuk musisi profesional. Harganya berkisar dari US$4.000-US$10.000 (Rp59,2 juta-Rp148 juta). Fantastis!
Baca Juga: 5 Tipe Gitar yang Dipakai Billie Joe Armstrong, Frontman Green Day