5 Penyebab Physical Distancing Belum Efektif di Masyarakat Indonesia
#DiRumahAja jangan bandel!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemerintah sudah menghimbau untuk social distancing, tapi ternyata masih banyak ditemukan orang-orang yang berlalu lalang tanpa ada tujuan mendesak, seperti nongkrong misalnya. Tidak kaget, jika pada akhirnya publik yang lebih melek terhadap pandemi ini merasa resah, karena ada akibat yang bisa saja muncul, yaitu ledakan jumlah pasien.
Social distancing sebetulnya bukan bentuk represi terhadap kebebasan seseorang. Sayang masih banyak yang tidak paham dan membuat program ini kurang berjalan maksimal. Ada beberapa penyebab social distancing kurang efektif di masyarakat, ini 5 di antaranya!
1. Terlalu percaya diri bahwa dirinya dan keluarga tidak mungkin tertular virus corona
Memang ada sebagian kalangan yang digolongkan sebagai paling beresiko, tapi alasan ini sering membuat orang teralu percaya diri hanya karena mereka tidak tergolong dari kalangan tersebut. Kita juga tidak boleh terlalu percaya diri akan kebal hanya karena area rumah kita terbilang aman.
Optimis boleh, harus malah, tapi terlalu percaya diri akan menuntun pada sikap sombong. Kita perlu mawas tapi juga tidak cemas, agar tidak sembrono dalam menghadapi pandemi ini.
Baca Juga: 10 Curhatan Kocak Introvert Soal Social Distancing, Wes Biyasa!
Baca Juga: 5 Cara Bijak Menghadapi Social Distancing, Jangan Baper Ya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.