TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Momen yang Cuma Dirasakan Si Kacamata Tebal Sejak Kecil, Kamu Juga?

Sabar ya, guys!

Pixabay/jutheanh

Bagi mereka yang memang menderita gangguan penglihatan terutama untuk level minus yang terbilang tinggi (hyper myopia), kacamata bukan lagi sebagai sebuah pilihan melainkan adalah suatu keharusan. Dengan kata lain, mereka harus mengenakan kacamata tebal tersebut mau tidak mau.

Apalagi jika sudah divonis berminus tinggi sedari usia dini. Entah disebabkan faktor yang mana hingga bisa separah itu (dan bahkan terkesan mendadak), tetap saja kacamata bahkan bukan sekadar kebutuhan melainkan layaknya sahabat sejati yang sedia dalam segala situasi.

Nah, momen berikut pastinya pernah dilalui oleh mereka yang telah berkacamata tebal sejak kecil, nih. Kamu banget gak, tuh?

1. Kesan kutu buku yang melekat erat

lifehacks.io

Label kutu buku melekat erat dengan kacamata tebalmu. Orang-orang kerap melayangkan asumsi bahwa gangguan penglihatan di usia begitu dini tersebut sebab kamu yang terlampau rajin membaca buku atau waktumu hanya dihabiskan dengan belajar saja. Apalagi jika memang faktanya kamu adalah langganan juara umum di sekolah.

Selain itu, kamu mungkin juga pernah menerima ledekan culun, cupu, atau bahkan digelari Betty la fea seperti dalam salah satu tokoh telenovela. Awalnya memang cukup membuat risih, namun seiring waktu berlalu kamupun menjadi terbiasa dan tak mengacuhkannya lagi.

2. Dituding sering menonton televisi dari jarak dekat

Pexels/tezshekhawat

Namun ada juga yang justru menuding bahwa sumber kacamata tebalmu itu adalah menonton televisi dari jarak dekat atau bermain komputer/gadget terus-terusan. Padahal kamupun terkadang dibuat tak habis pikir mengapa minus matamu bisa setinggi itu.

Kamu bahkan tidak melakukan seperti tudingan orang-orang tersebut. Pada akhirnya, kamu hanya dapat melapangkan dada atas segala tudingan terhadapmu. Faktanya tetap saja kamu adalah si pengguna kacamata tebal terlepas dari apapun penyebab matamu mengalami gangguan penglihatan.

Baca Juga: 5 Trik Makeup buat Kamu Si Pengguna Kacamata!

3. Kacamata adalah benda yang haram dipisahkan darimu

collegelife.nl

Bagimu kacamata itu ibarat seperti belahan jiwa. Bahkan hal pertama yang kamu cari saat bangun tidur adalah kacamata tebalmu itu. Dia yang selalu ada nyaris di mana pun, kapanpun, dan apapun ulahmu sehari-hari. Tentu saja, tingkatan minus yang begitu tinggi tersebut memang membuatmu tak leluasa untuk beraktivitas tanpa bantuan kacamata.

4. Mencoba berbagai pengobatan mata

theodysseyonline.com

Dinyatakan menderita gangguan penglihatan yang parah sejak kanak-kanak membuat orangtuamu juga ikut resah. Sederet pengobatan atau terapi mata telah kamu jajal. Mulai dari metode tradisional hingga dengan menggunakan teknologi modern. Dan, terkadang kamu dibuat bosan olehnya.

5. Merasa waswas bahkan jengah dengan tes mata

lindseynorberg.com

Kamupun agaknya sudah kadung bosan dengan tes mata. Sebab untuk nyaris semua kasus, hanya terdapat dua kemungkinan dari hasil tes mata tersebut.

Pertama, minusmu tetap dan setidaknya itu dapat dianggap sebagai kabar baik lantaran lazimnya pengguna kacamata minus tinggi sejak kecil akan mengalami kenaikan minus yang cukup siginifikan ketika menginjak usia remaja atau dewasa. Kedua, minusmu bertambah dan kamupun terbayang akan setebal apa lagi kecamata yang akan bertengger di hidungmu.

6. Sekalinya lepas kacamata, orang-orang malah pangling

womentoday.nl

Kamu yang tak jarang dicirikan dengan kacamata pun membuat orang-orang disekitarmu menjadi penasaran dengan rupamu jika mengawaskan alat bantu penglihatan tersebut. Tentu saja itu kadang membuatmu agak risih jika mereka kerap saja membujukmu untuk mengizinkannya melihatmu tanpa kacamata.

Bagimu kacamata tebal itu bukan sebagai bagian dari gaya akan tetapi merupakan sebuah kebutuhan pokok. Oleh sebab itu, mereka bahkan tak sedikit yang menilai kamu tampak begitu asing jika sekalinya tidak mengenakannya.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Tentang Cewek Berkacamata, Itu Kamu Bukan?

Verified Writer

Rahmadila Eka Putri

Hai, salam kenal. Terima kasih sudah membaca tulisan saya. Mari terhubung melalui Facebook (Rahmadila Eka Putri), Instagram (@rahmadilaekaputri), ataupun Twitter (@ladilacious), kritik dan sarannya juga dipersilahkan, lho!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya