TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Yuk, Intip 12 Tradisi di Berbagai Daerah Indonesia Saat Ramadan!

Setiap daerah unik ya.

riautrust.com

Setiap daerah pasti memiliki tradisi masing-masing untuk merayakan bulan Ramadan. Di beberapa daerah pun masih melakukan tradisi tradisional di bulan suci ini. Keragaman itu bisa kamu temukan di beberapa daerah ini saat bulan puasa.

1. Tradisi Malamang, Sumatra Barat.

A. Ronggay

Tradisi ini biasanya dilakukan oleh ibu-ibu di Sumatra Barat. Saat Bulan Ramadan, para ibu bersama-sama membuat lemang untuk diberikan pada sanak saudara. Lemang adalah makanan khas Minang. Makanan ini terbuat dari beras ketan, santan dan pisang. Sedangkan, bapak-bapak mendapat tugas untuk membeli daging sapi yang digunakan sebagai lauk pada saat acara doa bersama di malam harinya.

2. Tradisi Meugang, Aceh.

Rahmad

Dua hari menjelang Ramadan, masyarakat Aceh melaksanakan tradisi ini. Tradisi Meugang merupakan acara penyembelihan hewan ternak yang akan dimasak sebagai jamuan keluarga. Semua keluarga di Aceh harus mendapatkan daging, baik itu dari menyembelih sendiri atau beli. Oleh karena itu, harga daging pada saat itu menlonjak drastis.

3. Tradisi Sadranan, Jawa.

temanggungkab.go.id

Masyarakat di Jawa biasanya menyambut Ramadan dengan nyadran atau sadranan. Mereka memanjatkan doa bersama dan makan di sepanjang jalan dengan menggelar tikar dan daun pisang.

4. Tradisi Munggahan, Sunda.

nusantaranews.co

Hampir mirip dengan Sandranan, warga sunda juga selalu berkumpul dan makan bersama sebelum Ramadan tiba. Biasanya mereka juga akan berziarah ke makam kelurga menjelang bulan puasa.

5. Tradisi Dugderan, Semarang.

beritajateng.net

Warga Semarang akan menggelar pesta rakyat dengan arak-arakan untuk menyambut bulan Ramadan. Tradisi ini sekaligus juga menjadi ajang silaturahmi bagi mereka. Biasanya perayaannya dipusatkan di masjid atau tengah kota. Dugderan sendiri berarti menabuh beduk masjid sebagai tanda awal puasa.

6. Tradisi Meriam Karbit, Pontianak.

ulinulin.com

Kalau di Semarang menabuh beduk, warga Pontianak akan menyalakan meriam karbit sebagai tanda datangnya bulan puasa. Festival ini rutin dilakukan masyarakat melayu Pontianak di Sungai Kapuas. Dulu, meriam ini selalu terdengar saat maghrib. Karena saat itu masjid-masjid belum punya alat penegeras suara yang digunakan untuk adzan.

Baca Juga: Wah... Bagaimana Ya 11 Negara Ini Merayakan Idul Fitri?

7. Tradisi Pacu Jalur, Riau.

riautrust.com

Pacu jalur ini merupakan lomba dayung yang diadakan oleh masyarakat Kuantan Singingi, Riau. Biasanya lomba ini diadakan di Sungai Kuantan. Lomba ini juga akan ditutup dengan mandi balimau kasai menjelang matahari terbenam hingga malam hari.

8. Tradisi Balimau, Riau.

posmetropadang.co.id

Inilah mandi balimau yang digunakan sebagai penutup tradisi pacu jalur. Tradisi ini dipercaya untuk menyucikan diri lahir dan batin sebelum Ramadan. Uniknya mandi balimau gak menggunakan sabun lho, melainkan menggunakan jeruk nipis limau sebagai penggantinya. Sedangkan untuk keramas, mereka menggunakan kasai, sejenis pengharum rambut. Kasai diyakini dapat membersihkan sifat buruk seperti iri hati atau dengki.

9. Tradisi Grebeg Apem, Jombang.

berdemokrasi.com

Tradisi Greberg Apem juga biasa disebut sebagai Festival Gunungan. Masyarakat Jombang akan memperebutkan ribuan apem di festival ini. Apem adalah sejenis kue yang dibuat oleh ibu-ibu dari komunitas pangan saat festival ini berlangsung.

10. Tradisi Padusan, Jawa Tengah.

merdeka.com

Sama seperti Riau, Jawa Tengah juga memiliki tradisi mandi yang disebut padusan. Padusan diambil dari kata adus yang berarti mandi. Dulu, mandi ini harus dilakukan menggunakan air dari tujuh sumber. Namun kini bisa dilakukan di seumber air manapun. Biasanya sumber air yang paling ramai dikunjungi sehari menjelang Ramadan adalah air terjun Grojogan Sewu. Air terjun ini terletak di Tawangmangu, Jawa Tengah.

11. Tradisi Tolak Bala, Padang Pariaman.

metrotvnews.com

Tradisi ini merupakan kegiatan ritual yang diikuti oleh seluruh masyarakat Nagari Sungai Sariak. Sebelum melakukan ritual keagamaan, masyarakat melakukan penyembelihan seekor kambing dan darahnya disiramkan ke jalan raya. Sedangkan dagingnya akan diberikan pada para tokoh agama setelah acara pengajian atau zikir bersama. Setelah prosesi zikir selesai dilaksanakan, mereka akan melakukan pawai obor sebagai bentuk perayaan menyambut Bulan Ramadan.

Baca Juga: 12 Tradisi Perayaan Ramadan di Berbagai Negara

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya