TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dari Petani Jadi Raja, 5 Fakta Cerita Asli Raja Cheoljong 'Mr. Queen'

Berbeda dengan cerita di drama #WaktunyaKorea

twitter.com/K_DramaIndo

Bagi kamu penonton serial drama Korea Mr. Queen pasti akrab dengan nama Raja Cheoljong. Ya, pemeran utama di drama tersebut mengangkat cerita asli Raja Cheoljong, yakni Raja ke-25 dinasti Joseon di Korea.

Uniknya, cerita yang diangkat adalah interpretasi sejarah saja, alias tidak sesuai dengan faktanya. Jika pada drama Raja Cheoljong digambarkan sebagai Raja kompeten yang cerdas bertarung, maka fakta mengatakan sebaliknya, Raja Cheoljong memiliki kehidupan yang tragis.

Nah, berikut ini ada lima cerita asli Raja Cheoljong Dinasti Joseon yang perlu kamu tahu. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

1. Petani yang dijadikan seorang Raja

drakorclass.com

Raja Heonjong, yakni raja ke-24 Dinasti Joseon meninggal pada tanggal 25 Juli 1849. Meski ia memerintah hampir 15 tahun, tapi ia baru berusia 21 tahun ketika ia meninggalkan takhta. Keadaan saat itu sangat carut-marut, ditambah sang Raja tak memiliki ahli waris.

Hal ini membuat Ratu Kim Sun Won, harus mengambil sanak saudara atau kerabat dekat bangsawan kerajaan untuk dijadikan Raja. Nah, pilihan itu jatuh kepada Yi Won Beom, seorang petani yang hidup dalam pengasingan di Pulau Ganghwa.

Ia bukanlah keturunan langsung Wangsa Jeonju Yi, yakni wangsa yang secara turun-temurun menghasilkan raja. Meski begitu, Yi Won Beom tetap memiliki darah kerajaan melalui Putra Mahkota Sado yang memiliki hubungan kakek buyut dengannya.

Baca Juga: 9 Drama Sageuk yang Punya Plot Twist Terbaik, Harus Tonton! 

2. Raja yang tidak bisa membaca dan menulis

twitter.com/K_DramaIndo

Yi Won Beom, nama kecil Raja Cheoljong, hidup dalam pengasingan di Pulau Ganghwa karena kakaknya, Pangeran Heopyeong terlibat dengan kudeta. Hal ini tentu membuat sang Raja menghabiskan waktu masa kecilnya sebagai petani yang tak bisa membaca ataupun menulis. Usut punya usut, ketidakberdayaan sang Raja ini malah dimanfaatkan oleh klan Andong Kim sebagai 'boneka Raja'-nya.

Klan Andong Kim sendiri adalah klan yang mendominasi keluarga kerajaan karena berhasil 'memasukkan' ratu dari klannya pada silsilah kerajaan. Dominasi itu membuat mereka tamak,  dan semakin ingin memperluas kekuasaannya di kerajaan.

3. Raja Cheoljong tidak memiliki keturunan ahli waris 

twitter.com/K_DramaIndo

Kehidupannya yang dikendalikan oleh klan Andong Kim lantas membuat Raja Cheoljong juga menikahi seorang perempuan dari klan tersebut. Ia menikahi Kim So Yong yang nantinya bergelar Ratu Cheorin pada 17 November 1851. Demi menguatkan aliansi politik Raja Cheoljong juga menikahi selir dari beberapa klan Miryang Park, Pyeongyang Jo, Onyang Bang, Geumseong Beom, Gimhae Kim, dan dua dayang istana sebagai istri-istri Cheoljong.

Sayangnya, dari hasil pernikahannya tersebut ia tidak memiliki ahli waris. Seluruh keturunannya meninggal, diduga pula ini adalah ulah klan Andong Kim agar sang Raja tidak memiliki kekuatan. Keturunannya yang berhasil hidup hanyalah Putri Yeonghye, itupun ia merupakan keturunan dari selir bukan keturunan langsung dari sang Ratu.

Meskipun begitu, sejarah mencatat bahwa sebenarnya Ratu Cheorin sempat melahirkan seorang anak laki-laki yang dijadikan Putra Mahkota, Yi Yong Jun pada 22 November 1858. Tetapi tak bertahan lama, sang Putra Mahkota meninggal beberapa bulan setelahnya pada 25 Mei 1859.

4. Di era pemerintahannya, Raja Cheoljong tidak memiliki pencapaian membanggakan yang tercatat dalam sejarah

twitter.com/K_DramaIndo

Pada dasarnya, keluarga kerajaan adalah mereka yang harus memiliki latar belakang pendidikan yang bagus. Mereka harus dijadikan seseorang yang berintelegensi, sebab merekalah yang memegang kendali atas setiap keputusan di kerajaan.

Sayangnya, Raja Cheoljong dikecualikan. Selama akhir hayatnya memerintah dinasti Joseon, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwasannya sang Raja bisa membaca atau menulis. Hal ini tentu saja berdampak pada era pemerintahannya yang sangat kacau.

Dilansir Korea Times, era Raja Cheoljong adalah di mana peristiwa korupsi marak terjadi. Peristiwa inilah yang membuat rakyat pada masa itu sengsara. Pajak yang diberlakukan juga sangat besar, ditambah lagi peristiwa itu terjadi ketika kemenangan serta penjarahan Perancis dan Inggris terhadap Tiongkok pada 1860-an yang juga berpengaruh pada masyarakat Korea.

Baca Juga: Raih Rating Tinggi, Ini 5 KDrama Sageuk 2020 yang Wajib Kamu Tonton!

Verified Writer

Intan Sft

extraordinary girl

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya