TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tahu Gak Kenapa Kita Selalu Menggambar Pemandangan yang Sama? Ini Jawabannya!

Ternyata karena beliau...

Sumber gambar: blogspot.com

Kalau kamu disuruh menggambar pemandangan, apa yang akan kamu lukiskan? Dua buah gunung dengan jalan aspal dan sawah di bawahnya? Kok sama sih? Kok bisa gitu ya?

Kenalin dulu. Beliau adalah Pak Tino Sidin, seniman kenamaan Indonesia. Namanya pasti sudah gak asing buat Mama dan Papamu.

Sumber gambar: blogspot.com

Seniman ini lahir pada tanggal 25 November 1925 di Tebingtinggi, Sumatera Utara. Pada masanya, Pak Tino sangat akrab dengan dunia anak. Beliau sering mengajari anak-anak bagaimana caranya menggambar dengan mudah. Misalnya, dengan membuat garis lurus dan garis lengkung. Atau dengan bantuan angka dan huruf.

Baca Juga: 29 Gambar Ini Akan 'Menampar Keras' Kebiasaan Generasi Muda Sekarang

Terus apa hubungannya Pak Tino dan gambar pemandangan?

Sumber gambar: deviantart.net

Nah! Di tahun 80’an, ketika stasiun televisi saat itu hanyalah TVRI, Pak Tino didaulat membawakan acara bernama “Gemar Menggambar”. Dalam acara itu pula, Pak Tino mengajari anak-anak se-Indonesia menggambar. Acara ini terbilang sangat sukses dan mempengaruhi jutaan anak-anak dalam meningkatkan kemampuan menggambarnya.

Salah satu gambar yang melegenda dari acara ini adalah gambar pemandangan tersebut. Di mana Pak Tino melukiskan dua buah gunung, dengan sawah di bawahnya. Rupanya, banyak yang mengingat formula menggambar ini dan mempraktekkannya. Selanjutnya, gambar ini diturunkan ke anak cucu.

Jauh sebelum Indra Bekti dan Indy Barends mempopulerkan jargon “Baguuss”, Pak Tino Sidin sudah memulainya.

Sumber gambar: slidesharecdn.com

Masih di acara yang sama, “Gemar Menggambar”, Pak Tino membuka kesempatan bagi anak-anak yang ingin mengirimkan karyanya. Karya tersebut, nantinya akan dipamerkan lewat layar kaca. Meski karya yang dikirimkan banyak, tak pernah sedikit pun Pak Tino menilai buruk karya yang dikirimkan. Setiap karya yang dikirim, selalu dikomentari positif dengan kata “Bagus!”

Beliau tahu betul bagaimana memotivasi anak-anak untuk terus berkarya. Beliau tidak pernah mengecilkan hati anak-anak di Indonesia.

Ketika kiriman karya tersebut ditampilkan, biasanya Pak Tino juga membacakan data diri pengirim. Misalnya nama, sekolah di SD mana, kelas berapa dan apa yang digambar. Ada yang menggambar pemandangan di belakang rumah dan macam-macam lagi. Ada yang dari pulau Sumatera, Jawa dan lebih jauh lagi.

Baca Juga: Pernah Ngartis! 9 Seleb Indonesia yang Populer di Era 90-an, Apa Kabarnya Sekarang?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya