Mengganti nama bukanlah perkara mudah. Di Indonesia, seseorang berganti nama karena alasan khusus. Misalnya, nama sebelumnya dianggap terlalu berat dan membuat orang yang menggunakannya sering sakit-sakitan.
Dilansir worldatlas.com, usut punya usut ternyata bukan hanya manusia saja yang bisa ganti nama, tapi juga sebuah kota pernah melakukannya. Dan berikut ini ada enam kota besar dunia yang pernah ganti nama!
Istanbul bisa dibilang merupakan salah satu kota tertua di dunia dan memiliki sejarah yang panjang, termasuk untuk urusan nama. Diawal pendiriannya pada tahun 667 SM, kota ini dikenal dengan nama Byzantium.
Ratusan tahun kemudian, kota ini jatuh ke tangan Kekaisaran Romawi. Untuk menghilangkan jejak penguasa lama, Kekaisaran Romawi pun mengubah namanya menjadi Konstantinopel pada tahun 330 M.
Uniknya, warga lokal lebih suka menyebut bekas ibu kota Turki ini dengan nama Istanbul. Hingga akhirnya pada tahun 1930, pemerintah Turki resmi mengganti Konstantinopel menjadi Istanbul.
Sebelum menjadi kota maju seperti sekarang, dulunya Ho Chi Minh ini adalah rawa, namun karena lokasinya strategis untuk dijadikan pelabuhan, lama-kelamaan rawa diubah menjadi desa nelayan bernama Prey Nokor. Desa kecil itu kemudian berubah menjadi sebuah kota ketika Perancis berhasil menguasai daratan Vietnam pada 1859.
Oleh Perancis, kota ini disebut Saigon. Nama Saigon baru berubah ketika tokoh pahlawan di Vietnam meninggal pada tahun 1976. Untuk mengenang jasa-jasanya, pemerintah Vietnam kemudian mengubah Saigon menjadi Ho Chi Minh.
Tahukah kamu, Mumbai bukanlah nama pertama bagi kota ini. Pasalnya, di zaman kuno, kota ini dikenal dengan nama Kakamuchee dan Galajunkja. Ketika Portugis datang tahun 1535, mereka menamai kota ini menjadi Bombain yang berarti 'teluk kecil yang baik'.
Pada 1661, nama Bombain kemudian diganti menjadi Bombay oleh Inggris. Namun bukannya nurut, warga sekitar lebih suka menyebut kota mereka dengan Mumbai.
Nama Mumbai sendiri terinspirasi dari Dewi Pelindung dalam agama Hindu yaitu Dewi Mumba. Sedangkan huruf 'I' diambil dari bahasa Marathi dan memiliki arti 'ibu'.
Sama seperti Mumbai, orang China sudah menyebut nama Guangzhou sejak ratusan tahun silam. Sebenarnya, kota ini 'terlahir' dengan nama Panyu pada tahun 214 M. Namun seiring berjalannya waktu, nama Panyu menghilang dan digantikan dengan Guangzhou.
Tapi, semuanya berubah ketika Portugis datang tahun 1500-an dan menjadikan kota ini sebagai kota perdagangan. Bukan hanya menjadikan kota ini pusat perdagangan, Portugis juga mengubah nama kota menkadi Kanton. Nama Guangzhou baru resmi kembali tahun 1918 ketika Portugis minggat dari daratan China.
Pada dasarnya, St. Petersburg tidak pernah benar-benar mengganti namanya. Sama seperti Ho Chi Minh, awalnya St. Petersburg hanyalah sebuah desa. Namun desa kecil ini berubah ketika Peter The Great memerintah tahun 1682. Saat itu, sang kaisar ingin Rusia dipandang sebagai negara modern.
Untuk itulah dia mulai mengembangkan desa-desa kecil jadi sebuah kota, termasuk salah satunya St. Petersburg. Ratusan tahun berlalu, Vladimir Lenin yang merupakan pemimpin Uni Soviet meninggal, dan untuk mengenangnya, pemerintah pun mengubah nama kota St. Petersburg menjadi Leningard pada tahun 1924.
Sayangnya, ide itu tidak terlalu disukai oleh warga lokal kota. Jadi ketika Uni Soviet runtuh, warga kota mengubah nama kota mereka kembali menjadi St. Petersburg.
Enggak kalah dari kota-kota lain dunia, ibu kota Indonesia yakni Jakarta juga pernah beberapa kali mengganti namanya. Berawal dari sebuah pelabuhan bernama Sunda Kalapa di zaman Kerajaan Galuh Pakuan, daerah ini berkembang menjadi sebuah kota ketika kekuasaannya jatuh pada Kesultanan Cirebon.
Namanya pun berubah menjadi Jayakarta yang berarti 'kota kemenangan'. Pada 1619, Belanda berhasil merebut Jayakarta dan mengubahnya menjadi kota paling penting di Hindia Belanda bernama Batavia. Nama ini bertahan hingga Jepang datang tahun 1942.
Setelah berhasil mengusir Belanda dari Indonesia, Jepang pun mengubah namanya menjadi Djakarta. Tidak berselang lama, Indonesia merdeka, kota ini kembali berubah namanya jadi Jakarta seperti yang kita kenal sekarang.
Mengubah nama kota dan meminta penduduk mengakui nama tersebut bukanlah sesuatu yang mudah. Meski begitu, sebenarnya ada banyak kota di dunia yang juga mengubah namanya, termasuk enam kota besar di atas!