Perahu itu membawaku pergi jauh dari pulau ini
Aku termenung dalam lamunan yang perlahan memudar
Menatap langit yang perlahan kemerahan
Hari hampir gelap, aku terus meratap
Entah akan menemukan jawaban berapa lama lagi
Perahu itu terus melaju membawaku pergi
Sedikit aku menengok ke kanan dan ke kiri
Tidak ada siapa pun di sini
Hanya ada aku, perahu, dan imajiku sendiri.
Desir ombak menyapaku
Seolah menghibur setelah mimpi yang tenggelam dan hancur
Aku mengabaikannya, tapi ombak itu terlalu berisik
Suaranya menyerukan trauma
Dinginnya mengundang luka
Aku memeluk tubuhku sendiri
Dibantu angin hangat dari bawah perahu
Aneh sekali rasanya
Aku seperti membeku pada waktu
Aku seperti berhenti pada situasi
Aku seperti terpaku pada masa lalu
Sampai kapan lamunanku usai?
Sedikit lelah aku berkelana.
Mencari ke mana-mana, perihal apa mengapa dan bagaimana
Di ambang batas lamunan ini,
apakah masih ada harapan yang menanti?
Aku berharap di depan bukan ombak lagi yang melambai
Atau pohon kelapa yang gemulai
Aku berharap ada tangan di sana
Menerimaku seutuhnya
Merangkai kembali semua cerita
Kembali hidup sebaik-baiknya
Di pendaratan selanjutnya, aku ingin banyak bahagia