Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kehidupan anak-anak yang lahir pada tahun 1990 sampai 2000an bisa dibilang jauh dari kecanggihan teknologi. Pada masa itu, apalagi mereka yang tinggal di desa, jarang sekali menyaksikan siaran di televisi. Benda ini masih menjadi barang mewah.
Hanya orang-orang dengan kondisi ekonomi menengah ke atas saja yang memilikinya. Tapi, keterbatasan tersebut justru menciptakan kebahagiaan yang sederhana melalui permainan yang mereka lakukan.
Meski tak miliki gadget mahal atau pakaian bagus seperti anak pada jaman sekarang, nyatanya mereka dapat berbahagia dengan keterbatasan yang ada. Pada praktiknya, permainan tradisional justru berdampak positif pada tumbuh kembang anak.
Melalui permainan-permainan berikut ini, anak-anak menjadi lebih aktif bergerak dan bersosialisasi dengan lingkungan. Buat kamu yang menikmati masa kecil tersebut, siap-siap nostalgia ya!
1. Engklek
Permainan ini tidak membutuhkan alat-alat khusus. Cukup tanah lapang atau pelataran rumah yang sudah berlapis semen kasar. Setelah itu, tinggal digambari saja sesuai dengan pola yang diinginkan menggunakan kapur atau patahan genteng. Bisa juga dengan potongan batu bata.
Cara bermainnya pun mudah. Tinggal melempar batu pipih dan melompati setiap petak dengan mengikuti pola yang ada.
Yang paling menarik dari Engklek ada di bagian terakhir. Ketika anak yang mendapat giliran berhasil melempar batu tepat di salah satu petak. Hayo siapa yang paling bahagia kalau mendapat bagian petak paling banyak?
2. Balon Tiup
Youtube.com/Aqilla's Diary Orang Jawa sering menyebut permainan ini dengan nama sebulan. Balon transparan ini memiliki pasangan sedotan kuning, bau yang khas dan tentu harga yang murah. Dulu hampir semua warung pasti menjual mainan ini karena memang laris.
Meski sedotan yang digunakan untuk meniup berukuran cukup kecil, tapi anak-anak pada masa itu bisa menciptakan balon dengan ukuran besar. Caranya bagaimana? Mengeluarkan seluruh isi dari dalam tube. Jika sudah jadi, biasanya anak-anak akan menggabungkannya dengan balon yang lain.
Ada juga yang menempelkan balon tersebut di wajah. Atau menggunakannya menjadi bola voli dengan melemparkannya ke udara. Kalau kamu tipe yang mana?
Baca Juga: 11 Dagangan SD Ini Pasti Bikin Anak 90an Nostalgia, Ada Anak Ayam Lho!
3. Petak umpet
“Rek, ayo tekongan!”
Siapa yang tidak asing dengan ajakan tersebut? Wah, itu tandanya kamu sudah tua. Seruan tadi sering dilontarkan oleh anak-anak jika memiliki waktu luang. Berasal dari bahasa Jawa yang berarti, "Temen-temen, ayo main petak umpet!".
Selain tekongan, masyarakat Jawa juga sering menyebut permainan ini dengan jumplo, singidan atau delikan. Permainan yang mengharuskan kamu pandai bersembunyi ini lebih seru dilakukan pada malam hari. Apalagi jika sudah musim liburan.
Anak-anak akan berkumpul di salah satu tempat strategis untuk memainkannya. Tapi tidak jarang juga mereka memainkannya lepas pulang dari sekolah.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
4. Kotak pos
Kotak pos belum diisi. Mari kita isi dengan isi-isian. Mbak Uuk minta huruf apa?
Siapa yang barusan ikut melantunkan lirik diatas? Ngaku deh. Permainan kotak pos paling seru jika dimainkan secara beramai-ramai. Dengan begitu, pilihan untuk menyebutkan nama dengan awalan huruf yang diminta akan semakin susah.
Karena peraturannya, setiap pemain tidak boleh menyebutkan nama yang sudah disebutkan sebelumnya. Tema apa yang paling kamu suka jika bermain kotak pos?
5. Dolip-dolipan
Sama seperti petak umpet yang mengharuskan pemainnya berlari dengan lincah. Dolip-dolipan juga biasa disebut dengan kejar-kejaran. Jumlah minimal pemain adalah tiga orang, tapi pastinya lebih asik jika semakin banyak orang yang ikut.
Di awal permainan akan dipilih satu orang yang akan menjadi pengejar. Sisanya harus berlari agar terhindar dari pengejar. Coba ngacung siapa yang pernah menyelamatkan diri dengan mengucap “Dolip”, tapi sampai akhir gak ada temen yang nyamperin buat bilang “Sari Buah”?
6. Senapan dari pelepah pisang
Tidak diketahui dari mana asalnya, ini adalah salah satu mainan paling keren yang dimiliki oleh generasi 90an. Walaupun seringnya dimainkan oleh anak laki-laki, gak sedikit juga anak perempuan yang ikut main perang-perangan.
Meskipun gak ada pelurunya, anak-anak di masa itu gak akan kehilangan keceriaan di wajah. Kalau sudah bermain ini, lokasi yang paling cocok ya di kebun pisang. Selain bisa bersembunyi di semak-semak, mereka juga bisa cepat melakukan perbaikan senjata jika ada kerusakan. Ngaku, permainan ini favorit kamu juga kan?
Baca Juga: Nostalgia, 5 Permainan dari Kertas Ini Populer di Era 90an
