Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Gak terasa ya, lebaran sebentar lagi datang. Sudah menjadi tradisi di negara ini, setiap menjelang lebaran, mudik terjadi di seluruh penjuru kota dengan kisahnya masing-masing. Macet, suasana panas, sesak, desak-desakkan, menjadi beberapa hal yang biasa terlihat di beberapa titik mudik.
Berbicara tentang lebaran, selain mudik ada sederet kisah seru masa kecil yang tercipta setiap malam takbiran tiba. Bagi kamu yang sudah beranjak remaja atau dewasa, tak ada salahnya mengenang masa kecil dalam rutinitas seru berikut ini.
1. Bantu ibu bikin gemblong
Bagi sebagian besar orang, Lebaran terasa kurang lengkap tanpa menikmati gemblong (biasa disebut tape uli). Gemblong terbuat dari beras ketan dan kelapa parut yang ditumbuk sampai halus dan benar-benar kalis dan bisa dibentuk.
Gemblong yang sudah berbentuk gepeng lonjong kemudian digoreng dan sangat nikmat disantap bersama semur daging. Perpaduan rasa gurih dari gemblong bersinergi dengan kuah semur yang manis, siapa yang tidak ngiler membayangkannya?
2. Bedukan keliling kampung dengan membawa obor
Ketika malam takbiran, anak-anak biasanya akan berkumpul di masjid dengan membawa obor yang dibuat masing-masing dari bilah bambu yang diberi sumbu dan minyak tanah. Sebagian anak mendorong beduk yang dibawa dengan gerobak, sebagiannya lagi membawa obor sambil bersenda gurau keliling kampung dengan iringan gelak tawa bahagia.
Kampung yang ramai semakin bertambah semarak dengan suara tawa anak-anak dengan terang benderang dari nyala obor yang bergerak semakin mendekat.
3. Berebut diskon murah di pasar tumpah
Ada sebagian anak yang betah berlama-lama di kampung, namun ada sebagiannya lagi yang memanfaatkannya dengan berburu diskon besar di pasar tumpah di pusat kota. Pasar tumpah tersebut biasanya hanya ada ketika malam takbiran tiba dengan diskon gila-gilaan.
Semakin malam, maka diskon yang ditawarkan akan semakin besar, dan semakin ramai pasar tersebut.
Di Banten, Pasar Royal menjadi pasar yang menjadi incaran warga Kota Serang untuk membeli barang-barang keperluan Lebaran seperti: sarung, peci, baju koko, hingga celana dalam.
4. Ikut warga bikin gapura di depan gang kampung
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Gapura yang dibuat ketika Lebaran tiba biasanya dibuat seminggu sebelum takbiran dan akan dipasang tepat ketika malam takbiran tiba. Gapura yang dihias dengan tulisan ucapan selamat Lebaran, bunga-bunga dalam pot-pot kecil, serta lampu hias kecil warna-warni menjadi hal yang membahagiakan bagi anak-anak.
Dengan adanya gapura pada setiap jalan masuk gang kampung, anak-anak biasanya akan bermain-main di sekitar gapura sambil sesekali memegang-megang lampu hiasnya yang lucu dan semarak.
5. Memasukkan kue lebaran ke toples dan icip-icip sesukanya
Kue nastar, kue soldah, kue akar kelapa, dan kue-kue kering lainnya tentu saja bisa ditemui ketika menjelang dan ketika Lebaran. Kue-kue tersebut biasanya dibuat oleh ibu dan anak perempuannya dari sehabis sahur hingga sore hari.
Kue-kue tersebut dimasukkan dalam toples kaca menurut jenisnya masing-masing. Selain itu, kacang bawang, keripik bawang, rempeyek, rengginang, biasanya dimasukkan dalam wadah kaleng bekas biskuit lebaran tahun kemarin.
Ngemil dan icip-icip kue Lebaran merupakan hal lumrah yang biasa terjadi sebelum toples-toples itu diletakkan di atas meja tamu untuk suguhan lebaran esok harinya.
6. Jajal baju baru lebaran di kamar sambil bergenit ria di depan cermin
Bagi anak-anak yang akan menghadapi Lebaran, tiada yang lebih membahagiakan selain memakai baju dan perlengkapan yang serba baru. Sebelum benar-benar dipakai ketika lebaran esok harinya, anak-anak (terutama yang tinggal di daerah pedalaman) biasanya akan menjajal baju baru berkali-kali.
Sambil tersenyum, biasanya mereka akan berlama-lama berdiri di depan cermin membayangkan seolah-olah saat itu ia sedang merayakan hari raya Lebaran.
7. Bantu Pak RT membagikan zakat fitrah dan zakat mal
Di penghujung bulan Ramadan, setelah shalat tarawih, anak-anak biasanya akan berkumpul di masjid untuk membantu membagikan beras zakat fitrah dari warga. Masing-masing anak biasanya diberi tugas membawa beberapa bungkus plastik untuk disalurkan kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Dengan menggunakan gerobak untuk mengangkut beras, anak-anak biasanya akan melakukannya dengan bahagia.
