TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Meski Minim Fitur, 5 Hal Unik Tustel Ini Bikin Kenangan Hidup Abadi!

Anak muda masa kini kenal tustel apa gak, nih?

ilustrasi kamera jadul (instagram.com/congerdesign)

Yang namanya teknologi sudah pasti akan selalu mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya masa. Jauh sebelum kamera HP merajai pasaran, anak-anak dan remaja era 1990-an sudah menggunakan kamera yang biasa disebut dengan tustel. Meski penuh keterbatasan, tustel menjadi barang penting untuk mengabadikan momen-momen berharga dalam kehidupan.

Saat menggunakan tustel, ada beberapa hal unik yang biasa terjadi dan amat menarik jika kembali diingat. Apa saja, ya? Berikut ini lima hal uniknya!

1. Karena jepretan terbatas, saat satu kali ambil foto, kamu perlu persiapan matang

ilustrasi foto bareng (pixabay.com/White77)

Tak seperti sekarang yang bisa dengan mudahnya jepret-jepret tanpa batas, tustel memiliki batas jepretan tergantung dengan rol film yang dipilih. Karena terbatas, pengambilan foto pun biasanya akan dipersiapkan dengan matang, mulai dari penampilan, dandanan, hingga gaya.

Tak juga bisa diulang, dalam satu kali jepretan, kamu mungkin akan menghabiskan waktu bermenit-menit untuk menciptakan hasil foto terbaik. Karena persiapannya matang dan terencana, hasil foto pun sudah pasti akan terlihat indah dan sedap dipandang mata. 

Baca Juga: 5 Tips Foto dengan Kamera HP agar Instagram Feed Makin Keren

2. Ekspresi khas anak-anak dan remaja era 1990-an dengan senyum malu-malunya

ilustrasi foto bareng (pixabay.com/simple_tunchi0)

Meski tak semua, kebanyakan anak-anak dan remaja era 1990-an biasanya akan mengeluarkan ekspresi senyum malu-malunya saat difoto dengan tustel. Karena kegiatan foto pada era lawas bukan sekadar hiburan seperti sekarang, momen itu mereka anggap sebagai hal yang cukup bikin malu-malu.

Tak seperti anak muda sekarang yang ekspresif dan bebas bergaya, remaja era lawas punya satu gaya andalan saat beraksi di depan kamera. Seolah jadi tren, gaya senyum malu-malu amat digandrungi anak-anak dan remaja pada masanya.

3. Ada istilah "kebakaran" untuk hasil foto yang rusak

ilustrasi foto jelek (pixabay.com/RyanMcGuire)

"Foto kebakaran" bukan bermakna fotonya benar-benar dilalap api, tapi merujuk pada hasil foto yang rusak atau dianggap tidak bagus. Dalam satu rol film, akan ada saja satu hingga lima foto yang tidak bisa diprediksi mana yang kebakaran dan yang tidak. 

Namun, anggapan iseng orang-orang dulu menyebutkan bahwa kebakaran foto biasanya terjadi karena model fotonya belum mandi. Hal tersebut bukan tanpa maksud. Itu karena untuk menghasilkan foto terbaik, dibutuhkan persiapan yang cukup matang dari objek foto yang bersangkutan.

4. Tidak sabar melihat negatif film (klise) yang dilihat di bawah sinar lampu atau matahari

ilustrasi kamera jadul (instagram.com/congerdesign)

Tidak seperti sekarang yang bisa 1 detik melihat langsung foto hasil jepretannya, orang-orang zaman dulu harus menunggu sekitar 1 minggu, bahkan lebih, sebelum foto benar-benar jadi. Yang tidak sabar biasanya akan mengambil film negatif (klise) dari tukang foto untuk kemudian dilihat di atas sinar lampu atau matahari. 

Meski masih berbentuk klise, setidaknya mereka bisa tahu bagaimana gestur dan ekspresi saat mereka melakukan sesi foto sebelumnya. Tak juga dicetak langsung, proses dari klise menuju foto jadi bisa dilakukan sewaktu-waktu sesuai kondisi uang saku yang dimiliki.

Baca Juga: 5 Aplikasi Edit Foto Retro, Serupa Jepretan Kamera Analog!

Verified Writer

Iip Afifullah

Someone

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya