TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Jenis Fotografi yang Tren di Zaman Dahulu, Ada Foto Sama Jenazah

Cukup aneh bagi orang zaman sekarang

unsplash.com/@anniespratt

Fotografi memang telah berkembang sejak dahulu. Pada tahun 1826, seorang bernama Nicephore Niepce telah berhasil mendokumentasikan pemandangan untuk pertama kalinya melalui proses yang disebut heliografi. Foto pertama yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas, AS.

Penelitian pun terus dilakukan hingga muncul warna pada foto yang dihasilkan. Meskipun warnanya hanya sebatas hitam putih, ternyata orang zaman dahulu sudah mengelompokkan jenis-jenis foto dalam dunia fotografi lho. Apa saja kategorinya? Untuk mengetahui lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut ini.

1. Headless portrait photography

pinterest.com/laughingsquid

Trik foto tanpa kepala seperti ini sempat menjadi tren pada abad ke-19, tepatnya pada era Victoria. Pada awalnya, teknik seperti ini ditemukan oleh fotografer asal Swedia bernama Oscar Rejlander pada abad ke-19. 

Pada saat itu tentu saja belum ada aplikasi Photoshop dan semacamnya, tetapi teknik manipulasi foto ini rupanya sudah terkenal sejak zaman dahulu. Fotografer pada saat itu menemukan cara untuk memanipulasi foto dengan mengombinasikan potongan dua gambar menjadi satu. Wah, kreatif ya!

2. Smileless photography

pinterest.com/bxdureroxf

Mungkin sudah menjadi hal yang lumrah zaman sekarang ketika tersenyum atau bergaya saat dipotret, tetapi hal tersebut tidak berlaku pada zaman dahulu lho. Pada awal abad ke-20, orang-orang menganggap bahwa foto merupakan perkembangan dari lukisan, maka ekspresi wajah harus terlihat alami dan tidak dibuat-buat.

Tetapi selain itu, terdapat alasan lain, yaitu proses pengambilan gambar yang cukup memakan waktu. Supaya hasil foto bagus dan tidak kabur, maka sebaiknya orang yang dipotret harus mempertahankan satu ekspresi saja. Nah, sebagian orang pada zaman dahulu memilih ekspresi natural tanpa senyum karena ekspresi itu paling mudah dipertahankan.

Baca Juga: 13 Situs Download Foto Gratis Ini Sediakan Karya Fotografi Keren

3. Post-mortem photography

viralnova.com

Foto menjadi hal yang mahal pada abad ke-19, sehingga banyak orang yang tidak pernah berfoto selama masa hidupnya. Sebab itu, satu-satunya kesempatan berfoto adalah saat kematian mereka. Inilah mengapa jenis foto post-mortem sendiri menjadi tren pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20.

Jenis fotografi yang satu ini memang cukup aneh, karena orang yang masih hidup berfoto dengan kerabat atau anggota keluarga yang sudah meninggal. Orang yang sudah meninggal didandani dan berpose layaknya masih hidup. Terkadang, fotografer juga memberi kesan sehingga mata orang yang sudah meninggal seolah melihat kamera.

4. Spirit photography

mprnews.org/William H. Mumler

Jenis fotografi yang satu ini terinspirasi karena proses pengambilan gambar yang memakan waktu oleh kamera zaman dahulu. Oleh karena proses pengambilan gambar yang cukup lama, objek diharuskan diam agar mencegah efek ghosting alias samar-samar atau transparan.

Seorang fotografer bernama William H. Mumler menemukan teknik baru untuk menciptakan hasil foto yang seolah-olah berfoto bersama hantu atau arwah. Ia menciptakan efek ghosting yang stabil dengan memasukkan sejenis pelat kaca dari foto sebelumnya agar tercipta bayangan di foto.

5. Pigeon photography

sdtb.de

Zaman sekarang, jika mau mengambil gambar dari atas atau dari jauh sudah tersedia teknologi bernama drone. Tetapi bagaimana pada zaman dahulu? Jawabannya adalah dengan burung merpati. Sesuai dengan namanya, burung merpati menjadi media untuk pengambilan gambar dari atas.

Julius Neubronner mengajukan paten untuk idenya tersebut pada tahun 1907. Jenis fotografi ini dilakukan dengan mengikatkan kamera yang telah diatur timer-nya pada seekor burung merpati, agar ketika merpati terbang, dapat memotret dari atas. Namun tak sesuai harapan, metode yang sepertinya menjadi cikal bakal drone ini selalu menghasilkan gambar yang blur alias berantakan.

Baca Juga: Ini 7 Rekomendasi Kamera Terbaik untuk Fotografi Alam Liar

Verified Writer

Yuki Kristina Lase

Suka nulis. Nulis apa aja.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya