Di bulan Ramadan satu hal yang cukup legendaris bagi Millennials dan GenZ adalah buku catatan yang harus diisi dengan rangkuman tausyiah sebelum salat tarawih. Bahkan, sampai saat ini hal itu masih berlangsung di sejumlah masjid di Indonesia.
Bila dikenang, prosesnya waktu itu cukup menggelitik dan rasanya ingin kembali ke masa itu. Padahal, waktu itu inginnya tidak bertemu lagi buku catatan yang merepotkan itu. Kira-kira, apa saja proses mencatat buku tersebut yang masih terkenang hingga sekarang?