Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
boredpanda.com

Peperangan di Aleppo perlahan mulai mendekati akhir karena semuanya luluh lantak, tapi bukan berarti akan mengakhiri perang di Suriah. Sebuah perjanjian genjatan senjata baru-baru ini telah disepakati. Dengan adanya perjanjian tersebut, akan mempermudah penduduk dalam mengungsi ke tempat yang lebih aman, utamanya menyebrangi provinsi. Pasukan yang pro dengan pemerintah pun mulai mengambil alih hampir semua distrik yang dikuasai pemberontak di dalam kota, mereka sedang dalam proses mengevakuasi penduduk dan menyortirnya dengan pemberontak.

Lebih dari 300.000 jiwa dan terus bertambah telah dilaporkan meninggal sejak tahun dan lebih dari 20.000 orang telah mengungsi dari kota terbesar Suriah ini. Dulunya kota ini adalah tujuan turis yang populer dan terkenal karena kespektakuleran marmer berwarna putihya, tapi sekarang hanya berupa tumpukan puing-puing bangunan. Hampir seluruh bagian kota telah hancur lebur, termasuk masjid besar yang dibangun pada abad ke-8. Bahkan benteng Aleppo yang dianggap sebagai istana tertua dan terbesar di dunia. Peperangan di kota ini memang nampak akan berakhir, sementara kita berharap kejadian yang sama gak berpindah ke kota lain di Suriah, tapi luka dari kehancuran ini gak akan pernah hilang bagi para penduduknya. Bahkan bagi kita yang menyaksikannya. Berikut adalah pemandangan memilukan dari Aleppo sebelum dan sesudah terjadinya perang.

1. Dari indah asri, hingga hancur berdebu.

Default Image IDN

2. Jual beli di Aleppo adalah sumber kemakmuran di sana, dulunya.

Editorial Team

Tonton lebih seru di