Donald Trump Menghina Tiongkok, Putrinya Justru Pakai Gaun Rancangan Desainer dari Negara Itu
Malu gak, ya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Debat presiden Amerika Serikat yang digelar Senin malam (26/9/2016) kemarin masih menyisakan berbagai cerita menarik hingga hari ini. Salah satunya adalah tentang betapa gigihnya Donald Trump menghina Tiongkok terutama dalam hal perdagangan.
Baca Juga: Larang Muslim Masuk Amerika, Donald Trump yang "Nyentrik" Dibanjiri Kecaman Keras
Menurut Trump, ada sejumlah dosa yang dilakukan oleh Tiongkok kepada Amerika Serikat.
Ketika gilirannya memberi pernyataan pembuka yang baru berjalan tujuh detik, Trump sudah menyebut Tiongkok sebagai penyebab lapangan pekerjaan di Amerika Serikat menurun dan berpindah ke negara lain.
Trump menuduh Tiongkok sebagai "manipulator mata uang terbesar yang pernah ada di planet ini". Dengan kata lain, Trump mengatakan bahwa Tiongkok memanipulasi Yuan untuk memperoleh keuntungan lebih besar dari perdagangan bebas. Para analis perekonomian sudah membantah tuduhan ini.
Capres dari Partai Republik ini juga dengan jelas menyatakan akan menaikkan tarif barang-barang impor dari Tiongkok sebagai salah satu bentuk hukuman. Kalau kebijakan tersebut dijalankan, itu artinya Amerika Serikat memulai perang perdagangan padahal negara Paman Sam selama ini dikenal sebagai pendukung utama perdagangan bebas.
The Week in Asia menyinggung hasil penelitian Peterson Institute for International Economics menyimpulkan bila perang perdagangan secara penuh dijalankan -- termasuk oleh negara-negara lain kepada produk-produk Amerika Serikat -- maka salah satu dampaknya adalah angka pengangguran di negara tersebut akan mencapai 8,4 persen dan empat juta sektor swasta akan hilang.
Baca Juga: Baru 2 Bulan Direkrut, Ketua Tim Kampanye Donald Trump Mengundurkan Diri