Berdasarkan informasi dari Penanggungjawab Perlindungan WNI KBRI Seoul, M. Aji Surya, sebagian besar 15 TKI yang lulus program S1 dari Universitas Terbuka Cabang Korea Selatan pada 2 Oktober lalu berasal dari Pulau Jawa dengan usia rata-rata berkisar antara 20 tahun hingga 35 tahun. Ini juga sekaligus menjadi gambaran TKI yang mencari nafkah di Korea Selatan.
Pengiriman TKI ke Korea Selatan adalah bagian dari program antara pemerintah RI dengan Korea Selatan. Ada setidaknya 5000 TKI yang datang ke Korea Selatan setiap tahunnya. Tapi, M. Aji Surya menyayangkan masih sedikitnya TKI yang memutuskan untuk duduk di bangku kuliah. "Saat ini jumlah mahasiswanya masih 400-an saja", ujarnya saat dihubungi oleh IDNtimes.
KBRI Seoul pun berambisi untuk menggenjot jumlah TKI di Korea Selatan agar tidak hanya berpuas diri menjadi lulusan SMA. Wisuda kemarin adalah yang kedua kalinya diadakan oleh KBRI Seoul dan diakui M. Aji Surya sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pendidikan.
"Ini (kuliah) penting agar TKI tidak hanya cari uang, tapi juga membekali diri dengan wawasan luas dan pengetahuan. TKI yang sarjana pasti beda wawasannya dengan yang tidak kuliah," jelasnya lagi. Perwakilan RI di Korea Selatan berharap akan ada 5000 TKI yang juga berkuliah dalam 3-4 tahun ke depan.