3 Sisi Gelap Jaringan Adopsi Ilegal di Drakor The Defects, Bukan Adopsi Biasa

The Defects menyoroti sisi gelap sebuah organisasi adopsi ilegal yang dipimpin oleh Kim Se Hee. Ceritanya berpusat pada praktik adopsi ilegal dan penciptaan anak-anak melalui manipulasi genetik secara tidak etis. Anak-anak diciptakan setelah melalui seleksi ketat demi mendapatkan anak dengan kriteria unggul.
Kim Se Hee, sang otak organisasi bertindak selayaknya produsen. Ia menciptakan sebuah pabrik yang memproduksi anak dengan gen unggul. Anak-anak yang lahir kemudian diperlakukan seperti barang yang dapat dijual dan memiliki garansi yang bisa di-refund. Seiring bertambahnya episode, semakin banyak pula fakta-fakta yang terungkap mengenai bisnis ilegal tersebut. Berikut tiga sisi gelap jaringan adopsi ilegal milik Kim Se Hee.
1. Memproduksi anak melalui sel telur dan sperma secara ilegal

Dunia dalam The Defect sangat kejam dan menjijikkan. Organisasi ilegal tersebut tidak mencari anak untuk diadopsi, melainkan memproduksi anak dari sel telur dan sperma orang lain tanpa izin. Demi menciptakan anak dengan gen unggul, mereka mengambil sel telur dan sperma yang berkualitas kemudian membuahinya tanpa sepengetahuan orang tua kandungnya.
Tidak cukup dengan mengambil sel telur dan sperma orang lain, Kim Se Hee, sang bos organisasi bahkan mengumpulkan sel telurnya sendiri dan membuahinya untuk menciptakan anak yang sempurna. Dengan hasrat rakus dan ambisinya, Kim Se Hee terus memproduksi anak-anak melalui penyalahgunaan teknologi dan manipulasi genetik.
2. Proses adopsi dilakukan melalui lelang

Tidak seperti adopsi anak pada umumnya, adopsi ilegal yang ditampilkan dalam The Defects dilakukan melalui lelang, seperti lelang pada barang. Bayi yang diadopsi akan diperlihatkan dan dijelaskan mengenai jenis kelamin, golongan darah, kondisi fisik, serta gen ayah dan ibu kandungnya. Para calon orang tua angkat kemudian melakukan penawaran harga lewat aplikasi yang sudah disediakan. Penawaran dengan harga tertinggi berhak untuk memiliki bayi tersebut.
Dalam proses lelang tersebut, identitas calon orang tua angkat sangat dirahasiakan. Mereka wajib menggunakan topeng saat masuk ke tempat lelang. Tak hanya itu, para calon orang tua angkat juga harus memiliki kartu khusus untuk dapat memasuki tempat lelang tersebut.
3. Menerapkan sistem “Refund Anak” seperti barang

Meskipun bayi yang dijual telah melalui seleksi genetik dan mendapat predikat “gen unggul”, adakalanya orang tua angkat tidak puas dengan anak yang diadopsi. Ekspektasi besar yang tidak terwujud membuat mereka dengan tega membuang sang anak. Lalu, setiap anak yang dianggap cacat akan dikembalikan pada organisasi dan para orang tua angkat mendapat pengembalian dana.
Tidak cukup dengan dikembalikan, anak-anak yang dianggap cacat masih harus dimusnahkan untuk menutupi jejak. Dengan memegang prinsip “Hanya anak-anak dengan gen unggul yang berhak hidup” organisasi tersebut dengan bengis membunuh anak-anak yang telah dikembalikan orang tua angkatnya.
Kim Se Hee telah mengumpulkan kekayaan melalui bisnis jual beli anak yang dijalankannya. Kini, ia bertindak seolah-olah seorang pencipta dengan memproduksi anak melalui manipulasi genetik. Dengan power yang dimilikinya, ia bahkan mendesak anggota dewan Kwon Kang Man untuk merevisi undang-undang bioetika yang dapat memuluskan eksperimennya dalam memproduksi anak dengan gen unggul. Benar-benar wanita kejam!