4 Alasan Ending Drakor Dear X Dianggap Kurang Memuaskan

Ending Dear X menjadi bahan perbincangan karena banyak penonton merasa alurnya tidak memberikan penutupan yang jelas. Beberapa konflik utama memang diselesaikan, tetapi cara penyelesaiannya terasa terburu-buru. Hal ini membuat sejumlah adegan akhir tampak kurang memberi dampak emosional yang kuat.
Selain itu, beberapa karakter penting justru ditinggalkan tanpa penjelasan yang memadai. Banyak detail yang seharusnya dijelaskan malah dibiarkan menggantung tanpa arah. Akibatnya, akhir Dear X dianggap kurang memuaskan karena tidak memberikan rasa tuntas bagi penonton. Berikut alasannya!
1. Penyelesaian Konflik yang Terlalu Terburu-buru

Penyelesaian konflik di ending Dear X terasa terlalu cepat dibanding intensitas masalah yang dibangun sejak awal. Beberapa keputusan besar karakter muncul begitu saja tanpa proses yang kuat. Hal ini membuat penonton merasa alurnya melompat dan kurang memberi ruang pada emosi.
Adegan klimaks juga tidak diberi waktu yang cukup untuk memperlihatkan dampaknya. Konflik yang seharusnya memberi penutup memuaskan justru terasa dipadatkan. Akibatnya, banyak momen penting kehilangan bobot dramatisnya.
2. Nasib Karakter yang Dibiarkan Menggantung

Beberapa karakter utama tidak mendapat penjelasan akhir yang jelas. Penonton dibiarkan menebak nasib mereka berdasarkan potongan adegan yang minim konteks. Hal ini menciptakan rasa penasaran tetapi juga menimbulkan kekecewaan.
Hubungan antar karakter juga tidak ditutup secara tuntas. Ada dinamika yang ditinggalkan tanpa kepastian, membuat cerita terasa belum selesai. Jika diberikan sedikit klarifikasi, akhir cerita bisa terasa lebih utuh.
3. Adegan Twist Ending yang Terlalu Ambigu

Twist di bagian akhir sebenarnya memiliki potensi besar, tetapi penyampaiannya kurang kuat. Visual dan dialog yang digunakan tidak cukup menjelaskan makna sebenarnya. Akibatnya, banyak penonton justru kebingungan menafsirkan maksud adegan tersebut.
Ambiguitas ini membuat twist tidak berdampak maksimal sebagai penutup cerita. Alih-alih memberikan kejutan, adegan tersebut malah menimbulkan pertanyaan baru. Penonton pun merasa tidak mendapatkan jawaban yang seharusnya muncul di episode final.
4. Karakter Villain Tak Mendapatkan Karma atas Perbuatannya

Salah satu hal yang membuat ending Dear X dianggap kurang memuaskan adalah tidak adanya hukuman jelas bagi karakter villain utama. Beberapa pelaku manipulasi dan kekerasan justru berakhir tanpa konsekuensi yang setimpal. Hal ini membuat penonton merasa keadilan dalam cerita tidak benar-benar ditegakkan.
Alih-alih menerima balasan, beberapa tokoh antagonis terlihat tetap melanjutkan hidup tanpa perubahan berarti. Tidak adanya pengungkapan atau tindakan hukum membuat penyelesaian ceritanya terasa timpang. Jika karma ditampilkan lebih tegas, penutupnya akan terasa lebih adil dan menyeluruh.
Ending Dear X meninggalkan kesan yang kuat namun tidak sepenuhnya memuaskan karena banyak elemen penting tidak diberi penutup yang jelas. Sejumlah konflik besar, twist, dan nasib karakter terasa menggantung sehingga penonton tidak mendapatkan jawaban yang mereka harapkan. Dengan penyelesaian yang lebih rapi dan konsekuensi yang lebih tegas, ending Dear X seharusnya bisa memberikan rasa tuntas yang jauh lebih kuat.


















