4 Love Language Paik San Ho di Drakor Tempest

Paik San Ho (Kang Dong Won) menawarkan diri menjadi pengawal Seo Mun Ju (Jun Ji Hyun) setelah menyelamatkan wanita itu dari marabahaya dua kali, di gereja dan kereta. Setelah menjadi pengawalnya, ia menjadi sering bersama Seo Mun Ju. Waktunya habis untuk bersama wanita itu.
Beberapa kali Paik San Ho terlihat melewati batasnya sebagai pengawal. Seperti ia yang bersikeras tidur di kamar yang sama dengan Seo Mun Ju hingga mengajak wanita itu kabur ke sebuah rumah yang terletak jauh dari perkotaan. Tidak hanya itu, ia juga mengakui takut kehilangan Seo Mun Ju. Entah kapan Paik San Ho mulai menaruh hati pada calon presiden Korea Selatan tersebut. Berikut ini love language Paik San Ho kepada Seo Mun Ju di drama Korea Tempest.
1. Act of Service

Setelah dipekerjakan sebagai pengawal Seo Mun Ju, Paik San Ho juga membuatkan makanan untuk wanita itu dengan alasan keamanan. Setiap ada ancaman yang datang, ia selalu sigap melindungi Seo Mun Ju. Ketika Seo Mun Ju tiba-tiba diserang oleh pasukan khusus dan hampir meregang nyawa karena ada penembak bayaran yang ditugaskan untuk membunuhnya, Paik San Ho membawanya kabur dan membantunya untuk naik ke kapal yang sudah disiapkan.
Walau sudah berhasil kabur, penembak bayaran itu berhasil menembak bagian lengan Seo Mun Ju. Paik San Ho menjahit lukanya dan meminta wanita itu untuk menggigit kasa agar bibirnya tidak terluka. Tidak hanya itu, ia juga membantu Seo Mun Ju mencuci rambutnya karena lengan wanita itu masih terluka.
2. Physical Touch

Selama menjalankan tugasnya sebagai pengawal, Paik San Ho sering kali memeluk Seo Mun Ju untuk melindunginya dari ancaman tidak terduga. Ketika Seo Mun Ju pertama kali memegang pistol dan mencoba belajar menembak, Paik San Ho memegang pundak dan tangannya agar tembakan wanita itu terarah. Ia juga memberikan pundaknya untuk tempat Seo Mun Ju bersandar dan memeluknya agar wanita itu merasa nyaman saat mereka kabur ke sebuah rumah yang terletak jauh dari kota.
3. Quality Time

Saat Seo Mun Ju mengalami mimpi buruk, Paik San Ho menawari untuk berlari di luar bersama. Mereka juga berbincang di tepi sungai, mengeluarkan isi kepala masing-masing. Ketika Seo Mun Ju mendapat serangan tidak terduga dari pasukan khusus, Paik San Ho mengajaknya kabur ke sebuah rumah yang jauh dari pusat perkotaan hanya berdua. Di rumah tersebut, ia dan Seo Mun Ju menghabiskan waktu bersama menjadi manusia biasa tanpa ada batasan antara calon presiden dan pengawal.
4. Words of Affirmation

Saat Seo Mun Ju pertama kali memegang pistol dan menembakkan peluru, Paik San Ho memujinya dengan mengatakan bahwa tembakannya merupakan awalan yang bagus. Paik San Ho juga sempat mengatakan bahwa ia tidak peduli tentang perang dan hanya ingin kabur bersama Seo Mun Ju ketika mereka berada di sebuah rumah yang jauh dari perkotaan. Ketika ditanya oleh Seo Mun Ju apakah ia yang membuat Paik San Ho tidak jadi pergi ke keluarganya yang ada di Korea Utara, laki-laki itu menjawab tidak dan hanya ingin berdiam diri di rumah itu sembari menatap mata Seo Mun Ju.
Sepertinya Paik San Ho sudah jatuh hati pada Seo Mun Ju. Terbukti dari dirinya yang rela melindungi Seo Mun Ju bahkan menyerahkan nyawanya. Ia juga dengan terang-terangan melewati batas sebagai pengawal. Dengan beraninya memeluk hingga menabrakkan bibirnya pada Seo Mun Ju.