5 Cerminan Realitas Pahit dalam Drakor As You Stood By, Miris

Netflix menghadirkan sebuah drakor orisinal terbaru bertajuk As You Stood By pada Jumat (7/11/2025). Dibintangi Jeon So Nee, Lee Yoo Mi, Jang Seung Jo, dan Lee Mu Saeng, serial ini menayangkan sebanyak delapan episode. Secara garis besar, drama adaptasi dari novel Jepang ini mengisahkan tentang kehidupan rumah tangga seseorang yang dipenuhi kekerasan.
Meski tontonan ini hanya sekadar hiburan, ternyata membuka pikiran bahwa adegan-adegan dalam drakor tersebut seperti menampar realitas. Lantas, apa saja ya topik yang menyinggung di kehidupan nyata? Langsung simak poin-poin di bawah ini, yuk!
1. Korban kekerasan dalam rumah tangga sulit melepaskan diri

Dalam serial ini, Park Gye Soon (Kim Mi Kyung), Kang Hui Yeon (Han Soo Yeon), dan Jo Hui Su (Lee Yoo Mi) adalah korban KDRT. Mereka setiap hari harus menerima kekerasan verbal dan non verbal. Selain itu, Jo Eun Su (Jeon So Nee) adalah saksi yang terdampak dari kasus ketiga orang tersebut.
Kekerasan yang diterima membuat mereka sulit keluar dari lingkaran setan. Beberapa alasan yang tersampaikan dari serial ini, di antaranya mereka mendapatkan ancaman dari sang suami, mereka merasa bahwa apa yang terjadi adalah salah diri sendiri, mereka beranggapan gak bakalan ada yang peduli, mereka ketakutan jika melapor akan mencoreng nama keluarga baik, dan mereka yakin kalau perbuatan sang suami sebagai bentuk sayang. Ini adalah gambaran sisi gelap dalam kehidupan rumah tangga yang tak mampu memahami makna pernikahan.
2. Orang tua membela anak meski melakukan perbuatan fatal

Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh dengan berkepribadian baik. Sayangnya, beberapa orang tua sulit memahami makna kasih sayang. Mereka kadang menutupi kejahatan yang telah diperbuat anaknya karena tak tega.
Noh Jin Pyo (Jang Seung Jo) adalah anak dari Ko Jeong Suk (Kim Mi Sook). Sebenarnya, Ko Jeong Suk mengetahui kalau anaknya tersebut melakukan kekerasan fisik terhadap Jo Hui Su. Namun, ia memilih untuk pura-pura tak terjadi sesuatu dalam rumah tangga anaknya karena takut mencoreng nama baiknya sebagai konselor rumah tangga dan parenting terbaik.
3. Anak yang menjadi korban KDRT akan mengalami trauma

Jo Eun Su dan Jo Eun Hyuk (Lee Hyun Jun) adalah korban dari KDRT sejak kecil. Jo Eun Su yang peka terhadap sekitar, tahu kalau rumah tangga orang tuanya gak sehat. Sebagai kakak, ia harus terlihat baik-baik saja di depan adiknya.
Ia sering mengajak adiknya untuk masuk ke dalam lemari agar tak mendengar perkelahian orang tuanya. Ternyata, ingatan tersebut membuat Jo Eun Su menjadi trauma seiring berjalannya waktu. Ia pun menjadi takut ketika berhadapan dengan lemari atau jendela terbuka.
4. Menggunakan jabatan demi menyelamatkan diri

Noh Jin Young (Lee Ho Jung) adalah adik dari Noh Jin Pyo. Ia adalah seoranv polisi yang tak lama lagi akan dimitasi ke kantor kepresidenan. Agar berjalan sesuai rencana, ia ingin keluarganya tak bertingkah buruk.
Ternyata, rencananya tak sesuai keinginan karena berbagai masalah, seperti abangnya meninggal, ada pria yang mirip dengan abangnya, dan kakak iparnya mengalami KDRT. Ia pun turun tangan untuk membereskan semua, termasuk menyuruh Jo Hui Su bunuh diri. Sayangnya, rencananya gagal dan ia berakhir di penjara karena kejahatan yang diperbuatnya.
5. Uang bisa membuat seseorang menjadi kalap

Awalnya, Jang Kang, pria yang mirip Noh Jin Pyo ini terlihat seperti orang baik dan pekerja keras. Jo Eun Su meminta tolong kepada Jang Kang agar seperti Noh Jin Pyo. Akhirnya, Jang Kang memiliki identitas Noh Jin Pyo pergi ke Shanghai bertemu dengan keluarganya.
Semula berjalan mulus sampai Jang Kang hadir dalam kehidupan Jo En Su dan Jo Hui Sui. Ternyata, pria tersebut adalah preman yang menginginkan uang lebih banyak lagi. Sayangnya, ia pun meninggal setelah dipukul oleh ibu Noh Jin Pyo.
Lima poin di atas adalah gambaran kecil yang terjadi di kehidupan nyata. Dengan adanya drakor As You Stood By, penonton diajak untuk lebih peduli terhadap korban kekerasan dan mawas diri agar tidak melakukan tindakan kriminal. Manusia diberi akal dan perasan bertujuan untuk saling memahami, menghargai, dan menyayangi.



















