Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Drakor 2025 yang Mengingatkan Pentingnya Etika Profesi

still cut drama Korea Hunter With A Scalpel (instagram.com/vidiodotcom)
still cut drama Korea Hunter With A Scalpel (instagram.com/vidiodotcom)

Drama Korea kerap mengangkat profesi tertentu sebagai simbol kehormatan, kecerdasan, dan pengabdian, mulai dari pengacara, dokter, hingga ilmuwan forensik. Namun, seiring berkembangnya tema dan keberanian cerita, drakor modern justru semakin sering membongkar sisi rapuh profesi-profesi tersebut, terutama saat etika mulai dikompromikan demi ambisi, trauma pribadi, atau tekanan sistem.

Tahun 2025 menjadi momen penting bagi drakor yang menyoroti konflik etika profesi secara lebih tajam dan reflektif. Alih-alih menampilkan tokoh sempurna, drama-drama ini menghadirkan karakter manusiawi yang dihadapkan pada pilihan sulit antara idealisme dan kenyataan. Berikut lima drakor 2025 yang secara kuat menegaskan betapa krusialnya etika dalam setiap profesi, sekaligus memperlihatkan konsekuensi ketika batas itu dilanggar.

1. Pro Bono, ketika hukum tidak sekadar soal menang dan kalah

still cut drama Korea Pro Bono
still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Pro Bono menempatkan dunia hukum dalam sorotan yang sangat membumi dengan mengikuti para pengacara yang memilih membela masyarakat kecil tanpa imbalan besar. Drama ini memperlihatkan bahwa etika profesi hukum tidak berhenti pada kepatuhan prosedural, tetapi juga keberanian untuk berpihak pada keadilan substantif. Konflik muncul ketika niat baik berbenturan dengan skeptisisme publik, tekanan finansial, dan sistem hukum yang lebih berpihak pada mereka yang berkuasa.

2. Hyper Knife, kecerdasan medis tanpa empati adalah bencana

still cut drama Korea Hyper Knife (instagram.com/eunbining0904)
still cut drama Korea Hyper Knife (instagram.com/eunbining0904)

Hyper Knife menghadirkan sosok dokter bedah saraf jenius yang dipuja karena keahliannya, tetapi perlahan terungkap memiliki sisi gelap yang mengabaikan nilai kemanusiaan. Drama ini menyoroti bagaimana pengetahuan medis, jika tidak dibatasi oleh etika, dapat berubah menjadi alat kejahatan yang sangat berbahaya. Lewat ketegangan psikologisnya, Hyper Knife mengingatkan bahwa sumpah profesi bukan formalitas, melainkan pagar moral yang melindungi pasien dan masyarakat.

3. Beyond the Bar, ambisi karier yang menggerus integritas

still cut drama Korea Beyond the Bar (instagram.com/jtbcdrama)
still cut drama Korea Beyond the Bar (instagram.com/jtbcdrama)

Beyond the Bar mengisahkan para pengacara muda yang memasuki firma hukum elit dengan mimpi besar dan idealisme tinggi. Namun, dunia profesional yang kompetitif memaksa mereka berhadapan dengan praktik manipulasi, tekanan klien berpengaruh, dan godaan untuk mengorbankan kebenaran demi kenaikan jabatan. Drama ini terasa relevan karena menunjukkan bahwa pelanggaran etika sering kali tidak datang dalam bentuk kejahatan besar, melainkan kompromi kecil yang dilakukan berulang kali.

4. Hunter with a Scalpel, objektivitas profesi yang ternodai konflik personal

still cut drama Korea Hunter With A Scalpel (instagram.com/vidiodotcom)
still cut drama Korea Hunter With A Scalpel (instagram.com/vidiodotcom)

Dalam Hunter with a Scalpel, dunia forensik dan medis digambarkan sebagai ranah ilmiah yang seharusnya netral dan objektif. Namun, drama ini justru menampilkan bagaimana konflik keluarga, rasa bersalah, dan rahasia masa lalu dapat mencemari integritas profesional. Ketika data dimanipulasi dan kebenaran disembunyikan, profesi yang seharusnya menegakkan fakta justru menjadi bagian dari kejahatan itu sendiri.

5. Mary Kills People, belas kasih yang berbenturan dengan sumpah dokter

still cut drama Mary Kills People (instagram.com/mbcdrama_now)
still cut drama Mary Kills People (instagram.com/mbcdrama_now)

Mary Kills People menyajikan dilema etika paling kontroversial dalam dunia medis, yakni praktik eutanasia yang dilakukan atas dasar empati terhadap pasien terminal. Tokoh utamanya berada di persimpangan antara rasa kemanusiaan dan aturan hukum yang tegas melarang tindakannya. Drama ini tidak menghakimi secara hitam-putih, melainkan mengajak penonton memahami betapa kompleksnya etika profesi ketika niat baik justru berpotensi melanggar hukum dan norma.

Kelima drama tersebut menunjukkan bahwa drakor 2025 semakin matang dalam membahas isu etika profesi secara mendalam dan relevan. Lewat konflik personal, dilema moral, dan konsekuensi nyata dari setiap pilihan, drama-drama ini menegaskan bahwa keahlian tanpa integritas hanya akan melahirkan kerusakan. Jika kamu mencari tontonan yang tidak hanya seru tetapi juga menggugah kesadaran tentang tanggung jawab profesional, lima judul ini layak masuk daftar wajib tontonmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kirana Mulya
EditorKirana Mulya
Follow Us

Latest in Korea

See More

3 Karakter Ahn Eun Jin di Drakor Tahun 2025, Ada di Dynamite Kiss

23 Des 2025, 15:47 WIBKorea