Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Isu Sosial yang Diusung Drakor Low Life, Fenomena Panjat Sosial!

cuplikan drama Low Life (Instagram.com/disneypluskr)
cuplikan drama Low Life (Instagram.com/disneypluskr)
Intinya sih...
  • Angka kemiskinan meroket di Korea Selatan pada tahun 1970-an, tercermin dari kehidupan keluarga Oh Gwan Seok yang sengsara dan terpaksa mencuri untuk bertahan.
  • Prostitusi merajalela di tea house dekat pelabuhan Mokpo, dimana para perempuan terjebak dalam lingkaran setan dan sulit untuk melarikan diri.
  • Fenomena panjat sosial terjadi saat Yang Jung Sook berhasil menjadi istri pemilik perusahaan dan berambisi menguasai seluruh harta suaminya.

Low Life mengisahkan sekelompok orang yang melakukan pencarian tembikar kuno di laut Sinan. Premis ceritanya memang terdengar sederhana, namun pada kenyataannya, pencarian harta karun tersebut justru menjadi misi yang kompleks. Bahkan, sampai terjadi kasus pembunuhan dan sederet kriminalitas lain.

Bukan hanya drama kriminal semata, Low Life juga berani menyinggung isu-isu sosial yang sifatnya sensitif. Meski drama ini mengambil setting waktu 1970-an, tapi isu-isu sosial tersebut masih relate dengan apa yang terjadi di masa sekarang. Berikut penjelasan mengenai isu-isu sosial yang diusung drakor Low Life.

1. Angka kemiskinan meroket

cuplikan drama Low Life (Instagram.com/disneypluskr)
cuplikan drama Low Life (Instagram.com/disneypluskr)

Pada tahun 1970-an, Korea Selatan belum semakmur dan semaju sekarang. Rakyatnya masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan. Fakta tersebut tercermin dari kehidupan keluarga Oh Gwan Seok (Ryu Seung Ryong) yang sengsara dan serba kekurangan.

Bahkan, untuk sekedar membeli beras, Oh Gwan Seok tak mampu melakukannya. Ia terpaksa mencuri untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

2. Prostitusi merajalela

cuplikan drama Low Life (Instagram.com/disneypluskr)
cuplikan drama Low Life (Instagram.com/disneypluskr)

Di dekat pelabuhan Mokpo terdapat sebuah tea house yang sudah lama berdiri. Tea house tersebut menyediakan minuman dan makanan untuk pengunjungnya. Selain kedua hal tersebut, tea house ini juga menyediakan para perempuan untuk menghibur.

Para perempuan di tea house tersebut terjebak dalam lingkaran setan. Sulit bagi mereka untuk melarikan diri. Apalagi, nyonya pemilik tea house tersebut dikenal sangat kejam.

3. Sudah ada fenomena panjat sosial

cuplikan drama Low Life (Instagram.com/disneypluskr)
cuplikan drama Low Life (Instagram.com/disneypluskr)

Pada mulanya, Yang Jung Sook (Lim Soo Jung) hanyalah seorang karyawan biasa di perusahaan Heungbaek. Namun, berkat siasat liciknya, ia berhasi menjadi istri sang pemilik perusahaan.

Tak puas dikenal sebagai istri pemilik perusahaan, Yang Jung Sook juga berambisi untuk menguasai seluruh harta suaminya. Ia bahkan berencana membunuh suaminya secara perlahan.

4. Preman menguasai jalanan

cuplikan drama Low Life (Instagram.com/yunho2154)
cuplikan drama Low Life (Instagram.com/yunho2154)

Rasa aman merupakan hal yang mahal pada zaman tersebut. Lantaran, di jalanan banyak preman berkeliaran. Keberadaan mereka sebenarnya sangat mengganggu kehidupan penduduk Mokpo. Mereka memalak uang para pedagang, menghajar orang yang sedang jalan kaki, dan sederet tindakan kriminal lainnya.

5. Pejabat yang menerima suap

cuplikan drama Low Life (Instagram.com/disneypluskr)
cuplikan drama Low Life (Instagram.com/disneypluskr)

Salah satu faktor yang membuat angka kriminalitas meroket adalah tidak tegasnya pihak kepolisian. Saat melihat preman sedang berulah, mereka hanya menegurnya tanpa memberi hukuman yang bisa membuat jera.

Lalu, yang lebih memprihatinkan dari itu semua adalah polisi mau menerima suap, seperti apa yang dilakukan oleh Sim Hong Gi (Lee Dong Hwi). Polisi tersebut menerima uang jutaan won dengan syarat melindungi dan mengamankan para pencari harta karun.

Low life berhasil mengemas kelima isu sosial di atas dengan apik. Isu-isu tersebut membawa warna tersendiri bagi drama Low Life. Jalinan alur ceritanya juga menjadi lebih berwarna dan kompleks.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Inaf Mei
EditorInaf Mei
Follow Us