Tomorrow adalah salah satu drama Korea terbaru di tahun ini yang baru saja menamatkan seluruh episode-nya di bulan lalu. Drama berjumlah 16 episode ini dibintangi oleh Rowoon, Kim Hee Sun, Yoon Ji On, dan Lee Soo Hyuk.
Tomorrow bercerita tentang malaikat maut dengan misi mencegah manusia untuk bunuh diri. Dalam drama ini banyak pelajaran-pelajaran hidup yang bisa kita ambil dan pelajari. Yuk kita lihat satu-satu makna apa saja yang bisa kita petik dari drama Tomorrow ini.
Akhir-akhir ini kita sering melihat dan membaca berita mengenai kasus bunuh diri dengan berbagai macam alasan. Apa pun alasannya bunuh diri bukanlah solusi. Karena ketika kita bunuh diri, bukan berarti kehidupan kita setelah meninggal dunia juga berakhir, malah kita akan menghadapi hukuman yang lebih berat lagi di alam baka.
Beberapa cara yang dapat kita lakukan ketika sedang menghadapi masalah adalah hadapi dengan tegar, dekatkan diri lebih lagi dengan sang pencipta, dan cari teman atau orang yang bisa kita percayai untuk mendengar setiap masalah kita.
Kegagalan menjadi salah satu alasan yang banyak digunakan oleh kita manusia untuk melakukan tindakan bunuh diri. Putus asa dan hilang harapan, seolah-olah apa yang sudah kita korbankan selama ini sia-sia.
Ingat guys, kegagalan adalah awal dari sebuah kesuksesan. Setiap orang punya waktunya sendiri untuk mengalami kesuksesan. Jika gagal, kita coba lagi, jangan pernah menyerah. Seorang Thomas Alva Edison saja harus melakukan lebih dari 9000 percobaan dulu hingga akhirnya ia menemukan bola lampu, begitu juga kamu. Jika kamu terus berusaha dan selalu mau bangkit ketika sudah tidak ada harapan, percayalah kesuksesan akan segera kamu raih.
Tidak bisa dipungkiri, kita sebagai manusia selalu dihadapkan dengan pilihan. Tak jarang kita salah dalam membuat sebuah pilihan dalam hidup. Namun, kendati kita salah dalam memilih pilihan hidup, bukan berarti kita harus mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
Bangkit dari keterpurukan, memulai lembaran baru, adalah solusi ketika kita salah memilih dan melangkah. Salah pilih tidak selamanya buruk, malah membuat kita lebih bijak lagi dalam menjalani kehidupan. Kita akan menjadi seseorang yang lebih berhati-hati dalam menilai dan membuat sebuah keputusan yang menyangkut pilihan.
Seiring perkembangan zaman, standarisasi kecantikan dan ketampanan seseorang dalam masyarakat pun berubah. Bagi sebagian orang, seseorang dikatakan cantik jika langsing, tinggi, putih, dan berkulit mulus.
Banyak orang berlomba-lomba untuk mencapai standarisasi tersebut. Beragam cara dilakukan, mulai dari diet ketat yang salah sampai operasi plastik. Padahal sejatinya menjadi cantik itu adalah ketika kita mengenal diri kita secara utuh, percaya diri, dan sadar bahwa tubuh kita ini jauh lebih berharga daripada mulut netizen.
Bahagia itu sederhana. Untuk bisa bahagia, kita tidak harus menunggu hingga keinginan besar kita tercapai. Kita bisa makan enak, bisa tidur nyenyak, bisa bertemu keluarga dan teman saja itu sebuah kebahagiaan.
Bahagia bukanlah pilihan. Semua orang pantas bahagia, jika kita mengenal siapa diri kita dan tahu apa tujuan kita hidup di dunia. Bahagia dengan mudah kita dapatkan.
So guys, yuk bangkit, tetap semangat, dan melangkah. Jangan biarkan keadaan yang memegang kendali hidup kita. Hidup kita, kita sendirilah yang menentukan.