5 Realitas Jebakan yang Menimpa Kang Da Wit di Drakor Pon Bono

Drama Korea Pro Bono menghadirkan kisah penuh intrik dan ketidakadilan yang menegangkan melalui karakter Kang Da Wit (Jung Kyoung Ho), seorang hakim berintegritas yang tiba-tiba terperangkap dalam skandal korupsi yang tidak pernah ia lakukan. Di tengah puncak karier sebagai calon Mahkamah Agung, ia justru menjadi korban konspirasi licik yang menghancurkan nama baik dan hidupnya dalam sekejap.
Berikut kelima realitas jebakan yang menimpa Kang Da Wit di drakor Pro Bono. Yuk, simak sampai akhir!
1. Kang Da Wit dijebak saat proses promosinya sebagai Mahkamah Agung

Pada saat kariernya sedang berada di puncak, Kang Da Wit telah dipertimbangkan sebagai kandidat kuat untuk menduduki posisi hakim Mahkamah Agung. Reputasinya sebagai sosok yang bersih anti korupsi, tegas dan berintegritas membuat banyak pihak melihatnya sebagai harapan baru dalam sistem hukum Korea Selatan. Namun, justru di tengah momentum penting tersebut, muncul sebuah kasus misterius yang menyeret namanya.
Situasi itu jelas sangat mencurigakan, karena terjadi tepat ketika proses seleksi Mahkamah Agung akan berlangsung dan sorotan publik tertuju padanya. Terdapat uang sekardus yang ada ditemukan di mobilnya. Ternyata ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan posisinya untuk kepentingan pribadi. Momen yang seharusnya menjadi puncak prestasi malah berubah menjadi titik awal kehancuran karier dan reputasinya.
2. Kang Da Wit menemukan uang sekardus di bagasi mobilnya

Ketika sebuah paket berbentuk kardus besar tiba-tiba berada di mobil Kang Da Wit, rasa terkejut dan panik muncul saat membukanya. Sebagai seorang hakim yang memegang teguh prinsip kejujuran, keberadaan uang tersebut segera menimbulkan dugaan bahwa ia sedang dijadikan sasaran praktik suap. Apalagi, paket itu datang tanpa identitas pengirim.
Kang Da Wit langsung merasa bahwa dirinya tengah dijebak untuk skandal korupsi yang dapat menghancurkan kariernya. Ia sadar bahwa menerima atau sekadar menyentuh uang itu bisa menjadi bukti rekayasa yang digunakan untuk memfitnahnya. Dalam kondisi terdesak dan bingung, ia sempat berpikir untuk menyerahkan uang tersebut kepada pihak berwenang, tapi ia dilarang oleh atasannya dengan alasan demi kebaikan nama instiusi.
3. Nyatanya yang menjebak tersebut ialah Yoo Jeo Boom penipu berantai

Penipu tersebut bernama Yoo Jeo Boom yang mengaku sebagai Kim Ju Seop teman SD Kang Da Wit, untuk mendapatkan kepercayaan lebih mudah. Dengan dalih reuni kecil dan nostalgia masa sekolah, Yoon Jeo Boom berhasil menciptakan suasana akrab.
Pertemuan itu dimanfaatkan Yoo Jeo Boom untuk melancarkan rencana jahatnya untuk memberi sekardus uang pada Kang Da Wit saat sedang mabuk untuk menimbulkan kesan bahwa uang tersebut merupakan hasil suap. Momen rapuh itu terekam dan menjadi bukti palsu skandal korupsi.
4. Reputasi Kang Da Wit langsung hancur

Begitu kabar mengenai uang suap tersebut tersebar, reputasi Kang Da Wit langsung runtuh dalam sekejap. Dampaknya tidak hanya menimpa citra dirinya di mata masyarakat, tetapi juga mengguncang kariernya secara langsung jika disebar luaskan. Proses promosi ke Mahkamah Agung yang sedang berlangsung dihentikan secara sepihak, dan ia menanggung semua beban sendirian.
Dalam sekejap, seluruh perjuangan dan dedikasi bertahun-tahun terasa sia-sia karena jebakan kejam yang merusak nama baiknya. Hidup Kang Da Wit terasa seperti terkena sambaran kilat di siang bolong.
5. Ia dipaksa mengundurkan diri

Tekanan yang datang dari berbagai arah membuat posisi Kang Da Wit semakin terdesak. Meski ia bersikeras bahwa dirinya tidak bersalah dan menjadi korban konspirasi, pihak otoritas hukum dan internal lembaga tidak memberi ruang untuk pembelaan. Dengan alasan menjaga citra institusi, pimpinan lembaga secara tegas memaksanya untuk mengajukan pengunduran diri.
Kang Da Wit tidak diberi pilihan selain menerima keputusan pahit itu, meskipun hatinya menolak keras. Akhirnya dia mengundurkan diri dari jabatannya dengan rasa tertekan dan putus asa. Keputusan tersebut menjadi pukulan paling berat dalam hidupnya, karena ia merasa dipaksa melepaskan semua yang telah ia bangun dengan kerja keras dan integritas selama bertahun-tahun.
Perjalanan Kang Da Wit dalam Pon Bono menjadi gambaran nyata tentang bagaimana kebenaran dapat dikalahkan oleh rekayasa dan kepentingan gelap. Penonton pun dibuat penasaran, apakah kebenaran akan terungkap dan apakah Kang Da Wit mampu bangkit untuk membersihkan namanya.



















