Seiring dengan penangkapan Pavel Durov, CEO aplikasi pesan Telegram, publik Korea Selatan sedang gencar menyoroti berbagai penyimpangan yang terjadi karena sistem keamanan custom aplikasi tersebut. Salah satunya kejahatan sextortion (pemerasan berbasis konten seksual korban), pedofilia (kejahatan seksual dengan korban anak di bawah umur), sampai sexually explicit deepfakes (konten seksual yang dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan dan mencatut wajah orang tertentu tanpa persetujuan).
Kebanyakan korban dari penyimpangan-penyimpangan ini di Korea masih didominasi perempuan. Ini sejalan dengan kultur patriarki mereka yang masih mengakar kuat. Dengan keyakinan dan tradisi bahwa laki-laki memegang peranan utama dalam sistem keluarga dan masyarakat mereka, tak sedikit perempuan yang dirugikan. Kekerasan berbasis gender sampai ekspektasi standar kecantikan yang tak masuk akal jadi makanan sehari-hari di Negeri Ginseng.
Buat yang belum sadar, isu-isu diskriminasi terhadap perempuan sebenarnya sudah sering disenggol dalam produk-produk budaya mereka. Termasuk film dan drama Korea yang mungkin sudah kamu nikmati berikut ini. Mereka menggambarkan dengan baik!