Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Film Korea 2024 Terburuk Versi Raspberry Film Festival, Apa Saja?

poster film Project Silence (instagram.com/cjenmmovie) | poster film Wonderland (instagram.com/acemaker.movie)

Media Korea, Sports Kyunghyang, sudah merilis daftar "pemenang" Raspberry Film Festival ke-8. Event tersebut adalah versi Korea dari Golden Raspberry Award yang diselenggarakan untuk memilih karya, akting, naskah, hingga sutradara terburuk di industri perfilman Amerika Serikat.

Pemenang Raspberry Film Festival ke-8 ini dipilih berdasarkan survei yang dilakukan oleh Sports Kyunghyang dengan menggaet 51 jurnalis film di media terkemuka Korea. Survei dilakukan untuk menilai film komersial yang dirilis antara bulan Desember 2023 sampai 30 November tahun ini.

Dalam kategori Film Terburuk, ada enam karya yang terpilih. Penasaran? Simak daftarnya, yuk!

4. Devils Stay

cuplikan Lee Min Ki di film Devils Stay (instagram.com/showbox.movie)

Devils Stay berada di peringkat keempat bersama dengan tiga film lainnya. Film bergenre okultisme satu ini mendapatkan total 10 suara. Terkait alasan pemilihan film Devils Stay, ada pendapat bahwa, "Menakutkan karena bahan yang bagus ternyata menghasilkan rasa terburuk." Penceritaan yang ceroboh hingga buruknya keterampilan sutradara dan pemain di genre okultisme juga disebutkan.

4. Dead Man

cuplikan Cho Jin Woong di film Dead Man (instagram.com/wavve.official)

Film Dead Man juga meraih 10 suara sehingga menempati posisi keempat juga. Meskipun dibintangi oleh artis papan atas seperti Cho Jin Woong dan Kim Hee Ae, kualitas film ini dianggap sebagai yang terburuk di antara rilisan tahun 2024. Akting yang sama dari Cho Jin Woong, karakter Kim Hee Ae yang aneh, hingga cerita klise jadi alasan terpilihnya film ini.

4. Wonderland

cuplikan Gong Yoo dan Tang Wei di film Wonderland (instagram.com/acemaker.movie)

Penantian panjang untuk perilisan Wonderland tidak membuahkan hasil yang baik. Film yang bertabur bintang ternama ini hanya meraih 625 ribu penonton di Korea Selatan. Terpilih sebagai film terburuk keempat dengan 10 suara, salah satu alasan yang disebutkan adalah, "Dengan jajaran pemainnya, benarkah filmnya seperti ini? Aku berpikir, 'Benarkah ending-nya seperti itu?'"

3. Project Silence

cuplikan Lee Sun Kyun dan Ju Ji Hoon di film Project Silence (dok. CJ ENM Movie/Project Silence)

Biaya produksi fantastis sekitar belasan hingga puluhan miliar won untuk penggarapan Project Silence dianggap tidak sepadan dengan kualitas filmnya. Ada komentar bahwa industri ini keliru karena menganggap semuanya akan berhasil jika mengeluarkan banyak uang. Film Project Silence pun mendapatkan 11 suara dengan alasan cerita hingga humor yang sulit untuk dimengerti.

2. Amazon Bullseye

cuplikan Ryu Seung Ryong di film Amazon Bulleye (instagram.com/barunsonena.contents)

Film Amazon Bulleye yang dibintangi Ryu Seung Ryong dan Jin Sun Kyu menerima total 12 suara. Berbagai alasan diberikan, seperti akting pemain yang berlebihan hingga masalah terkait rasisme. Salah satu komentar yang diberikan untuk film bergenre komedi tersebut yaitu, "Hanya karena latarnya negara fiksi bukan berarti itu tidak rasis."

1. The Plot

cuplikan Kang Dong Won di film The Plot (x.com/movie_n_NEW)

Tempat pertama dalam kategori Film Terburuk ditempati The Plot dengan perolehan 15 suara. Komposisi film dan penyutradaraan yang buruk menjadi alasan dominan. Salah satu pendapat yang terkait remake film Accident (2009) yaitu, "Ini adalah hasil terburuk yang bisa didapatkan dengan cerita orisinal serta pemain yang bagus."

Meski dibintangi aktor dan aktris terkenal, enam film Korea di atas tak mampu menarik perhatian lebih banyak penonton ataupun mencapai titik impas. Sebagian besar menyoroti buruknya alur cerita dan penyutradaraan hingga membuat penonton sulit memahaminya. Bagaimana menurutmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Nantari
EditorDwi Nantari
Follow Us