7 Alasan So Jeong Dicap sebagai Pembunuh di Drakor Mary Kills People

Woo So Jeong (Lee Bo Young) adalah dokter UGD yang tampak berdedikasi dan profesional di hadapan rekan medis dan pasien. Namun di balik profesinya, ia menjalani praktik rahasia dengan membantu pasien sekarat mengakhiri hidup lewat euthanasia ilegal. Keputusan yang ia anggap sebagai bentuk belas kasih itu justru membawanya ke situasi yang berbahaya.
Seiring berjalannya waktu, praktik tersebut mulai terendus oleh aparat hukum dan masyarakat. Kematian beberapa pasien yang berkaitan dengannya secara tiba-tiba membuat publik mulai curiga. Tanpa bukti yang jelas, Woo So Jeong pun mulai dicap sebagai pembunuh berantai. Berikut tujuh alasan mengapa So Jeong dicap sebagai pembunuh berantai.
1. Beberapa pasien terminal yang dekat dengan Woo So Jeong meninggal dunia, padahal vonis hidup masih antara 6 bulan sampai 1 tahunan

2. Salah satu pasien, Choi Kang Yoon (Lee San Yoon) yang juga dekat dengan So Jeong meninggal. Pada saat itu kondisinya masih baik-baiknya namun meninggal secara mendadak

3. Kasusnya sama bahwa Choi Kang Yoon masih memiliki vonis hidup di antara 6 bulanan tapi mendadak meninggal dunia

4. Beberapa pasien terminal yang meninggal memiliki pola waktu dan kondisi serupa, yang mengarah ke kemungkinan pembunuhan sistematis

5. Polisi memiliki kecurigaan pada Woo So Jeong yang melakukan praktik euthanasia ilegal. Sebab di beberapa pasien ditemukan kandungan buflron meski kadarnya kecil

6. Dalam drama ini buflron sendiri dipakai dalam praktik euthanasia agar rasa sakitnya saat menghadapi maut tak begitu terasa sakit

7. Sebagai dokter yang menjalankan praktik euthanasia ilegal dicap sebagai pembunuh, apalagi dilakukan pada banyak pasien terminal. Hal itu membuatnya dicap pembunuh berantai

Label pembunuh berantai yang disematkan aparat kepolisian pada Woo So Jeong muncul akibat pola kematian pasien yang mirip dan sulit dijelaskan. Meskipun tujuannya membantu, tindakannya dianggap melanggar hukum dan etika. Drama ini pun menggambarkan bagaimana batas antara belas kasih dan kejahatan bisa menjadi sangat tipis.