Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Momen Gwan Sik Melawan Patriarki di When Life Gives You Tangerines

Park Bo Gum di balik layar When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)
Park Bo Gum di balik layar When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)
Intinya sih...
  • Yang Gwan Sik tumbuh dewasa dengan pemahaman anti patriarki, berbeda dari keluarganya yang masih bersikap patriarki.
  • Warganet menjulukinya sebagai pria green flag karena menunjukkan sikap teduh dan melawan budaya patriarki sejak kecil.
  • Kisah Yang Gwan Sik membuktikan bahwa menghentikan budaya patriarki dimulai dari diri sendiri, dengan menghormati perempuan dan menjadi sosok suami serta ayah yang bisa diandalkan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yang Gwan Sik (Park Bo Gum) merupakan putra pertama keluarganya di When Life Gives You Tangerines. Seperti kebanyakan keluarga di era 1950an-1960an, ayah, ibu, dan nenek Yang Gwan Sik masih bersikap patriarki. Meski begitu, Yang Gwan Sik tumbuh dewasa dengan pemahaman berbeda dari mereka.

Berbeda dari keluarganya, Yang Gwan Sik anti patriarki sehingga warganet menjulukinya sebagai pria green flag. Bahkan sejak kecil, ia menunjukkan sikap teduh dan tindakan melawan budaya patriarki. Ini dia tujuh momen Gwan Sik melawan patriarki di When Life Gives You Tangerines.

1. Saat kecil, tanpa ragu atau malu Yang Gwan Sik dengan percaya diri bilang mau jadi ibu negara sebab Oh Ae Sun ingin menjadi presiden

Park Bo Gum dan IU di When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)
Park Bo Gum dan IU di When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)

2. Yang Gwan Sik selalu menuruti dan mendengarkan ucapan Oh Ae Sun, dari mereka masih anak-anak hingga menikah dan menua bersama

Park Bo Gum di balik layar When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)
Park Bo Gum di balik layar When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)

3. Yang Gwan Sik tak masalah Oh Ae Sun punya pendidikan terakhir lebih tinggi. Ia mendukung sang istri mengambil ujian kesetaraan SMA

Park Bo Gum di balik layar When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)
Park Bo Gum di balik layar When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)

4. Yang Gwan Sik juga terus terang mengungkapkan serta menunjukkan support pada Oh Ae Sun yang sejak dulu ingin kuliah

IU dan Park Bo Gum di When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)
IU dan Park Bo Gum di When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)

5. Yang Gwan Sik menyayangi semua anaknya. Ia tidak pernah membedakan perlakuan antara anak perempuan atau laki-laki

Park Bo Gum di balik layar When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)
Park Bo Gum di balik layar When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)

6. Ia melawan tradisi keluarganya dengan berganti meja makan agar bisa menikmati makanan bersama ibu, adik, istri, dan anak perempuannya

cuplikan drama When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)
cuplikan drama When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)

7. Berbeda dari pria lain di eranya, Yang Gwan Sik turut terlibat dalam pengasuhan anaknya dan membantu istrinya melakukan pekerjaan rumah

Park Bo Gum di When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)
Park Bo Gum di When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)

Kisah Yang Gwan Sik melawan patriarki di When Life Gives You Tangerines membuktikan bahwa cara menghentikan budaya patriarki adalah memulai dari diri sendiri. Ia menunjukkan bahwa sikap gentleman bukan dengan menginjak atau merasa insecure terhadap perempuan, melainkan menghormati dan mengagumi mereka. Ia juga menunjukkan berbagai sikap melawan patriarki dengan jadi sosok suami dan ayah yang bisa diandalkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
S. M. Fatimah
EditorS. M. Fatimah
Follow Us