7 Penyebab Perundungan di The Winning Try, Ada Superiority Complex!

Perundungan dapat terjadi di mana saja dan kepada siapa saja. Drakor The Winning Try yang sedang tayang saat ini juga mengangkat fenomena tersebut, tepatnya di lingkungan sekolah. Bukan cuma secara horizontal, tapi juga vertikal. Mulai dari sesama murid, sesama guru, atau di antara guru dan murid.
The Winning Try menonjolkan usaha tim rugbi untuk menghadapi perundungan tersebut. Kehadiran Ju Ga Ram (Yoon Kye Sang) menjadi angin segar untuk tim rugbi. Ia benar-benar melakukan semua hal demi bisa membuka peluang bagi murid-muridnya di tim rugbi.
Seiring berjalannya cerita, perundungan bukan hanya terjadi kepada tim rugbi. Ada beberapa karakter lain yang juga diperlakukan serupa. Lantas, apa yang jadi alasan perundungan begitu merajalela di SMA Olahraga Hanyang dalam cerita The Winning Try?
1. Meski sama-sama masih menimba ilmu, murid SMA Olahraga Hanyang kekurangan rasa empati terhadap tim rugbi yang jelas-jelas dikucilkan pihak sekolah

2. Perilaku mereka terbentuk karena orang dewasa di sekolah tersebut juga melakukan hal serupa. Dengan begitu mereka tidak akan memiliki rasa bersalah

3. Superioritas juga menjadi penyebabnya. Murid dan pelatih cabor lain merasa tim rugbi pantas dirundung karena mencetak kekalahan terus-menerus

4. Perundungan merajalela karena hanya ada Kepala Sekolah Kang Jeong Hyo (Gil Hae Yoon) dan pelatih Ju Ga Ram yang memihak tim rugbi secara aktif

5. Wakil Kepala Sekolah Seong Jeong Man (Kim Min Sang) di sisi lain selalu mencoba untuk mengucilkan tim rugbi karena mendapat tekanan dari atasannya

6. Selain itu, Seong Jeong Man memang haus validasi. Ia akan melakukan apa pun tanpa memikirkan nasib murid di cabor rugbi yang mimpinya akan hancur

7. Perundungan akibat balas dendam juga terjadi. Jeon Nak Yun (Lee Sung Wook) yang diremehkan muridnya malah melempar emosi pada Bae Yi Ji (Lim Se Mi)

Meskipun menerima perlakuan tidak mengenakkan, karakter-karakter yang menjadi korban di drakor The Winning Try tidak pasrah. Mereka berani menunjukkan perlawanan meskipun kalah dalam jumlah dan kekuasaan. Itulah yang menjadi pesona lebih dari drakor bertema olahraga ini.