7 Pola Wounded Protector dalam Diri Seok Cheol di The Nice Guy

Intinya sih...
- Seok Cheol terus menerus melindungi orang lain, sementara menolak bantuan untuk dirinya sendiri.
- Dia lebih memilih menghindari masa lalu yang menyakitinya dan mengganti rasa bersalah dengan pengorbanan diam-diam.
- Kemarahan dan misi dendamnya bisa menghancurkan masa depannya, serta menjadikan pemulihan orang lain sebagai syarat eksistensi diri.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)
Di balik ketangguhannya, Park Seok Cheol (Lee Dong Wook) di The Nice Guy adalah potret seorang wounded protector. Cara ia mencintai dengan melindungi, sambil menutupi luka diri yang belum sembuh.
Karakternya bikin banyak penonton melting, tapi juga diam-diam mengundang banyak pertanyaan. Berikut pola wounded protector yang tampak dalam diri Seok Cheol dalam drama The Nice Guy.
1. Seok Cheol terus menerus melindungi orang lain. Sedangkan, ia yang secara sadar butuh diselamatkan justru menolak bantuan orang terdekat

2. Dibanding membahas masa lalu yang menyakitinya, Seok Cheol lebih memilih menghindarinya dan nyaris tidak pernah mengungkapkannya

3. Seok Cheol mengganti rasa bersalahnya dengan berkorban diam-diam, tanpa perlu validasi siapa pun. Pengorbanan ini jadi beban emosional tersendiri

4. Tak cukup membantu orang, ia menanggung beban mereka secara berlebihan. Misalnya, tetap memikirkan anak buahnya yang tak mau pensiun jadi gangster

5. Kemarahan Seok Cheol pada mereka yang menyakiti Mi Young (Moon Ga Young) berubah jadi misi dendam yang menghancurkan masa depannya

6. Ia tidak bisa bahagia selama orang yang dicintainya belum pulih. Ini berbahaya, karena menjadikan pemulihan orang sebagai syarat eksistensi diri

7. Seok Cheol memang mencintai dengan ugal-ugalan, tapi saat luka batinnya memuncak, ia bisa tiba-tiba menjauh dan menghilang

Seok Cheol adalah karakter yang kompleks dalam drama The Nice Guy. Ia menyentuh banyak hati, karena mencintai dengan setia, tulus, tapi dalam diam. Pola wounded protector di atas, jika dibawa ke dunia nyata, bisa jadi racun yang pelan-pelan menghancurkan mental.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.