7 Tindak Pidana yang Dilakukan Jang Tae Gu di Walking On Thin Ice

- Jang Tae Gu menyalahgunakan wewenang sebagai detektif narkoba untuk melindungi jaringan pengedar narkoba tertentu.
- Tae Gu menerima suap dari bandar narkoba dan memeras pengedar kecil untuk keuntungan pribadi.
- Manipulasi barang bukti, keterlibatan dalam peredaran narkoba internasional, dan pencucian uang hasil kejahatan juga dilakukannya.
Dalam drama Walking On Thin Ice, Jang Tae Gu (Park Yong Woo) tampil sebagai detektif senior yang disegani di divisi narkoba. Di permukaan, ia tampak seperti penegak hukum teladan, berwibawa, berpengalaman, dan berhasil memimpin banyak operasi besar.
Namun, di balik seragam dan medali kehormatan itu, tersembunyi sisi gelap yang menjadikannya penjahat paling berbahaya karena bersembunyi di balik simbol keadilan.
Berikut tujuh tindak pidana yang dilakukan Jang Tae Gu, yang membuatnya bukan sekadar polisi korup, tapi juga otak dari sistem kriminal yang rumit. Awas, jangan ditiru kejahatannya, ya!
1. Penyalahgunaan wewenang sebagai aparat

Jang Tae Gu menggunakan posisinya sebagai detektif narkoba untuk melindungi jaringan pengedar narkoba tertentu. Ia sengaja menutup penyelidikan kasus tertentu dan memanipulasi hasil operasi agar pihak yang “membayar” kepolisian tetap aman. Tindakannya termasuk menghambat proses hukum dan menyalahgunakan jabatan untuk keuntungan pribadi.
2. Menerima suap dari bandar narkoba

Dalam beberapa adegan kunci, Tae Gu digambarkan menerima uang dari sindikat narkoba dengan alasan “kompensasi informasi” atau “biaya operasional.” Namun uang itu sebenarnya adalah bentuk suap agar jaringan narkoba bisa tetap beroperasi tanpa gangguan. Hal ini termasuk dalam tindak pidana korupsi dan gratifikasi.
3. Pemerasan terhadap pengedar narkoba

Alih-alih menangkap semua pengedar, Tae Gu memilih memeras sebagian dari mereka dengan ancaman penangkapan. Ia menjadikan para pengedar kecil sebagai sumber uang gelap dan informasi palsu untuk memperkuat citranya di depan atasan. Tindakan ini tergolong pemerasan dan perampasan secara tidak sah.
4. Manipulasi barang bukti dan laporan kasus

Untuk menutupi keterlibatannya, Tae Gu sering memanipulasi laporan hasil operasi dan barang bukti. Ia bisa “menghilangkan” sejumlah narkoba sitaan untuk kemudian dijual kembali melalui jalur gelap, atau mengganti bukti agar orang lain yang disalahkan. Ini termasuk pemalsuan dokumen resmi dan perusakan barang bukti.
5. Pembunuhan berencana terselubung

Dalam beberapa episode, terungkap bahwa Tae Gu secara tidak langsung mengatur kematian sejumlah saksi dan informan yang berpotensi membongkar rahasianya. Ia menggunakan orang suruhan Phantom untuk “menghapus” saksi-saksi penting tanpa meninggalkan jejak. Meski tidak membunuh secara langsung, ia tetap terlibat dalam pembunuhan berencana melalui perantara.
6. Keterlibatan dalam peredaran narkoba internasional

Jang Tae Gu bukan hanya menutup mata terhadap penyelundupan narkoba, tapi juga terlibat langsung dalam rantai distribusinya. Ia memberi perlindungan pada jalur-jalur tertentu agar pengiriman narkoba dari Asia Tenggara masuk dengan lancar ke Korea. Ini tergolong tindak pidana perdagangan dan penyelundupan narkotika lintas negara.
7. Pencucian uang hasil kejahatan

Uang haram yang ia peroleh dari suap dan perdagangan gelap dicuci melalui berbagai cara, termasuk investasi properti, bisnis fiktif, dan rekening atas nama orang lain.Tujuannya agar harta tersebut terlihat legal dan tak bisa dilacak oleh otoritas pajak. Ini merupakan tindak pidana pencucian uang (money laundering), lapisan terakhir yang membuat jaringan korupsinya semakin sulit diungkap.
Jang Tae Gu bukan hanya seorang detektif korup, melainkan arsitek dari sistem kejahatan yang memanfaatkan hukum sebagai tameng. Di Walking On Thin Ice, kejahatannya bukan sekadar kriminalitas, tapi pengkhianatan terhadap makna hukum itu sendiri. Dia diduga adalah sosok yang selama ini dikenal sebagai Money Bugs, di antara para pebisnis narkoba.


















