8 Masalah Sosial yang Dibahas Drama Korea The Price of Confession

- Adik Mo Eun tidak mendapat keadilan hukum karena pelaku melecehkannya tak diberi hukuman setimpal.
- Bullying bisa terjadi di lingkungan penjara, sasaran adalah narapidana yang dianggap lemah.
- Drakor ini juga menyentuh masalah plagiatisme seni, manipulasi media, dan pelanggaran HAM dalam proses hukum.
The Price of Confession adalah drakor yang berkisah tentang kesepakatan dua tersangka pembunuhan. Mo Eun (Kim Go Eun) akan mengaku membunuh suami An Yun Su (Jeon Do Yeon). Dengan demikian, An Yun Su bisa bebas dari penjara. Namun, sebagai gantinya, An Yun Su harus membunuh seseorang untuknya.
Mengangkat kasus pembunuhan dan kriminalitas, nyatanya drakor The Price of Confession juga membahas berbagai permasalahan dan fenomena sosial yang relate dengan dunia nyata. Apa saja itu?
1. Adik Mo Eun tidak mendapat keadilan hukum. Pelaku yang melecehkannya tak diberi hukuman setimpal hanya karena dari keluarga kaya

2. Bullying alias perundungan bisa terjadi di mana pun, termasuk di lingkungan penjara. Narapidana yang dianggap lemah akan jadi sasaran

3. Kejahatan remaja di bawah umur juga disinggung dalam drakor ini. Mulai dari perjudian, pelecehan seksual, hingga membuat konten pornografi

4. Entah bersalah atau tidak, narapidana dan keluarganya jadi bulan-bulanan serta mendapat stigma buruk dari masyarakat sekitar

5. Plagiarisme dalam seni menjadi salah satu motif dari kejahatan di drakor ini. Sang villain utama berusaha menutupi masalah ini

6. Manipulasi media ditunjukkan beberapa kali terjadi di sini. Opini publik terhadap An Yoon Su berubah-ubah tergantung pemberitaan media

7. Pelanggaran HAM dalam proses hukum dibahas dalam drakor ini, terutama sikap bias dan menekan berlebihan saat investigasi

8. Didorong duka mendalam dan keinginan menegakkan keadilan, keluarga korban kejahatan dalam drakor ini akhirnya main hakim sendiri

Drakor The Price of Confession tidak hanya menyajikan cerita seru dan penuh plot twist soal dua kasus pembunuhan. Drama Korea ini nyatanya juge memasukkan topik mengenai berbagai masalah sosial di dalam ceritanya. Mulai dari stigma terhadap tersangka kasus hingga ketidakadilan hukum akibat perbedaan status sosial.


















