8 Sikap Egois Orang Dewasa di The Winning Try, Jangan Ditiru!

Drama The Winning Try tidak hanya menyajikan kisah perjuangan para siswa di lapangan rugby, tetapi juga memperlihatkan bagaimana peran orang dewasa di sekitar mereka membawa pengaruh besar. Sayangnya, alih-alih memberikan dukungan, banyak di antara mereka justru menunjukkan sikap egois yang memperumit keadaan.
Bukannya hadir sebagai panutan, tokoh-tokoh dewasa dalam drama ini sering kali menambah beban bagi para siswa yang sedang berjuang. Mulai dari orang tua hingga pihak sekolah, masing-masing sibuk dengan kepentingan pribadi yang kerap mengabaikan perasaan maupun masa depan anak-anak. Sikap-sikap berikut ini menjadi gambaran nyata betapa egoisme orang dewasa bisa berdampak besar terhadap generasi muda!
1. Ibu U Jin lebih memilih jalan damai ketika putrinya mengalami kekerasan dari pelatih. Dengan alasan demi masa depan, ia menutup mata terhadap dampak mental yang dialami anaknya

2. Pelatih yang melakukan kekerasan terhadap U Jin bukannya meminta maaf dengan tulus, justru menyalahkan korban dan berusaha mencari cara agar bebas dari tuduhan

3. Ibu Seong Jun memaksa Seong Jun berhenti dari rugby, mengabaikan perasaan dan keinginannya demi alasan masa depan yang dianggap lebih pasti

4. Tanpa pernah mendukungnya bermain rugby, ibunya tiba-tiba meminta pelatih membujuk Seong Jun keluar dari tim, dengan rencana menjadikannya manajer saudara kembarnya yang sudah sukses jadi atlet

5. Alih-alih memberikan dukungan agar tim meraih prestasi, beberapa guru justru berusaha membubarkan tim rugby, padahal para siswa masih ingin bertanding

6. Sejumlah pelatih lebih mementingkan reputasi dan nama baik pribadi dibanding perkembangan anak didik mereka

7. Pihak sekolah juga lebih mengutamakan citra institusi ketimbang memikirkan masa depan siswa

8. Kegagalan kerap dibebankan kepada para siswa, padahal bimbingan dari orang dewasa sangat minim

Kisah dalam The Winning Try memperlihatkan bahwa keputusan dan sikap orang dewasa sangat memengaruhi perkembangan para siswa. Alih-alih membantu, tindakan egois mereka justru menjadi hambatan dan menambah konflik. Dari sini, penonton diajak menyadari bahwa peran orang dewasa seharusnya diisi dengan dukungan dan tanggung jawab, bukan dengan kepentingan pribadi semata.