Aktor Hong Kong Edan Lui Alami Culture Shock Syuting Taxi Driver 3

- Edan Lui senang debut di drama Korea, tidak menyangka mimpi bisa jadi kenyataan
- Belajar bahasa Inggris demi peran Michael Chang, tantangan terbesar bagi Edan
- Culture shock saat syuting di Korea, kru dan aktor profesional banget sejak sesi pembacaan naskah
Surabaya, IDN Times - Siang itu, saya duduk di ruangan bernama Samarinda di kantor IDN Surabaya sembari menunggu giliran untuk berbincang dengan aktor Hong Kong Edan Lui. Ia sedang menuai sorotan, lantaran dipercaya memerankan Michael Chang, interpol asal Hong Kong yang muncul di drakor Taxi Driver 3 (2025).
Setelah menyapa Edan, saya menanyakan bagaimana perasaannya debut di drama Korea. Selain itu, ia juga cerita kalau mengalami culture shock saat syuting di Korea Selatan. Penasaran sama cerita Edan Lui? Ayo scroll ke bawah!
1. Penggemar drakor, Edan Lui ngaku senang dan gak nyangka bisa membintangi Taxi Driver 3

Edan tersenyum saat mendengar pertanyaan pertama yang saya lontarkan. Sering nonton drama Korea sejak SMP, ia mengaku tidak menyangka mimpi debut di Taxi Driver 3 (2025) bisa menjadi kenyataan.
"Ini seperti mimpi menjadi nyata bagiku debut di drama Korea, karena sejujurnya, aku sangat suka nonton drama Korea, sejak aku SMP, aku menonton banyak drama Korea," jawab Edan sembari menatap lurus ke layar.
Bahkan setelah menjalani syuting sebagai Michael Chang, salah satu cameo yang muncul di Taxi Driver 3 (2025) episode 2, Edan tetap tidak menyangka. Terlebih lagi, di drakor tersebut, ia melakukan beberapa adegan bersama Lee Je Hoon, pemeran Kim Do Gi.
"Dan juga aku tidak pernah berpikir suatu hari nanti aku bisa jadi salah satu pemain di drama Korea. Jadi, sangat menakjubkan dan tidak bisa dipercaya untukku," tambahnya yang membuat saya ikut tersenyum.
2. Edan Lui belajar bahasa Inggris demi peran Michael Chang

Pertanyaan kedua yang saya tanyakan sempat membuat Edan sedikit melihat ke atas tanda mengingat momen syuting Taxi Driver 3 (2025). Demi memerankan Michael Chang yang digambarkan sebagai interpol, Edan harus melatih bahasa Inggrisnya.
"Yang pertama pastinya bahasa, karena aku harus menggunakan bahasa Inggris untuk bahasa utama guna menyampaikan dialog, yang mana itu cukup menantang untukku, karena bahasa Inggrisku tidak begitu bagus dan aku bukan native speaker," jelasnya sembari duduk sedikit menyerong.
Edan memiliki guru yang mengajarinya pronunciation agar bisa melontarkan dialog dengan fasih. Di sisi lain, ia juga sempat terkesima, karena para kru mempersiapkan syuting dengan baik, profesional, dan efisien, sehingga bisa berjalan dengan lancar.
"Ya, jadi aku mempersiapkan itu. Aku memiliki guru yang mengajariku pronunciation atau cara menyampaikan dialog dengan lebih fasih. Jadi, itu adalah salah satu tantangan terbesarku" tambahnya sembari menggerakkan tangan sesuai dengan intonasi.
3. Culture shock syuting drama Korea, semua kru dan aktor profesional banget bahkan sejak sesi pembacaan naskah

Ternyata culture shock sudah Edan alami sejak satu bulan sebelum syuting di mulai, tepatnya saat sesi pembacaan naskah. Di momen tersebut, ia terkejut, karena atmosfer sudah terasa serius dan profesional. Walaupun itu pertemuan pertama dirinya dengan aktor dan kru.
"Dan juga para aktor dan aktris, ketika mereka membaca naskah, mereka benar-benar 100 persen berakting. Jadi itu sangat menakjubkan dan sangat profesional," tuturnya saat menjelaskan suasana pembacaan naskah Taxi Driver 3 (2025) yang video terasa hangat dan penuh tawa.
Bukan hanya para aktor, ternyata tim produksi juga sudah menyiapkan semua bahan sejak sesi pembacaan naskah, lho. Maka dari itu, Edan dan para aktor sudah bisa membayangkan bagaimana syuting nanti akan berlangsung.
"Para aktor dan tim produksi sudah mempersiapkan semua bahannya, seperti bagian yang harus mereka syuting untuk setiap dialog sudah disiapkan. Jadi, aku sudah bisa membayangkan semua shot dan bagaimana itu diambil," jelas Edan yang tampak serius saat menceritakan momen itu.
4. Edan Lui kaget, dengan teknik dan teknologi tim produksi Korea Selatan dalam mengatur lighting

Ternyata, Edan juga mengalami momen 'ekspektasi vs realita', pas di lokasi syuting. Saya setuju dengan aktor kelahiran 1997 ini, bahwa visual dari drama Korea selalu terlihat indah, meski pencahayaannya sengaja dibuat gloomy atau cenderung gelap.
"Dan juga salah satu hal yang berbeda dari ekspektasi di produksi ini tentang pencahayaan. Karena kita semua akan berpikir, oh drama Korea suasananya sangat bagus, semua aktor dan aktrisnya, wow sangat rupawan," jelasnya bersemangat.
Selama sesi roundtable itu, Edan sudah menjelaskan keterkejutannya tentang lighting beberapa kali dalam bahasa Kanton, Mandarin, dan Inggris. Ternyata pemasangan lighting yang terlihat indah itu tidak memakan waktu lama, lho.
"Jadi aku berekspektasi mungkin (proses pemasangan) lighting-nya akan memakan banyak waktu. Tapi kenyataannya, itu sangat cepat. Bahkan lebih cepat dari Hong Kong. Jadi aku pikir ini semua tentang teknik dan teknologi," ungkapnya dalam bahasa Inggris.
Sesi roundtable pada Sabtu (1/11/2025) itu berjalan menyenangkan, lantaran Edan berusaha secara maksimal berbicara dengan media internasional dalam bahasa Kanton, Mandarin, hingga Inggris. Kamu sudah lihat aksi Edan Lui sebagai Michael Chang?


















