3 Alasan Paik San Ho Pantas jadi Penjaga Seo Mun Ju Tempest, Cekatan!
Kehadiran Paik San Ho (Gang Dong Won) sejak penayangan perdana Tempest memang sudah mencurigakan. Para penonton bertanya-tanya, apakah sosok Paik San Ho ini adalah lawan atau kawan bagi Seo Mun Ju (Jun Ji Hyun). Hal ini karena kemunculan perdananya saat jadi penyelamat Seo Mun Ju nampak direncanakan.
Namun, setelahnya, Paik San Ho selalu jadi penyelamat Seo Mun Ju di saat-saat paling tepat. Saat ada bom yang ditanamkan di kursi kereta yang diduduki Seo Mun Ju, Paik San Ho bersedia untuk menggantikan posisi perempuan itu. Karena ini, Paik San Ho mendapat cukup banyak luka karena ledakan bom itu.
Setelah terus menolong Seo Mun Ju dibanyak kesempatan, Paik San Ho akhirnya mengajukan diri untuk jadi penjaga wanita yang jadi calon presiden itu. Di bawah ini jadi tiga alasan mengapa Paik San Ho pantas menjadi penjaga Seo Mun Ju dalam drakor Tempest, scroll sampai bawah ya!
1. Selalu ada di saat Seo Mun Ju terancam
Kehadiran San Ho selalu terikat dengan momen-momen genting yang dialami Seo Mun Ju. Entah ketika ia hampir jadi korban sabotase politik, diserang oleh lawan-lawan yang ingin menjatuhkannya, atau sekadar situasi kecil yang bisa berujung fatal, San Ho selalu muncul di detik terakhir. Keberadaannya ibarat bayangan yang siap menghalau setiap ancaman.
Hal ini membuktikan bahwa San Ho bukan sekadar pelindung biasa, melainkan seseorang yang benar-benar memperhatikan detail pergerakan Seo Mun Ju. Ia tahu kapan harus muncul, kapan harus diam, dan kapan harus mengambil tindakan. Konsistensi inilah yang membuat Seo Mun Ju merasa lebih aman saat San Ho berada di sisinya. Karena alasan ini, San Ho dinilai pantas menjadi penjaga utama Mun Ju.
2. Berani mengorbankan diri tanpa ragu
Ledakan bom di kereta jadi bukti paling nyata pengorbanan Paik San Ho. Alih-alih menyelamatkan dirinya sendiri, ia justru menukar posisi dengan Seo Mun Ju dan menerima dampak ledakan tersebut. Luka-luka yang ia dapatkan tidak membuatnya menyesal, justru semakin memperkuat tekadnya untuk tetap melindungi Seo Mun Ju.
Tindakan seperti ini jarang dimiliki oleh orang lain, bahkan di kalangan pengawal profesional sekalipun. San Ho menempatkan keselamatan Seo Mun Ju di atas kepentingan pribadinya. Inilah kualitas utama seorang penjaga yang sejati, yang tidak hanya bertugas menjaga secara fisik, tetapi juga siap mempertaruhkan nyawanya.
Saat Mun Ju mengumumkan peringatan perang di kampanyenya, San Ho juga sudah siap sedia melakukan apa saja demi mengamankan perempuan itu. San Ho bahkan mendadak menghampiri Mun Ju menggunakan truk besar demi bisa menghalau sniper yang sudah mengincar kandidt presiden itu dari gedung lain. Saat Mun Ju akhirnya terkena tembakan di lengannya, San Ho merasa sangat bersalah. Kualitas diri ini pada San Ho semakin membuktikan jika ia pantas menjadi penjaga utama Mun Ju
3. Punya kemampuan fisik dan insting yang terlatih
Selain keberanian, San Ho juga memiliki keunggulan lain yaitu terletak pada kemampuan fisik yang tangguh dan insting tajam dalam membaca situasi. Ia mampu mendeteksi bahaya bahkan sebelum orang lain menyadarinya. Refleks cepat, perhitungan matang, serta strategi menghadapi lawan membuat San Ho terlihat bukan orang sembarangan.
Keahlian ini menambah rasa percaya diri Seo Mun Ju, sebab ia tahu bahwa San Ho bukan hanya penjaga yang mengandalkan keberanian semata. Ia punya keahlian untuk mengantisipasi serangan, mengevakuasi target, bahkan menyusun taktik pelarian saat keadaan benar-benar darurat. Kombinasi antara otot, otak, dan insting inilah yang membuat San Ho lebih dari sekadar bodyguard biasa. Kemampuan itu ia dapat berkat pengalamannya menjadi tentara bayaran di valkyrie.
Dengan semua pengorbanan, keberanian, dan keahlian yang sudah ditunjukkan, sangat wajar jika akhirnya Paik San Ho dipercaya untuk menjaga Seo Mun Ju. Kehadirannya bukan hanya memberikan rasa aman bagi sang calon presiden, tetapi juga menambah dinamika menarik dalam jalan cerita Tempest.
Penonton kini dibuat semakin penasaran apakah San Ho benar-benar hanya seorang penjaga setia, atau ada tujuan besar yang ia sembunyikan? Apakah kesetiaannya murni karena tanggung jawab, atau justru ada motif yang disembunyikan? Kita nantikan jawabannya, ya!
