TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Makna Bahagia Versi Drama Korea The Sound of Magic, Berani Coba?

Bahagia itu sederhana

Ji Chang Wook (Lee Eul) dan Choi Sung Eun (Yoon Ai) di drama Korea The Sound of Magic (instagram.com/netflixkr)

Kamu pasti sering mendengar bahwa bahagia itu sederhana. Apalagi tiga kata ini sering dijadikan caption di media sosial dan disertai dengan foto yang menampilkan prestasi, liburan, pesta, makan di restoran mewah, dan masih banyak contoh lainnya.

Kadang kita salah kaprah dalam memahami apa itu bahagia. Seolah-olah bahagia itu harus terlihat nyaman. Begitu Tuhan membalikkan keadaan, perasaan tersebut hilang dan bahkan berujung depresi.

Kali ini, drama Korea orisinal Netflix, The Sound of Magic, berusaha membuka pikiran penonton tentang makna kebahagiaan sesungguhnya. Ingin tahu seperti apa? Berikut ulasannya.

1. Tidak menjadi boneka

Hwang In Yeop (Na Il Deung) dan Ji Chang Wook (Lee Eul) di drama Korea The Sound of Magic (instagram.com/netflixkr)

Na Il Deung (Hwang In Yeop) adalah seorang anak SMA yang cerdas, berprestasi, dan terlahir dari keluarga berada. Ayahnya seorang jaksa terkenal dan mendapat sorotan di mana pun ia berada.

Ia dididik oleh orangtuanya untuk selalu menjadi nomor satu. Segala fasilitas pun disediakan oleh anaknya agar semangat untuk menjadi yang terbaik.

Patokan bahagia Na Il Deung adalah mendapatkan nilai sempurna sehingga orangtuanya bahagia. Kehidupan laki-laki ini pun diatur oleh orangtuanya. Setelah lulus sekolah, ia harus mendapat nilai bagus, kuliah di jurusan Hukum, dan meneruskan pekerjaan ayahnya. 

Namun begitu ia bertemu dengan Lee Eul (Ji Chang Wook) yang merupakan seorang pesulap, ia jadi bertanya-tanya apakah selama ini dirinya bahagia. Ternyata jauh di dalam hatinya, Na Il Deung tertekan karena standar yang dibuat oleh orangtuanya. Ia pun terkejut mendengar sang ayah berujar ia bukan siapa-siapa jika bukan karena ayahnya. 

Baca Juga: 10 Drakor dengan Visual Effect Fantasy Magic, Ada The Sound Of Magic

2. Tidak melarikan diri dari kenyataan

Choi Sung Eun (Yun Ai) di drama Korea The Sound of Magic (instagram.com/netflixkr)

Menurut Yoon Ai (Choi Sung Eun), kehidupan yang dijalaninya saat ini sangat melelahkan. Di usianya yang masih remaja, ia harus banting tulang untuk mencukupi kebutuhan.

Ia merasa ujian kehidupannya tidak berujung, mulai dari terlilit utang, harus membayar sewa rumah, tidak punya teman, dan kurang kasih sayang dari orangtuanya. Ia pun tidak menikmati kehidupannya dan ingin cepat dewasa. Ia berpikir bahwa dengan menjadi dewasa, ia memiliki kendali apa yang ada di hadapannya.

Namun begitu bertemu Lee Eul, Yoon Ai menjadi lebih semangat dalam menjalani kehidupan meski kondisi keuangannya pun tidak ada yang berubah. Ia hanya teringat akan pesan Lee Eul saat ditanya apakah masih ingin ke masa depan. Lee Eul hanya berujar bahwa jika melakukannya, Yoon Ai tak ada bedanya dengan sang ayah yang lari dari kenyataan.

3. Sanggup menerima risiko jika diri ini berbeda dari standar yang ada

Ji Chang Wook (Lee Eul) di drama Korea The Sound of Magic (instagram.com/netflixkr)

Standar kesuksesan di dunia nyata adalah sesuatu yang menghasilkan kesenangan. Itulah yang dianggap membuat seseorang bahagia. Padahal bahagia dan senang adalah hal yang berbeda.

Lee Eul dicap negatif di kalangan orang banyak. Ia pun dianggap gila. Di usianya yang seharusnya ia bekerja, ia malah masih asyik dengan pertunjukkan sulap yang tak menghasilkan uang.

Meski dicibir banyak orang, Lee Eul tetap melanjutkan kehidupannya sebagai pesulap yang berjiwa anak-anak. Apa yang dilakukannya tidak membuat rugi orang lain melainkan kesenangan bagi yang melihat atraksinya.

Begitu pula dengan Na Il Deung yang akhirnya berani memilih kehidupannya sendiri. Ia pun harus menerima kenyataan pahit, seperti dianggap aneh dan bahkan orangtuanya pun meninggalkannya.

4. Tidak butuh pengakuan, tapi kepercayaan

Ji Chang Wook (Lee Eul) di drama Korea The Sound of Magic (instagram.com/netflixkr)

Lee Eul sebenarnya bisa saja jadi pesulap terkenal jika ia menjadikannya sebagai mata pencaharian. Namun, karena berjiwa anak-anak, ia lebih memilih untuk membuat orang lain senang dengan atraksinya.

Tidak butuh pengakuan, ia pun tinggal di taman bermain yang sudah usang. Saat kasus pembunuhan dan perampokan mencuat, Lee Eul jadi pihak yang tertuduh dari para korban. Saat itulah ia hanya butuh kepercayaan dari seseorang.

Ia ingin ada yang percaya pada dirinya bahwa ia tidak melakukan hal yang melanggar hukum. Tentu saja rasa percaya ini sulit muncul karena berbagai hal negatif tertuju padanya. Untungnya, Yoon Ai, Na Il Deung, dan sahabatnya percaya padanya.

Baca Juga: 13 Artis Korea yang Jadi Pemeran Pendukung di The Sound of Magic

Verified Writer

Dyan Yudhistira

IG: @dyanyudhis // Terima kasih sudah mau membaca. Semoga bahagia selalu. Aamiin..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya