TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tokoh yang Dilindungi Ratu Hwa Ryeong di Under the Queen's Umbrella

Sosok ibu dan mertua idaman

Ratu Hwa Ryeong (instagram.com/tvn_drama)

Under the Queen's Umbrella menayangkan episode terakhirnya pada 4 Desember lalu. Drama yang menceritakan tentang Ratu Hwa Ryeong (Kim Hye Soo) yang melindungi keluarganya ini berhasil menembus rating sebesar 16,9 persen. Selama penayangan 16 episode, banyak hal-hal tidak terduga terjadi di drama ini. Tidak hanya itu, drama ini juga secara tidak langsung mengajarkan tentang ilmu parenting.

Dikenal sebagai Ratu yang bijaksana, Ratu Hwa Ryeong selalu berusaha melindungi siapa pun yang memang memerlukan bantuan tanpa pandang bulu. Di bawah ini akan dibahas siapa saja yang berhasil dilindungi oleh Ratu Hwa Ryeong. 

Baca Juga: 9 Potret Kebaikan Hati Ratu Hwa Ryeong, Under The Queen's Umbrella

1. Pangeran Seongnam

Pangeran Agung Seongnam (instagram.com/tvn_drama)

Saat mengikuti taekhyeon untuk mencari Putra Mahkota yang baru, Pangeran Seongnam hampir dibunuh oleh sekelompok bandit jika saja para prajurit kerajaan terlambat menyelamatkannya. Ratu Hwa Ryeong yang mengetahui hal tersebut langsung murka dan mencari siapa pelaku sebenarnya. Ketika mengetahui dalang di balik kejadian tersebut adalah Ibu Suri yang sekaligus mertuanya, Ratu Hwa Ryeong tanpa rasa takut mendatangi Ibu Suri dan memperingatinya dengan cara memberikannya tumbuhan suku talas-talasan yang bisa menjadi racun dan juga obat. Ratu Hwa Ryeong juga mengatakan apabila Ibu Suri melakukan hal lain untuk melukai putranya, ia tidak segan untuk mengungkap kejahatan Ibu Suri dan akan membuatnya mendapat hukuman.

Setelah masalah tersebut selesai, Pangeran Seongnam diterpa rumor bahwa ia bukan anak kandung dari Raja yang menjadi penghalang dirinya dinobatkan sebagai Putra Mahkota yang baru padahal dirinya yang memenangkan taekhyeon. Akhirnya dilakukanlah haphyeolbop yaitu salah satu untuk membuktikan status anak dengan menggunakan darah. Sayangnya, air yang digunakan untuk mencampurkan darah Raja dan Pangeran Agung Seongnam diberi racun ular berbisa sehingga hasilnya seolah-olah Pangeran Seongnam bukanlah anak kandung Raja.

Ratu Hwa Ryeong mencari cara lain untuk membuktikan bahwa Pangeran Seongnam adalah anak kandungnya dengan Raja. Ia menyuruh beberapa pangeran dan Ibu Suri untuk datang ke Pusat Kesehatan Kerajaan untuk memeriksa tulang menonjol di telinga belakang para pangeran yang merupakan sifat turunan yang dimiliki Raja. Terbuktilah bahwa Pangeran Seongnam bukanlah anak haram seperti rumor yang tersebar.

Baca Juga: 8 Tugas Ratu Im Hwa Ryeong di Drakor Under the Queen's Umbrella

2. Pangeran Muan

Pangeran Agung Muan (instagram.com/hs_kim_95)

Pangeran Agung Muan dikenal sebagai anak Ratu Hwa Ryeong yang paling sering membuat ibunya itu naik darah karena kelakuannya. Ia juga dikenal sangat mencintai Cho Wol. Hingga suatu malam, Cho Wol datang ke istana membawa anaknya dengan Pangeran Muan. Cho Wol tanpa rasa takut langsung menghadap Ratu dan memintanya untu menjaga bayinya. Saat itu juga, Ratu Hwa Ryeong memanggil Pangeran Muan dan menunjukkan bayi hasil perbuatan Pangeran Agung Muan dan Cho Wol.

Pangeran Agung Muan mengatakan akan bertanggung jawab dan membesarkan anaknya tanpa ketahuan. Ratu Hwa Ryeong yang mendengar hal itu dari mulut putranya akhirnya membiarkan Pangeran Muan mengurus anaknya sendiri. Baru sehari dirinya mengurus anaknya, Pangeran Agung Muan sudah merasa ingin menyerah karena harus terjaga semalaman. Mau tidak mau ia memohon kepada ibunya agar mau membantunya. Ratu yang sudah berpengalaman dalam mengurus anak dengan mudahnya membuat anak Pangeran Agung Muan tertidur. Pangeran Agung Muan memberikan nama Ara untuk anak perempuannya itu.

Sampai suatu hari, Ara jatuh sakit dan ketika Ratu memeriksanya ternyata anak itu terkena kolik yang memang biasa terjadi pada bayi. Pangeran Muan meminta kepada ibunya untuk mencari Cho Wol karena ia merasa Ara membutuhkan seorang ibu. Ternyata selama ini yang menjadi pengasuh Ara di kerajaan adalah Cho Wol alias ibunya sendiri. Ratu Hwa Ryeong mempekerjakan Cho Wol sebagai dayang agar tidak terpisah oleh anaknya.

Masalah tidak berhenti sampai di situ karena akhirnya Ibu Suri mengetahui bahwa Pangeran Agung Muan menyembunyikan anaknya di istana. Ibu Suri meminta Raja untuk mengusir mereka karena melanggar adat istiadat dan hukum kerajaan tetapi Raja tidak setuju. Menurut Ratu Hwa Ryeong, Pangeran Agung Muan tidak bisa dikatakan melanggar hukum kerajaan. Di tengah perdebatan itu, Pangeran Agung Muan meminta agar dirinya diturunkan dari takhta Pangeran Agung tetapi Ibu Suri mengatakan bahwa ia tidak bisa seenaknya turun takhta. Namun, pada akhirnya Pangeran Agung Muan bisa tinggal di luar istana dan membesarkan anaknya tanpa perlu sembunyi lagi.

3. Pangeran Gyeseong

Pangeran Gyeseong (instagram.com/tvn_drama)

Pangeran Gyeseong merupakan putra Ratu Hwa Ryeong yang paling ia andalkan dan banggakan. Setelah mendapat informasi bahwa Pangeran Gyeseong sempat bolos mengikuti pelajaran dan bisa saja dikeluarkan dari Jonghak, Ratu Hwa Ryeong mencoba mengikuti anaknya tersebut ketika Pangeran Gyeseong terlihat akan pergi ke suatu tempat. Betapa terkejutnya Ratu Hwa Ryeong saat melihat Pangeran Gyeseong berdandan layaknya perempuan di sebuah tempat yang sudah tidak dihuni lagi. Ratu Hwa Ryeong hanya bisa menangis dalam diam di tempat persembunyiannya.

Sayangnya, Selir Ko yang juga mengetahui hal tersebut melapor kepada Ibu Suri. Ratu yang mengetahui bahwa masalah Pangeran Gyeseong telah sampai di telinga Ibu Suri segera membakar tempat yang biasa dikunjungi anaknya tersebut karena Ibu Suri mengajak Raja ke tempat itu. Pangeran Gyeseong yang mengetahui bahwa tempatnya dibakar oleh ibunya sendiri merasa marah dan kecewa. Ratu mengatakan pada Pangeran Gyeseong bahwa ia melakukan hal itu untuk menyelamatkannya. Tidak hanya itu, Ratu juga mengajak Pangeran Gyeseong ke suatu tempat.

Melalui dayang Shin, Pangeran Gyeseong diberi pakaian wanita dan dirinya dilukis dalam balutan pakaian tersebut sehingga ketika putranya ingin melihat sosok dirinya yang sebenarnya ia bisa melihat lukisan itu. Ratu Hwa Ryeong tentu merasa kecewa dan tidak baik-baik saja karena kehilangan putranya dalam semalam tetapi ia lebih memikirkan perasaan anaknya yang mungkin merasa ketakutan menerima dirinya yang berbeda. Ratu Hwa Ryeong mengatakan kepada Pangeran Gyeseong bahwa bagaimanapun sosoknya ia tetap putra dari Ratu Hwa Ryeong. Ratu Hwa Ryeong juga memberikan tusuk konde (binyeo) kesayangannya kepada putranya itu.

Masalah tidak berhenti sampai di sana, suatu hari Selir Ko memberitahu Selir Hwang tentang rahasia Pangeran Gyeseong. Selir Hwang yang sudah percaya diri melaporkan hal tersebut kepada raja dan memberikan lukisan Pangeran Gyeseong yang berbalut pakaian wanita itu tetapi dirinya malah dimarahi oleh Raja karena memfitnah anaknya. Ternyata Ratu Hwa Ryeong sudah mengganti lukisan tersebut dengan lukisan harimau lucu. Di episode terkakhir, Pangeran Gyeseong memutuskan untuk meninggalkan istana karena ingin hidup seperti yang ia mau. Walau berpergian jauh, Pangeran Gyeseong tidak lupa memberikan kabar melalui lukisan yang dikirimkannya untuk ibunya.

4. Putri Mahkota Min Hwi Bin dan anak-anaknya

Putri Mahkota Min Hwi Bin (instagram.com/hs_kim_95)

Setelah melahirkan anak keduanya, Putri Mahkota Min Hwi Bin langsung dihadapkan oleh kematian suaminya alias Putra Mahkota yang membuatnya mengalami delusi anaknya diracuni dan mengalami muntah serta diare padahal sebenarnya tidak terjadi hal seperti itu. Ratu Hwa Ryeong yang merasa khawatir dengan menantu dan cucunya yang merupakan Pewaris Agung tersebut memutuskan membawa mereka untuk tinggal sementara di Istana Ratu.

Suatu hari ketika Pewaris Agung akan makan, Ratu Hwa Ryeong memeriksa bahkan menyicipi makanannya terlebih dulu. Akan tetapi, saat Ratu Hwa Ryeong melihat hasil gambar cucunya tersebut ia melihat ada yang aneh dan benar saja dayang pengasuh yang ada di gambar itu melukai tubuh cucunya. Makanan yang sudah ditelan oleh Pewaris Agung saat itu ternyata telah diracuni sehingga Ratu Hwa Ryeong panik dan berusaha membuat cucunya mengeluarkan makanan itu dari mulutnya.

Ratu Hwa Ryeong yang tidak terima dengan perlakuan dayang pengasuh terhadap cucunya langsung menemui dayang pengasuh tersebut dan mengarahkan jarum ke wajahnya. Sayangnya, saat Ratu Hwa Ryeong ingin mengetahui siapa yang memberikannya perintah, mulut dayang pengasuh tersebut tiba-tiba mengeluarkan darah dan tewas di tempat. Setelah itu, Ratu Hwa Ryeong memerintahkan untuk memeriksa racun yang sekiranya ada di dapur tetapi masalah muncul lagi, terjadi kebakaran di Istana Ratu. Di waktu yang sama, Putri Mahkota meminta izin untuk keluar dari istana karena ia takut kehilangan anak-anaknya. Jika Ratu tidak memperbolehkannya ia mengancam akan bunuh diri saat itu juga.

Namun, pada akhirnya Ratu mengizinkan Putri Mahkota untuk tinggal di luar istana walaupun cara yang digunakannya sedikit kejam. Ratu membuat seolah-olah Putri Mahkota yang membawa obat dari luar istana, yang dianggap sebagai penyebab kematian Putra Mahkota, dan memberikan langsung padanya. Ratu juga mengatakan bahwa Putri Mahkota telah lama memberikan obat tersebut kepada suaminya. Didukung oleh saksi dan bukti yang kuat akhirnya Putri Mahkota dan anak-anaknya diturunkan dari takhtanya dan menjadi rakyat biasa yang diasingkan.

Dibalik semua itu, Ratu Hwa Ryeong sudah menyiapkan tempat tinggal yang aman untuk menantu dan cucunya. Ia juga berjanji akan mengembalikan mereka ke istana. Di episode akhir Ratu menepati janjinya, ia membawa kembali Putri Mahkota Min Hwi Bin dan Pewaris Agung ke istana setelah berhasil mengungkap kebenaran tentang kematian putra pertamanya.

5. Pangeran Simso

Pangeran Simso (instagram.com/hs_kim_95)

Selama mengikuti taekhyeon, Pangeran Simso kehilangan uangnya saat menjalankan misi karena dirampok oleh sekelompok bandit. Mau tidak mau dirinya kembali ke istana dengan keadaan yang sangat kacau tetapi sang ibu, selir Ko, tidak memperbolehkan anaknya untuk masuk ke istana. Selir Ko berkata kepada Pangeran Simso walaupun tubuhnya sakit dan tidak bernapas lagi, ia tidak boleh kembali ke istana. Alhasil, Pangeran Simso ditemukan dalam keadaan pingsan oleh dayang Shin dan membawanya ke istana Ratu.

Ditemani oleh Ratu, Pangeran Simso dengan lahap menghabiskan makanannya. Tiba-tiba selir Ko datang ke istana Ratu dan melempar semua makanan milik putranya itu. Dengan kejam ia mengatakan menyesal telah melahirkan Pangeran Simso karena telah menghancurkan reputasinya dan keluarganya. Tidak hanya itu, selir Ko bahkan mengatakan Pangeran Simso lebih baik mati saja.

Sayangnya ketika Ratu hendak memeriksa kamar Pangeran Simso untuk memastikan keadaannya, anak dari selir Ko itu sudah tergantung tidak berdaya di langit-langit kamarnya. Ratu Hwa Ryeong yang ditemani oleh dayang Shin dan kasim yang melayani Pangeran Simso segera membawanya ke tabib. Untungnya, Pangeran Simso berhasil diselamatkan. Ratu Hwa Ryeong memperingati semua orang untuk tidak menyebarkan kejadian hari itu dan mengatakan bahwa Pangeran Simso hanya diobati karena sakit akibat kelelahan. Bahkan, Ratu Hwa Ryeong melarang selir Ko menemani putranya untuk sementara waktu. Selama masa pemulihan Pangeran Simso akan tinggal di istana Ratu.

Setelah bangun dari keadaannya yang sempat kritis, Ratu Hwa Ryeong langsung mengajak Pangeran Simso untuk mencoba miras sembari membicarakan hal-hal yang membuat hati anak selir Ko itu tenang. Ratu Hwa Ryeong juga menceritakan kalau Pangeran Simso yang paling cepat bisa membaca diantara pangeran-pangeran lainnya dan hal itu membuat ibunya bangga.

Baca Juga: 9 Potret Perjuangan Ratu Hwa Ryeong di KDrama The Queen's Umbrella 

Verified Writer

Eka Putri

college student

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya