TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Tentang Rating Drama Korea, Begini Triknya Agar Tinggi

The power of rating, bikin drakornya populer hingga cuan

Song Kang dan Kim Yoo Jung di My Demon (dok. SBS/My Demon)

Selama ini, rating sudah menjadi salah satu komponen penting dalam industri drama Korea. Tinggi rendahnya rating drakor hampir selalu jadi barometer kesuksesan sebuah judul.

Akan tetapi, apakah rating drama Korea selalu menjadi penentu popularitas suatu judul? Lalu, bagaimana caranya supaya sebuah drakor bisa mendapat rating tinggi? Yuk kupas tuntas serba-serbi tentang rating drama Korea.

1. Apa itu rating di drama Korea?

ilustrasi rating (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Rating dalam drama Korea diartikan sebagai perolehan peringkat yang didapat sebuah drama saat mulai dirilis. Rating tersebut bisa terus meningkat, diam di tempat, atau bahkan menurun.

Rating sendiri merupakan jumlah rata-rata yang didapat suatu acara di satu waktu siarannya. Rating ini akan dihitung melalui perangkat khusus yang sudah terpasang di sebuah TV.

Contohnya, masih ingatkah kamu dengan drama Korea populer Boy Over Flowers? Drama tersebut pernah mendapatkan rating yang menyentuh angka 31 persen saat penayangannya. Artinya, ada banyak acara TV yang ditayangkan pada satu waktu itu, tapi 31 persen penonton memilih untuk menonton drama Boys Over Flowers.

Lantas, bagaimana menghitung rating tadi? Setiap aktivitas yang dilakukan penonton saat mengakses program TV maupun berpindah saluran akan terekam dan disimpan dalam memori. Barulah nanti data itu akan ditransfer ke pusat untuk dibuat perhitungan ratingnya, agar bisa diumumkan ke publik.

Untuk mengetahui rating dari sebuah drama Korea, publik atau penonton bisa mendapatkannya dari dua perusahaan survei peringkat pemirsa di Negeri Ginseng, yakni AGB Nielsen Korea dan TNmS (dulu TNS). Kedua perusahaan itu biasanya merilis data perolehan rating drama Korea lewat website resmi mereka. Tentu, sumber data terbuka ini bisa diakses oleh siapa saja.

2. Rating bisa menentukan harga per episode yang dibayarkan

Lee Jun Ho dan Im Yoona dalam drama King The Land (dok. JTBC/King The Land)

Dilansir KBIZoom, nyatanya rating juga bisa menentukan bayaran produksi untuk sebuah episode di drama Korea. Jika episode tersebut mendapatkan rating tinggi di antara drama yang juga tayang pada waktu yang bersamaan, maka biaya produksi yang dibayarkan bisa mencapai 150 juta won (Rp1,5 miliar) per episodenya. Tentu saja, perolehan rating yang tinggi ini juga akan berdampak pada harga iklan yang juga lebih mahal.

Dari sisi kru dan artis yang berperan dalam dramanya, rating bisa membawa nama mereka menjadi lebih dikenal publik. Peliputan media tentang mereka pun akan terus meningkat. Akhirnya, sutradara, penulis naskah, produser, hingga pemain dramanya akan menerima banyak tawaran menyusul kesuksesan drama yang mereka kerjakan sebelumnya.

3. Rating buruk bisa berdampak pada pengurangan episode

Adegan A Piece of Your Mind (Instagram.com/tvndrama.official)

Pencinta drama Korea mungkin sudah tidak asing lagi dengan fenomena pengurangan episode di tengah-tengah penayangan drama. Ini menjadi dampak buruk ketika sebuah drama tak memiliki rating yang bagus. Bahkan, tak mampu bersaing dengan drama lain yang berada di slot tayang pada waktu yang sama.

Salah satu drama yang pernah mengalami pengurangan episode ini adalah A Piece of Your Mind (2020). Tak tanggung-tanggung, drama ini mengalami pemotongan 4 episode, lho. Sebelumnya, A Piece of Your Mind direncakanan tayang dengan total 16 episode. Namun, karena perolehan rating tertingginya hanya 2,4 persen, drama yang dibintangi Jung Hae In dan Chae Soo Bin itu harus berakhir dengan 12 episode.

Namun tak hanya itu. Suatu drama Korea juga bisa menghadapi "kematian" mereka saat bersaing dengan rating. Dilansir Soompi, kematian itu bisa berupa kehilangan uang (terbuangnya biaya produksi dan merugi) atau dilupakan dengan cepat. Dilupakan dalam hal ini diartikan sebagai dilewatkan begitu saja oleh penonton.

4. Rating tinggi di Korea belum tentu terkenal di internasional

poster drakor Goryeo-Khitan War (instagram.com/kbsdrama)

Pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa ada drama Korea yang tak begitu dibicarakan di Indonesia, tapi malah dibuat musim keduanya? Satu hal yang harus kamu ingat adalah selera penonton maupun pasar drama itu bisa berbeda.

Di luar Korea Selatan mungkin drama itu tak diperbincangkan, karena ada judul lain yang dianggap lebih seru dan menarik untuk ditonton setiap minggunya. Namun, di negara asalnya judul drama itu justru menarik perhatian untuk ditonton dan mencetak rating yang tergolong tinggi. Bisa saja drama Korea yang dianggap bagus di Indonesia, nyatanya menyajikan alur cerita yang biasa saja bagi orang Korsel.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya