3 Beban Berat yang DIpikul Young Rye di A Hundred Memories, Tumpuan!

- Young Rye menjadi tulang punggung keluarga
- Merasa khawatir akan masa depannya
- Harus jadi pelindung bagi adik-adiknya
Go Young Rye (Kim Da Mi) adalah seorang kondektur bus Cheonga Transportation di drakor A Hundred Memories (2025). Dia merupakan sosok kondektur yang sangat ulet bekerja meski harus mengalami mabuk darat. Pekerjaannya ini membuat Young Rye kerap diminta tolong untuk melatih kondektur baru.
Di tengah kegigihannya dalam bekerja, Young Rye ternyata punya segudang masalah di rumahnya. Dia merupakan anak kedua dari empat bersaudara di keluarga miskin. Ibunya adalah pedagang permen gula dan mainan anak di pasar. Sayangnya, ekonomi keluarganya ini membuat Young Rye dan kakaknya, Go Young Sik (Jeon Sung Woo), mencari pekerjaan tambahan untuk membantu ibunya mencari nafkah. Namun, penghasilan mereka bahkan gak cukup untuk membayar tanggungan hidup beberapa orang di rumahnya. Lalu, apa saja beban berat yang dipikul Young Rye di drakor A Hundred Memories?
Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.
1. Jadi tulang punggung utama keluarga

Dari seluruh anggota keluarga Young Rye, hanya dia yang punya penghasilan tetap dari pekerjaan yang dilakukannya. Hal ini karena penghasilan ibunya berjualan gak bisa stabil hingga digunakan untuk menghidupi seluruh keluarganya. Makanya, seluruh penghasilan Young Rye akan dikirimkan untuk tambahan ibunya.
Kakaknya merupakan seorang mahasiswa, sehingga gak bisa bekerja penuh waktu. Dia kerap kali mencari pekerjaan paruh waktu dengan cara mengajar privat para anak orang kaya. Sayangnya, pekerjaan ini ternyata ilegal untuk dilakukan, lho. Namun, Young Sik tetap mengusahakan karena terdesak biaya hidup.
Sayangnya, keluarga dari pihak ibu dan mendiang ayahnya gak ada yang mau membantu Young Rye. Mereka malah memutuskan tali persaudaraan dan gak ingin berurusan lagi.
2. Terus khawatir akan masa depannya

Meskipun gigih dalam bekerja, Young Rye merupakan sosok yang gemar membaca. Dia memiliki banyak koleksi buku bekas. Dia juga gak ragu untuk mencari informasi baru dalam buku tersebut. Kebiasaan ini membuat Young Rye punya mimpi besar untuk bisa berkuliah dan menjadi seorang guru di masa depan.
Sayangnya, Young Rye gak punya biaya untuk sekolah karena ibunya hanya fokus pada pendidikan kakaknya saja. Meski begitu, Young Rye gak mudah putus asa. Dia masih sangat bersemangat ketika mengetahui jika pemerintah membuka sekolah malam dan gratis bagi pekerja.
Dengan kondisi ini, Young Rye gak harus membeli seragam dan peralatan sekolah lagi. Dia masih bisa bekerja secara penuh, disertai dengan belajar. Meskipun butuh waktu yang cukup lama, Young Rye seakan diberi harapan untuk bisa membangun rasa percaya diri dan mimpinya ini.
3. Harus jadi sosok pelindung bagi adik-adiknya

Kehidupan Young Rye yang keras ini membuatnya gak nyaman untuk menceritakan keadaan. Dia gak pernah mengeluh dan menangis di hadapan keluarganya karena tahu jika mereka juga mengalami kesulitan yang sama. Gak hanya itu, dua adiknya yang masih kecil akan ketakutan jika dia menangis di depan mereka.
Situasi ini jelas gak mudah untuk dilalui Young Rye. Dia harus menahan diri untuk mengeluh dan sedih karena merasa gak layak. Sayangnya, kondisi yang dialami Young Rye ini akan semakin memberatkannya. Dia gak bisa mengekspresikan rasa sedih dan kesalnya secara lugas.
Sayangnya, beban ini memang harus ditanggung Young Rye sendirian. Dia juga bukan sosok ekspresif di hadapan teman dekatnya. Menurutmu, apa solusi yang bisa dilakukan Young Rye untuk menjalankan hidupnya ini di drakor A Hundred Memories?