7 Bentuk Self Sabotage Seo Ji Woo yang Tak Disadari di Surely Tomorrow

- Ia meyakini bahwa menjauh adalah cara paling aman untuk menghindari penderitaan, padahal kepergiannya justru meninggalkan luka yang lebih dalam
- Ji Woo pergi ke New York bukan karena mimpi, melainkan karena takut usaha Gyeong Do menyetarakan status akan menghancurkan hidupnya
- Ia mengorbankan kebahagiaannya sendiri sambil percaya bahwa rasa sakit ini lebih “adil” ditanggung sendirian
Seo Ji Woo (Won Ji An) di Surely Tomorrow bukan tokoh yang sengaja merusak hidupnya sendiri. Justru sebaliknya, ia terlalu ingin melindungi diri dan orang yang ia cintai. Sebenarnya di balik sikap baiknya tersebut terdapat hal menyakitkan yang ia sembunyikan.
Karena luka keluarga yang belum usai, banyak keputusan Ji Woo justru berubah menjadi bentuk self sabotage. Tindakan ini terlihat seperti pengorbanan, tapi diam-diam menghancurkan dirinya sendiri dan orang di sekitarnya. Inilah tujuh bentuk self sabotage Seo Ji Woo yang tak disadari di Surely Tomorrow.
1. Ia meyakini bahwa menjauh adalah cara paling aman untuk menghindari penderitaan, padahal kepergiannya justru meninggalkan luka yang lebih dalam

2. Ji Woo pergi ke New York bukan karena mimpi, melainkan karena takut usaha Gyeong Do menyetarakan status akan menghancurkan hidupnya

3. Ia mengorbankan kebahagiaannya sendiri sambil percaya bahwa rasa sakit ini lebih “adil” ditanggung sendirian

4. Alih-alih mengomunikasikan ketakutan dan rasa malunya, Ji Woo memilih diam. Ia menyimpan segalanya, hingga luka itu menggerogoti dirinya dari dalam

5. Ji Woo yakin bahwa keberadaannya membawa masalah. Maka ketika Gyeong Do jatuh dalam krisis, ia harus pergi agar tidak menambah penderitaannya

6. Kehidupan bersama Gyeong Do di usia 28 jadi salah satu fase stabil di hidup Ji Woo. Tapi satu rahasia yang mengguncang justru bikin dia pergi lagi

7. Bentuk self-sabotage paling menyakitkan dari Ji Woo adalah keyakinan bahwa ia tidak pantas tinggal. Dalam pikirannya, pergi berarti menyelamatkan

Seo Ji Woo tidak menghancurkan hidupnya karena ia lemah. Ia melakukannya karena terlalu lama hidup dalam rasa malu dan rasa bersalah yang bukan miliknya. Terlebih, bentuk self sabotage Seo Ji Woo yang tak disadari di Surely Tomorrow tersebut bikin ia makin terpuruk. Surely Tomorrow menunjukkan bahwa self sabotage sering kali menyamar sebagai pengorbanan, padahal tindakan ini justru menggali luka hati lebih dalam.


















