Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Bentuk Toxic Parenting Lee Ji An pada Lee Hyori di Love, Take Two

still cut drama Love, Take Two (instagram.com/tvn_drama)
still cut drama Love, Take Two (instagram.com/tvn_drama)

Setiap anak pasti berharap bisa mendapat dukungan dan kasih sayang tanpa syarat dari orang tuanya. Namun, kenyataannya tidak semua hubungan ibu-anak berjalan seindah itu. Dalam drama Love Take Two, hal ini tergambar jelas lewat kisah Lee Hyo Ri (Choi Yoon Ji) dan ibunya, Lee Ji An (Yum Jung Ah)

Alih-alih menjadi sosok yang menguatkan, Ji An justru sering memperlihatkan sikap toxic parenting. Hal ini terlihat beberapa kali khususnya pada adegan sebelum Ji An mengetahui sang putri tengah mengidal kanker otak. Wujudnya pun hampir sering kita temukan di kehidupan nyata, mulai dari kontrol yang mengekang hingga minimnya empati. Mirisnya, Lee Ji An sendiri memperlakukan putrinya sedemikian rupa karena masalalunya yang membuatnya tidak memiliki bonding yang baik dengan ibunya. Simak, yuk!

1. Kontrol berlebihan dan membatasi pilihan

still cut drama Love, Take Two (Instagram.com/tvn_drama)
still cut drama Love, Take Two (Instagram.com/tvn_drama)

Dalam Love Take Two, sosok Lee Ji An sering terlihat terlalu mengatur hidup Lee Hyo Ri. Hampir semua keputusan besar harus mendapat persetujuan darinya, seolah sang anak tidak punya hak menentukan jalan hidup sendiri. Hal ini membuat Hyo Ri merasa terjebak dalam ekspektasi tanpa ruang untuk bernapas.

Kontrol berlebihan ini mencerminkan bentuk toxic parenting yang sering kali tidak disadari. Orang tua menganggap tindakannya demi kebaikan anak, padahal kenyataannya justru merampas kebebasan dan rasa percaya diri anak dalam mengambil keputusan.

2. Minim validasi emosi

still cut drama Love, Take Two (instagram.com/tvn_drama)
still cut drama Love, Take Two (instagram.com/tvn_drama)

Hyo Ri beberapa kali menunjukkan perasaan lelah atau kecewa, tapi Ji An jarang menanggapi dengan empati. Sebaliknya, ia sering meremehkan atau mengalihkan masalah, seolah emosi anaknya tidak penting. Dari situ, Hyo Ri belajar bahwa perasaannya tidak layak untuk didengar.

Kurangnya validasi emosional ini bisa berdampak besar pada kepercayaan diri Hyo Ri. Anak yang tumbuh tanpa pengakuan atas emosinya cenderung merasa tidak cukup baik, meski sebenarnya sudah berusaha keras.

3. Cinta yang terasa bersyarat

still cut drama Love, Take Two (instagram.com/tvn_drama)
still cut drama Love, Take Two (instagram.com/tvn_drama)

Lee Ji An juga berkali-kali mengungkapkan ekspektasinya tentang pensiun di usia 50 tahun. Ia menyampaikan keinginannya pada Hyo Ri untuk bisa bersenang-senang setelah Hyo Ri resmi menjadi seorang dokter. Cinta Ji An jadi terasa bersyarar di adegan tersebut, gak heran jika Hyo Ri sangat terpukul dan ketakutan untuk memberitahu Ji An tentang penyakitnya.

Pola asuh seperti ini berbahaya karena anak akan terus berusaha mengejar validasi lewat pencapaian, bukan karena dirinya sendiri. Alih-alih merasa dicintai, Hyo Ri justru terjebak dalam rasa takut mengecewakan. Hyo Ri tidak mengetahui kehadirannya di hidup ibu angkatnya itu pun, sudah sangat berharga bagi Ji An.

4. Mewariskan luka lama dalam pengasuhan

still cut drama Love, Take Two (instagram.com/tvn_drama)
still cut drama Love, Take Two (instagram.com/tvn_drama)

Sikap keras Ji An sebenarnya berakar dari pengalaman masa lalunya sendiri. Ia pernah merasakan pahitnya hidup penuh tekanan, terlebih saat ditinggalkan oleh sang ibu ke Vietnam dan tidak pernah kembali. Bonding yang buruk dengan ibunya di masalalu membuat Ji An kurang bekal yang cukup sebagai seorang ibu. Tanpa sadar ia justru mewariskan luka yang sama pada Hyori, mereka jadi sering berdebat bahkan melabeli satu sama lain dengan negatif.

Drama ini menegaskan bahwa luka masa lalu orang tua bisa berlanjut jika tidak disadari dan disembuhkan. Hubungan Ji An dan Hyori menjadi cermin nyata bagaimana siklus toxic parenting bisa terus berulang dari generasi ke generasi.

Setiap anak pasti berharap bisa mendapat dukungan dan kasih sayang tanpa syarat dari orang tuanya. Namun, kenyataannya tidak semua hubungan ibu-anak berjalan seindah itu. Dalam drama Love Take Two, hal ini tergambar jelas lewat kisah Lee Hyo Ri dan ibunya, Lee Ji An.

Meski Ji An sempat menunjukkan pola asuh yang salah di beberapa adegan, fakta bahwa ia tetap seorang ibu yang baik bagi Hyo Ri tetap wajib kita akui. Usai mengetahui penyakit yang Hyo Ri derita, Lee Ji An langsung berusaha memperbaiki dirinya dan itu adalah sebuah langkah nyata demi menyembuhkan luka batin anaknya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us