3 Cara Seni Selamatkan Jiwa yang Minder di Drakor Spirit Fingers
- Menggambar hal kecil untuk mengatasi rasa colorless
- Mendapat julukan warna sebagai bentuk validasi diri
- Menolak standar kecantikan lewat kostum-kostum unik dan konsep penampilan yang tak biasa
Song U Yeon (Park Ji Hu) di drakor Spirit Fingers merupakan siswi SMA Kelas XI yang sering merasa rendah diri. Ia kerap pesimis dengan kehidupannya yang gitu-gitu aja. Di rumah, ia selalu dibanding-bandingkan dengan saudara-saudaranya. Sementara itu, di luar rumah ia pernah jadi sasaran perundungan.
Song U Yeon menjadi sosok yang lebih optimis sejak bergabung dengan sebuah klub bernama Spirit Fingers. Klub tersebut berisi orang-orang yang gemar menggambar. Meskipun sebagian dari mereka bukanlah ahli di bidang seni, mereka sangat suka berkegiatan di bidang tersebut. Berikut adalah beberapa cara seni menyelamatkan jiwa yang minder dari Song U Yeon di drakor Spirit Fingers.
1. Menggambar hal kecil untuk mengatasi rasa colorless
Song U Yeon awalnya merasa hambar dan tak berwarna (colorless) di hadapan saudara-saudaranya yang cemerlang. Ia hampir setiap hari diremehkan oleh ibunya karena ia gak begitu pintar di sekolah. Menurut ibunya, ia harusnya bisa lebih baik dibandingkan saudara-saudaranya. Song U Yeon merasa hidupnya membosankan karena ia gak punya keahlian khusus dan bukan siswi yang mendapat rangking tertinggi di angkatannya.
Bergabungnya Song U Yeon dengan klub menggambar memaksanya fokus pada detail dalam menggambar. Ini mengajarkannya bahwa setiap bagian dirinya, sekecil apa pun, memiliki warna dan keunikan. Ia awalnya merasa gambarnya biasa saja, tetapi penilaian anggota klubnya justru melebihi perkiraannya. Mereka merasa gambar Song U Yeon mempunyai keunikan tersendiri dan menjadi sesuatu yang luar biasa mengingat Song U Yeon baru bergabung.
2. Mendapat julukan warna sebagai bentuk validasi diri
Di dunia luar, Song U Yeon diabaikan. Ia merasa keberadaannya lebih dihargai saat bergabung dengan Spirit Fingers. Di klub itu, para anggotanya punya julukan masing-masing berupa nama-nama warna. Ketika bergabung, ia juga mendapat julukan warna, yaitu 'Baby Blue Finger' yang merupakan pengakuan atas keberadaannya.
Julukan tersebut berfungsi sebagai validasi positif dari sebuah komunitas yang suportif, menunjukkan bahwa insecurity bisa disembuhkan dengan lingkungan yang menerima apa adanya. Awalnya Song U Yeon merasa aneh, apalagi orang-orang yang bergabung di klub tersebut punya kebiasaan yang asing di matanya. Namun, dengan adanya julukan itu, ia merasa ia jadi anggota yang paling diayomi.
3. Menolak standar kecantikan lewat kostum-kostum unik dan konsep penampilan yang tak biasa
Ketika Song u Yeon menjadi model dan kemudian menjadi seniman, ia belajar bahwa seni yang ditunjukkan para anggota Spirit Fingers tidak mencari kesempurnaan atau standar kecantikan. Yang terpenting adalah ekspresi yang jujur. Hal itu bisa dilihat dari kebiasaan penentuan konsep di setiap pertemuan. Klub tersebut membuat konsep unik, misalnya mengenakan pakaian ala zaman Joseon di pertemuan mendatang.
Song U Yeon menjadi sadar bahwa Spirit Fingers mengajarkannya untuk menolak standar kecantikan yang sudah ada. Ia yang selama ini memilih pakaian yang kalem tiap kali shopping bersama teman-temannya kini jadi berani untuk memilih pakaian yang mencolok. Ia yang biasanya hanya berani memakai hoodie atau kemeja warna-warna netral, sekarang berani mencoba jaket kulit dan bawahan yang bermotif ramai.
Bagi orang lain, seni mungkin diangap sebelah mata, terutama karena orang-orang yang menjadi anggota Spirit Fingers gak semuanya jago menggambar. Namun, dari seni yang ditunjukkan oleh orang-orang tersebut, Song U Yeon jadi lebih percaya diri. Rasa mindernya mulai turun, bahkan ia berhasil mendapat rangking yang lebih tinggi dan disukai para siswi di sekolahnya sejak mengenal orang-orang tersebut.
