3 Coping Mechanism ala Wi Jeong Sin di Drakor Nice to Not Meet You

Wi Jeong Sin (Lim Ji Yeon) digambarkan sebagai sosok yang sering menghadapi tekanan berat sepanjang perjalanan ceritanya di Nice to Not Meet You. Ia harus berurusan dengan tuntutan pekerjaan, konflik pribadi, hingga masalah besar yang mengguncang hidupnya. Untuk bertahan, Jeong Sin memiliki cara tersendiri dalam mengelola emosi dan stresnya.
Dalam beberapa momen, Jeong Sin terlihat mengandalkan kebiasaan-kebiasaan kecil yang membantunya tetap tenang. Ia juga memilih menjauh sejenak dari keramaian ketika pikirannya mulai penuh. Cara-cara sederhana ini menjadi mekanisme yang membuatnya tetap kuat menghadapi berbagai masalah yang datang bertubi-tubi. Berikut coping mechanism yang dilakukan oleh Wi Jeong Sin di Nice to Not Meet You!
1. Memuji orang lain

Berlatih memuji orang lain menjadi salah satu cara Wi Jeong Sin menenangkan pikirannya. Dengan memberikan apresiasi sederhana, ia bisa mengalihkan fokus dari tekanan yang membuatnya tertekan. Cara ini juga membantunya menjaga hubungan baik dengan orang-orang di sekitarnya.
Setiap pujian yang ia berikan justru memunculkan energi positif dalam dirinya sendiri. Ia merasa lebih ringan karena mampu melihat sisi baik dari orang lain, bukan hanya kekurangan atau masalah. Kebiasaan ini membuatnya lebih stabil secara emosional dan lebih tenang menghadapi situasi sulit.
2. Menikmati suasana alam dan sinar mentari

Menikmati suasana alam menjadi salah satu cara Wi Jeong Sin untuk kembali menenangkan pikirannya. Ia sering memanfaatkan waktu singkat untuk berjalan di luar ruangan dan merasakan udara segar. Langkah sederhana ini membantunya menjauh sejenak dari tekanan yang menumpuk.
Sinar mentari juga memberinya efek positif yang membuat suasana hati lebih stabil. Kehangatan cahaya alami membantu tubuhnya lebih rileks dan pikirannya lebih jernih. Dengan menikmati alam dan matahari, ia bisa mengisi ulang energi sebelum kembali menghadapi rutinitas.
3. Berlari dan bebaskan pikiran

Berlari menjadi salah satu cara efektif bagi Wi Jeong Sin untuk melepaskan tekanan yang menumpuk. Saat berlari, ia fokus pada ritme langkah dan napas sehingga pikirannya teralihkan dari hal-hal yang mengganggu. Aktivitas ini memberinya ruang untuk menjernihkan pikiran tanpa harus memaksakan diri.
Selain menyehatkan tubuh, berlari juga membuat emosinya lebih stabil. Setiap langkah yang ia ambil terasa seperti melepaskan beban kecil yang mengikat pikirannya. Setelah selesai, ia bisa kembali menghadapi situasi dengan kepala lebih tenang dan perspektif yang lebih jernih.
Coping mechanism ala Wi Jeong Sin menunjukkan bahwa cara sederhana bisa memberi dampak besar pada kesejahteraan diri. Ia memilih langkah yang praktis dan bisa dilakukan kapan saja. Lewat kebiasaan ini, ia mampu menjaga pikirannya tetap tenang di tengah tekanan.


















