Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Coping Mechanism Yoo Me Ri di Drakor Would You Marry Me

cuplikan drakor Would You Marry Me
cuplikan drakor Would You Marry Me (x.com/SBSNOW)

Drakor Would You Marry Me mengisahkan kehidupan Yoo Me Ri (Jung So Min) yang penuh intrik hubungan. Ia berada di titik terendah ketika gagal menikah karena diselingkuhi. Tak cukup sampai di situ, ia juga mengalami masalah penipuan, lalu terpaksa harus menikah secara kontrak selama 90 hari demi undian rumah.

Ketiga masalah itu secara bersamaan membuat dunia Yoo Me Ri bagai roller coaster dengan kecepatan tinggi. Dengan kondisi yang tak terduga itu, Yoo Me Ri tidak hanya berdiam diri dan tidak menipu dirinya yang merasa terluka. Ia menunjukkan adaptasi psikologis sepanjang situasi sulit, seperti coping mechanism berikut ini.

1. Mengalihkan fokus ke pekerjaan

cuplikan drakor Would You Marry Me
cuplikan drakor Would You Marry Me (x.com/SBSNOW)

Setelah mendaftarkan pernikahan dan akhirnya diselingkuhi sebelum benar-benar menikah, Me Ri memilih untuk tidak meratapi kesedihan. Di tengah hal buruk yang menimpanya, Me Ri justru bekerja lebih produktif untuk mengalihkan fokus bekerja yang sempat hilang.

Bedanya, kali ini ia tidak dibayang-bayangi oleh drama percintaan. Me Ri menggunakan pekerjaan sebagai momen break sementara. Dari sudut psikologi, ini disebut coping aktif (problem‑focused coping), yaitu usaha untuk menangani stres dengan melakukan sesuatu yang bisa dikontrol.

2. Menggunakan dukungan sosial sebagai peredam emosi

cuplikan drakor Would You Marry Me
cuplikan drakor Would You Marry Me (x.com/SBSNOW)

Yoo Me Ri tidak menyelesaikan semua persoalan hidupnya sendirian. Ketika merasa dunianya goyah, ia juga mencari orang sekitar sebagai asupan semangat. Mulai dari mendengarkan saran sahabat, ibunya, bahkan lingkungan kerja, meski tanpa benar-benar mengakui masalahnya pada mereka.

Dalam kasus Me Ri, ini memungkinkan dia untuk memahami bahwa masalahnya mungkin bukan kegagalan. Melainkan sinyal untuk hidup bebas dari situasi yang lebih rumit di kemudian hari. Pertahanannya ini bukan berarti harus kuat sendiri, tapi tahu kapan dirinya harus memanggil bantuan dalam beberapa situasi.

3. Tidak lari dari masalah dan mengambil keputusan

cuplikan drakor Would You Marry Me
cuplikan drakor Would You Marry Me (x.com/SBSNOW)

Ketika mantan calon suami Yoo Me Ri terbukti berselingkuh dan kondisi sewa rumahnya bermasalah, dia tidak serta merta memilih menahan semuanya dalam diam. Ia menghadapi kenyataan bahwa ini sudah di luar kontrolnya dan mengambil langkah.

Langkah yang Me Ri ambil di sini adalah menekan kontrak dengan Kim Woo Ju (Choi Woo Shik) supaya rumahnya tetap aman. Ini bisa dilihat sebagai bentuk assertive coping. Itu berarti Me Ri tidak hanya mengeluh atas masalah yang terjadi, tetapi mengambil keputusan walau harus menanggung risiko.

4. Menguatkan value dan mencari energi positif

cuplikan drakor Would You Marry Me
cuplikan drakor Would You Marry Me (x.com/SBSNOW)

Sebagai desainer, Me Ri punya keahlian spesifik dan dia gunakan itu sebagai perantara positif. Bukan cuma sebagai pekerjaan, tapi sekaligus menyalurkan perasaan lewat seni yang menjadi passionnya. Seni bisa jadi saluran emosional yang sangat sehat atau dalam psikologi disebut creative coping.

Untuk Me Ri, ini membantu menjaga identitas dirinya saat gagal. Pertahanannya menjadi bukti bahwa ia bukan hanya korban hubungan, tapi menguatkan eksistensi bahwa dia masih punya nilai. Ini pengingat bahwa ketika menghadapi krisis, melanjutkan hobi, keahlian, atau kegiatan yang lain bisa jadi energi positif.

5. Menjadikan 90 hari kontraknya untuk perbaikan diri

cuplikan drakor Would You Marry Me
cuplikan drakor Would You Marry Me (x.com/SBSNOW)

Pernikahan kontrak yang dijalani Me Ri dengan Woo Ju sebenarnya strategi adaptif. Ini dilakukan karena melihat kerugian materi dan psikis jika membiarkan hadiah rumah yang ia menangi sirna. Ia mengambil solusi yang meski tidak ideal, tapi realistis.

Namun, dari sudut psikologi, aksi ini membawa tantangan lantaran kehidupan pura-pura bisa menimbulkan konflik identitas sekaligus kebingungan emosi. Meski demikian, Me Ri menggunakan 90 hari sebagai perbaikan diri dan mengakui kesalahan.

Karakter Yoo Me Ri dalam drama Korea Would You Marry Me menggambarkan bahwa coping mechanism juga berguna untuk mengambil pilihan atau menjemput kesempatan. Dia memilih untuk mengambil jalan yang mungkin tak nyaman, tapi tetap diakukan demi keluar dari situasi penuh tekanan. Apakah kamu juga melakukan hal serupa saat menghadapi masalah?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Korea

See More

7 Hubungan Mutualisme Jin Gyeong dan Sang Hyun di Would You Marry Me

10 Nov 2025, 23:47 WIBKorea