7 Dampak Kemiskinan bagi Go Young Rye di A Hundred Memories

- Go Young Rye hidup dalam kemiskinan di A Hundred Memories, dibesarkan oleh ibu yang bekerja keras.
- Go Young Rye harus bekerja sebagai kondektur bus untuk mencari uang, tidak bisa sekolah siang, dan merasa bersalah saat ibunya sakit.
- Kemiskinan membuat Go Young Rye sulit mengejar impian kuliah dan jadi guru, serta mengambil banyak lisensi untuk siap mengambil pekerjaan apa pun.
Go Young Rye (Kim Da Mi) hidup dalam kemiskinan di A Hundred Memories. Ia selama ini dibesarkan oleh ibunya yang bekerja keras untuk mencari nafkah. Di sisi lain, ia punya seorang kakak laki-laki yang masih magang sebagai hakim dan dua adik yang masih sekolah.
Dengan situasi keuangan yang terbatas, Go Young Rye hidup dalam kondisi sulit. Ia juga harus bekerja keras agar keluarganya bisa mencapai titik aman. Gak hanya itu, masih ada beberapa dampak kemiskinan lainnya yang jadi rintangan tersendiri bagi Go Young Rye di A Hundred Memories seperti berikut.
1. Pada 1982, Go Young Rye gak bisa sekolah siang seperti murid pada umumnya. Hal itu karena ia harus bekerja sebagai kondektur bus

2. Demi mencari uang ia melewati banyak kesulitan. Termasuk menahan mabuk daratnya setiap kali menaiki bus

3. Ia gak bisa menikmati masa mudanya karena kondisi minim. Bahkan, ia hanya bisa belajar di sela-sela waktu luang setelah bekerja

4. Di sisi lain, ia gak bisa berbuat apa-apa saat ibunya sakit dan gerobak yang dimiliki sang ibu rusak. Ia jadi merasa bersalah akan hal itu

5. Ia semakin terpuruk saat tahu kalau sakit ibunya bertambah parah akibat menolak dibawa ke dokter. Sang ibu merasa itu hanya buang-buang uang

6. Berada dalam kemiskinan bikin ia gak pernah merasa aman. Ia jadi mengambil banyak lisensi agar bisa siap mengambil pekerjaan apa pun yang datang

7. Bahkan hingga 7 tahun kemudian, Go Young Rye masih begitu kesulitan untuk mengejar impiannya untuk kuliah dan jadi guru karena keterbatasan biaya

Go Young Rye merasakan banyak dampak kemiskinan di A Hundred Memories. Ia gak bisa menikmati hidup seperti remaja pada umumnya. Di masa mudanya, ia sibuk bekerja keras menafkahi keluarga walaupun harus menghadapi banyak rintangan.
Di sisi lain, Go Young Rye juga kesulitan meluangkan waktu untuk belajar walaupun begitu menyukainya. Bahkan, kondisi keuangan yang minim itu membuatnya kesulitan untuk mengejar cita-citanya untuk kuliah. Sedih, ya!